Makalah Sejarah Peradaban Islam || PERADABAN ISLAM PADA MASA DINASTI UMAYYAH
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunianya. Terimakasih kepada Ibu Dr. A.Aisyah, M.Pdselaku Dosen Pembimbing mata kuliah Sejarah
Peradaban Islam,kami dapat menyelesaikan makalah yang membahas tentang
Metodologi Studi Sejarah Peradaban Islam ini disusun untuk menyelesaikan tugas
mata kuliah Sejarah Peradaban Islam. Makalah ini dimaksudkan untuk menjelaskan
tentang bagaimana metode sejarah islam. Sehubungan dengan dibuatnya makalah ini
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Sejarah Peradaban Islam.
Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun bagi
pembaca, semoga makalah ini bermanfaat.
Bandar Lampung, 11 Maret 2022
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Bani umayyah adalah kekhalifahan islam pertama setelah masa
khulafaur rasyidin yang memerintah dari 661-750 M di jazirah Arab yang berpusat
di Damaskus, Syiria, serta dari 756-1031 di Cordoba Andalusiana dan Spayol.
Dinasti Umayyah berawal dari berakhirnya kekuasaan khalifah Ali bin Abi Thalib,
maka lahirlah kekuasaan Dinasti Umayyah. Pada masa periode Ali dan Khalifah
sebelumnya, pola kepemimpinan masih mengikuti keteladanan Nabi. Para khalifah
dipilih melalui proses musyawarah. Ketika mereka menghadapi
kesulitan-kesulitan, maka mereka mengambil kebijakan langsung melalui
musyawarah dengan para pembesar yang lainya. Hal ini jauh berbeda dengan masa
sesudah khulafaur rasyidin atau masa dinasti-dinasti yang berkembang
sesudahnya, yang di mulai pada masa Dinasti Umayyah. Dengan adanya perkembangan
tersebut maka akan kita bahas pada makalah ini, untuk dapat memberi pengetahuan
kepada kita bagaimana perkembangan peradaban islam yang berkembang setelah
khulafaur rasydin, khususnya pada masa Dinasti Umayyah.
B.
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana asal usul Bani Umayyah?
2. Apa saja
kemajuan yang telah di capai oleh Dinasti Bani Umayyah?
3. Bagaimana perkembangan peradaban
pada masa Dinasti Bani Umayyah?
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Asal Usul Bani Umayyah
Muawiyah adalah pendiri Dinasti Umayah, ia merupakan
putra dari Abu Sufyan ibn Harb ibn Umayyah ibn Abdu Syam ibn Abdu Manaf. Sebagai
keturunan dari Abdu Manaf, Muawiyah memiliki hubungan kerabat dengan nabi
Muhammad SAW. Ia masuk islam pada hari penaklukan kota Makkah (Fathul Makkah)
dengan penduduk lainya. Ketika itu Muawiyyah berusia 23 Tahun.[1]
Dinasti Umayyah berkuasa selama 91 tahun (41-132 H / 661-750).
Dengan 14 orang khalifah yang dimualai dengan Umayyah ibn Abu Sufyan dan di
akhiri oleh Marwan bin Muhammad. Pada awalnya pemerintahan Bani Umayyah
bersifat demokrasi lalu berubah menjadi feodal atau kerajaan. Pusat
pemerintahanya berpusat di Damaskus, hal ini di maksudkan agar lebih mudah
dalam memerintah, karena Muawiyyah sudah begitu lama memegang kekuasaan di
wilayah tersebut serta ekspansi teritorial sudah begitu luas. dalam
kepemimpinanya lebih banyak mengadopsi sistem kerajaan Persia dan Romawi,
cenderung otoriter, dan keputusanya ada pada pemimpin (khalifah). Menjelang
hari hayatnya, ia menujuk anaknya yang bernama Yazid, untuk menjadi
penggantinya. Dan ia meminta seluruh rakyat untuk mengikuti dan menaatinya.
Demikian pula pada tahap selanjutnya setiap pergantian kekuasaan dilakukan
secara turun-temurun.[2]
2.
