Makalah Pengantar Bisnis Dan Manajemen || Fungsi Pengarahan
Bissmillahirrahmanirrahim
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah
subhanahu wata’alaa, yang masih memberikan banyak kesempatan dan kemudahan
kepada, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Fungsi pengarahan” ini dengan penuh semangat dan tentunya kami hanya mengharap keridhaan
Allah semata terhadap makalah yang kami susun ini.
Tak lupa shalawat serta salam tetap
tercurahkan kepada Nabiyuna, Habibina Muhammad shallallahu’alaihi
wasallam. Semoga kelak kita termasuk ummatnya yang mendapat syafaat di yaumul
qiyamah, Aamiin Yaa Rabbal’aalaamiin.
Kemudian, saya
selaku penyusun makalah ini, ingin menyampaikan bahwa makalah yang saya susun
ini tidaklah sempurna. Karena kesempurnaan mutlak hanya lah milik Allah semata.
Penyusun berharap bahwa makalah ini dapat memberi
kejelasan, pemahaman serta manfaat kepada para pembaca. Selanjutnya saran dan
kritik mengenai konten makalah ini akan saya sambut dengan
senang hati, demi tercapainya kualitas yang lebih bermutu. Semoga Allah
SWT.selalu melindungi hamba-hambaNya dan melimpahkan rahmat-Nya kepada kita
semua.
Bandar
Lampung, 16 Maret 2022
Penulis
DAFTAR ISI
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak
sekali hal-hal yang perlu dikerjakan oleh seorang manajer. Tidak semua manajer
memiliki tugas atau pekerjaan yang sama persis dalam suatu perusahaan. Walaupun
demikian, banyak riset-riset yang mencoba menjelaskan dan menjabarkannya dalam
tiga pendekatan : fungsi, peranan, dan keahlian. Menurut pendekatan dari sudut
pandang fungsi. Seorang manajer menjalankan fungsi-fungsi atau
aktivitas-aktivitas dalam rangka mengelola pekerjaan orang lain secara efisien
dan efektif.
B. Rumusan Masalah
a.
Jelaskan pengertian pengarahan?
b.
Apa tujuan pengarahan?
c.
Apa fungsi pengarahan?
d.
Jelaskan metode pengarahan?
C. Tujuan
a.
Untuk mengetahui pengertian pengarahan.
b.
Untuk mengetahui tujuan pengarahan.
c.
Untuk mengetahui fungsi pengarahan.
d.
Untuk mengetahui metode pengarahan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengarahan
Pengarahan adalah keinginan untuk membuat orang lain
mengikuti keinginannya dengan menggunakan kekuatan pribadi atau kekuasaan
jabatan secara efektif dan pada tempatnya demi kepentingan jangka panjang
perusahaan. Bertujuan untuk merealisasi segala rencana yang telah disusun,
menjadi rencana yang realitas tidaklah mudah, oleh karena itu, para manajer
harus tampil dalam fungsi-fungsi lebih lanjut, yaitu: memotivasi (motivating),
berkomunikasi (communicating), dan memimpin (leading).[1]
Motivasi diartikan sebagai sesuatu keadaan dalam diri seseorang
sehingga terdorong untuk berperilaku dengan cara tertentu. Model-model motivasi
dalam organisasi terdiri dari 3 model yaitu : model tradisional, model
hubungan manusia, dan model sumber daya manusia. Teori-teori motivasi dibedakan
atas teori petunjuk, teori isi atau kebutuhan, dan teori proses. Peranan
Komunikasi dapat diartikan sebagai suatu proses pemindahan sesuatu yang
bermakna dari satu pihak (komunikator) kepada pihak lain (komunikan), kemanpuan
dasar yang diperlukan dalam berkomunikasi adalah berbicara, mendengar, menulis,
dan membaca.
Fungsi kepemimpinan adalah merupakan suatu proses pengarahan dan
pemberian pengaruh terhadap para bawahan dalam melaksanakan tugas dan
pekerjaannya, dikenal 3 pendekatan dalam studi kepemimpinan, yaitu : pendekatan atau teori sifat (strait theories),
pendekatan perilaku (behavioral theories) dan pendekatan situasional
(situasional/contingency theories).[2]
Koontz dan O’Donnel berpendapat bahwa melalui kegiatan pengarahan setiap orang dalam
organisasi diajak untuk memberikan kontribusinya melalui kerjasama dalam
mencapai tujuan organisasi. Pengarahan meliputi pemberian
petunjuk atau memberi gambaran tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan
sehingga para manajer harus memotivasi staf dan personil organisasi agar secara
sukarela mau melakukan kegiatan sebagai manifestasi rencana yang dibuat. Pada
hakikatnya pengarahan ini mengandung kegiatan motivasi (motivating).
Kegiatan motivasi ini sebenarnya terdapat pada kegiatan directing sebagai
sebuah fasilitas atau sarana melakukan pengarahan terhadap para personel dalam
organisasi.
Menurut L.M. Samryn., Ak.,MM, : Fungsi pengarahan dan motivasi
meliputi proses mobilitas manusia dan sumber daya yang lain untuk melaksanakan
rencana dan menjalankan operasi rutin. Dengan adanya rencana yang ditetapkan
maka langkah selanjutnya adalah mengarahkan dan memotivasi sumber daya manusia
yang dilibatkan dalam pelaksanaan rencana dimaksud. Termasuk dalam aktivitas
ini adalah mengorganisasikan sumber daya manusia yang tersedia sedemikian rupa
dalam bentuk kelompok-kelompok kerja sehingga memungkinkan menjalankan tugasnya
secara optimal.
Menurut James A.F. Stoner, dkk, : Leading (memimpin)
adalah proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan
pekerjaan dari anggota kelompok atau seluruh organisasi. Memimpin itu meliputi
mengarahkan, mempengaruhi, dan memotivasi karyawan untuk melaksanakan tugas
yang penting. Hubungan dan waktu bersifat sentral untk kegiatan memimpin.
Sebenarnya, memimpin menyentuh hubungan manajer dengan setiap orang yang
bekerja dengan mereka. Para manajer memimpin untuk membujuk orang lain supaya
mau bergabung dengan mereka dalam mengejar masa depan yang muncul dari langkah
merencanakan dan mengorganisasikan. Dengan menciptakan yang tepat, manajer
membantu para karyawannya untuk bekerja sebaik mungkin. Misalnya Sihartono
Sibagariang sebagai pemimpin, ketika ia memuji Rosa atas bantuannya dan
mendorong Sonya membuat desain iklan.[3]
Di dalam aspek pengarahan ini akan timbul hubungan manusiawi
dalam kepemimpinan yang mengikat bawahan untuk bersedia mengerti dan
menyumbangkan tenaganya secara lebih berdaya guna untuk mencapai tujuan. Oleh
karenanya, disini manajer atau pimpinan dituntut untuk dapat berkomunikasi,
memberikan petunjuk atau nasihat, berpikir kreatif, berinisiatif, meningkatkan
kualitas serta memberikan stimulasi kepada karyawan. Dengan demikian, kegiatan