Kemajuan yang Dicapai oleh Dinasti Umayyah
Masa Dinasti Umayyah berlangsung selama 91 tahun dengan 14 orang
khalifah. Berbagai kemajuan telah
diperoleh pada masa Dinasti ini. Dalam bidang administrasi misalnya, telah
terbentuk berbagai lembaga administrasi pemerintahan yang mendukung tampuk
kepemimpinan Dinasti Umayyah. Banyak kebijaksanaan yang dilakukan pada masa
ini, antara lain yaitu:
1.
Pemisahan kekuasaan. Terjadi dikotonomi antara kekuasaan agama dan
kekuasaan politik.
2.
Pembagian wilayah. Wilayah kekuasaan terbagi dalam 10 provinsi,
yaitu: Syiria dan Palestina, Kuffah dan Irak, Basrah, Persia, Sijistan,
Khurasan, Bahrain, Oman, Najd dan Yamamah, Arenia, Hijaz, Karman dan India,
dll.
3.
Bidang administrasi pemerintahan. Organisasi tata usaha negara
terpecah ke dalam bentuk dewan. Departemen pajak dinamakan dengan Dewan
Al-Kharaj, departemen pos dinamakan Dewan rasail, departemen yang menangani
kepentingan umum dinamakan dengan dewan musghilat, departemen dokumen negara
dinamakan dengan Dewan Khatim.
4.
Organisasi keuangan. Masih terpusat pada baitulmaal yang asetnya
diperoleh dari pajak tanah, perorangan bagi non muslim. Pencetakan uang
dilakukan pada masa khalifah Abdul Malik ibn Marwan.
5.
Organisasi ketentaraan. Umumnya orang Arab atau keturunan Arab yang
boleh menjadi tentara.
6.
Bidang sosial dan budaya.
7.
Bidang seni dan sastra. Yang berkembang hanya seni ukir dan pahat,
terlihat pada kaligrafi sebagai motifnya. Di samping melakukan ekspansi teritorial,
pemerintah dinasti Umayyah juga menaruh perhatian dalam bidang pendidikan.
Di antara ilmu
yang berkembang pada masa ini adalah:
1.
Ilmu agama, seperti: al-Qur’an, Hadits, dan Fiqih. Proses pembukuan
hadits Terjadi pada masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz (99-10 H) sejak saat
itulah hadits mengalami perkembangan pesat.
2.
Ilmu sejarah dan geografi, yaitu segala ilmu yang membahas tentang
perjalanan hidup, kisah dan riwayat Ubaid ibn Syariyah Al- Jurhumi berhasil
menulis berbagai peristiwa sejarah.
3.
Ilmu pengetahuan di bidang bahasa, yaitu segala ilmu yang
mempelajari bahasa, nahu, saraf, dll.
4.
Bidang filsafat, yaitu segala ilmu yang pada umumnya berasal dari
bangsa asing, seperti ilmu mantik, kimia, astronomi, ilmu hitung dan ilmu yang
berhubungan dengan itu, serta ilmu kedokteran.[3]
3. Perkembangan Peradaban Islam Pada
Masa Dinasti Umayyah
Peninggalan
peradaban islam pada masa Dinasti Umayyah ada yang berbentuk fisik
(bangunan-bangunan, sarana-sarana umum, dan sebagainya) dan nonfisik
(intelektual dan ilmu pengetahuan). Dibawah ini akan dijabarkan beberapa
peninggalan yang ada yaitu sebagai berikut:
1.
Perkembangan bangunan berupa fisik Pada aspek pembangunan fisik
banyak di bangun jalan-jalan dan pasar. Bidang pertanian juga dibangun, irigasi
baru diperkenalkan kepada masyarakat Andalusia yang tidak mengenal sebelumnya.
Dam-dam, kanal-kanal, saluran sekunder, saluran tersier, dan jembatan-jembatan
air yang didirikan. Beberapa kota dibangun, diantaranya kota-kota terkenal
sebagai berikut:
a)
Koredova
Kota ini terletak di sebelah selatan
lereng gunung Sierre de Cordova dan di tepi sungai Guadalquivir. Sebelum
spanyol ditaklukan oleh tentara islam tahu 117 M, kordova adalah ibu kota
kerajaan Kristen Visigoth, sebelum pindah ke Toledo. Pada tahun 756 M, kota ini
menjadi ibu kota dan pusat pemerintahan Bani Umayyah di Spanyol, setelah Bani
Umayyah di Damaskus jatuh ke tangan Bani Abbas tahun 750 M. Sebagai ibu kota
pemerintahan, koredova di masa Bani Umayyah mengalami perkembangan yang sangat
pesat. Banyak bangunan baru yang didirikan seperti istana dan masjid-masjid
serta sebuah jembatan dengan gaya arsitektur islam yang mempunyai 16 lengkungan
dengan gaya romawi, menghubungkan kordova dengan daerah pinggiran di seberang
sungai. Pada zaman pemerintahan Bani Umayyah di Spanyol, kordova menjadi puasat
ilmu pengetahuan. Di kota itu berdiri Universitas kordova, banyak ilmuwan dari
dunia islam bagian timur tertarik untuk mengajar di Universitas ini.
b)
Granada
Kota granada terletak ditepi sungai
genil di kaki gunung Sierra Nevada, berdekatan dengan pantai laut Mediterania
(laut tengah). Pada abad ke-12, Granada menjadi kota terbesar kelima di
Spanyol. Kota ini di kelilingi oleh tembok. Struktur penduduknya terdiri atas
campuran dari berbagai bangsa terutama Arab, Barbar, dan Spanyol yang menganut
tiga agama besar yaitu islam, Kristen, dan Yahudi. Sejak abad ke-13, Granada
diperintah oleh Dinasti Nasrid selama kurang lebih 250 tahun. Pada masa itulah
dibangun sebuah istana indah dan megah yang terkenal dengan nama istana
Al-Hambra, yang berrti merah. Granada terkenal dengan tembok dan 20 menara yang
mengitarinya. Pada masa pemerintahan Muhamad (1354-1391 M), Granada mencapai
puncak kejayaanya, baik dalam arsitektur maupun bidang politik. [4]
2. Perkembangan Nonfisik
a. Kemajuan-kemajuan yang dicapai
dibidang politik Kemajuan islam di Andalusia sangat ditentukan oleh adanya
penguasa-penguasa yang kuat dan berwibawa, yang mampu mempersatukan
kekuatan-kekuatan umat islam, seperti abd al-Rahmanal-Dakhil, abd al-Rahman
al-Wasith, abd al-Rahman al-Nashir. Keberhasilan politik pemimpin-pemimpin
tersebut ditunjang oleh kebijaksanaan penguasa-penguasa lainya yang memelopori
kegitan-kegiatan ilmiah. Toleransi beragama ditegakan oleh para penguasa
terhadap penganut agama Kristen dan Yahudi, sehingga mereka ikut berpartisipasi
mewujudkan peradaban Arab islam di Andalusia. Untuk orang Kristen dan yahudi
disediakan hakim khusus untuk menangani masalah-masalah sesuai dengan agama
masing-masing. Hal ini menunjukan bahwa meskipun umat islam terpecah dalam
beberapa kesatuan politik tetapi mereka dapat bekerjasama dan menyumbangkan
kelebihanya masing-masing.
b. Kemajuan-kemajuan yang dicapai
dibidang ilmu pengetahuan Dalam masa lebih dari tujuh tahun abad kekuasaan Bani
Umayyah, umat Islam telah mencapai kejayaan yang luar biasa sehingga membawa
dampak terhadap kemajuan di belahan dunia lainya. Kemajuan-kemajuan tersebut.
1. Kemajuan intelektual
Andalusia
adalah negeri yang subur. Kesuburanya itu mendatangkan penghasilan ekonomi yang
tinggi dan pada giliranya banyak menghasilkan pemikir. Masyarakat Andalusia
merupakan masyarakat majemuk yang terdiri atas komunitas-komunitas Arab (Utara
dan Selatan), al-Muwalladun (orang-orang Andalusia yang masuk Islam), Barbar
(umat Islam yang berasal dari Afrika Utara), al-Shaqalibah (penduduk daerah
antara Konstantinopel dan Bulgaria yang menjadi tawanan Jerman dan dijual
kepada pengusaha Islam untuk dijadikan tentara bayaran), dll. Semua komunitas
itu, memberikan saham intelektual terhadap terbentuknya Lingkungan budaya
Andalusia yang melahirkan kebangkitan ilmiah, sastra, dan pembangunan fisik di
Andalusia.
2. Kemajuan di bidang Filsafat
Islam di
Andalusia telah mencatat satu lembaran budaya yang sangat brilian dalam
bentengan sejarah Islam. Ia berperan sebagai jembatan penyebrangan yang dilalui
ilmu pengetahuan Yunani-Arab ke Eropa pada abad ke-12 M. Minat, terhadap ilmu
filsafat dan ilmu pengetahuan mulai dikembangkan pada abad ke-9 M selama
pemerintahan penguasa Bani Umayyah yang ke-5, Muhammad ibn abd al-Rahman
(832-886).
a) Kemajuan dalam bidang agama islam, misalnya:
·
Ilmu qiraat
·
Ilmu tafsir
·
Ilmu hadits
·
Ilmu nahwu dan syaraf
·
Ilmu tarikh.
b.) Kemajuan bidang sains,
yaitu:
·
Ilmu kimia
·
Ilmu kedokteran
·
Ilmu bumi
·
Ilmu astronomi[5]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Muawiyah adalah
pendiri Dinasti Umayah, ia merupakan putra dari Abu Sufyan ibn Harb ibn Umayyah
ibn Abdu Syam ibn Abdu Manaf. Sebagai keturunan dari Abdu Manaf, Muawiyah
memiliki hubungan kerabat dengan nabi Muhammad SAW. Dan masa Dinasti Umayyah
berlangsung selama 91 tahun dengan 14 orang khalifah. Berbagai kemajuan telah
diperoleh pada masa Dinasti ini yakni dalam bidang administrasi. Serta
peninggalan peradaban islam pada masa Dinasti Umayyah ada yang berbentuk fisik
(bangunan-bangunan, sarana-sarana umum, dan sebagainya) dan nonfisik
(intelektual dan ilmu pengetahuan).
B.
Saran
Kami menyadari di dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan
kekhilafan. Hal ini karena kurangnya sumber bacaan dan keterbatasan pemakalah.
Oleh karna itu kami sebagai pemakalah berharap akan kritik dan saran yang
berguna agar ada perbaikan di makalah mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
Syalabi, Ahmad. 1982. Sejarah dan Kebudayaan
Islam 2. Jakarta: Pustaka al-Husna.
Nizar, Samsul. 2009. Sejarah Pendidikan Islam.
Jakarta: Prenada Media Group. As’ad, Mahsur. 2009. Sejarah Kebudayaan Islam.
Bandung: Erlangga.
Ibrahim, Tatang. 2008. Sejarah Kebudayaan
Islam. Bandung: Cv. Armico.
[1] Prof.DR.H. Samsul
Nizar, M.Ag. Sejarah Pendidikan Islam. Prenada Media Group, Jakarta,2009, hlm.
56.
[2] Ahmad Syalabi, Sejarah
dan Kebudayaan Islam 2, Pustaka Al-Husna, Jakarta,1982, hlm 30-31.
[3] Drs. Mahrus As’ad,
Sejarah Kebudayaan Islam, Erlangga, 2009, hlm 62.
[4] Prof.DR.H. Samsul
Nizar, M.Ag. Sejarah Pendidikan Islam. Prenada Media Grup, Jakarta, 2009, hlm.
58-59.
[5] Tatang Ibrahim, Sejarah
Kebudayaan Islam, CV. Armico, Bandung,2009, hlm. 82-86.
0 Response to "Makalah Sejarah Peradaban Islam || PERADABAN ISLAM PADA MASA DINASTI UMAYYAH"
Posting Komentar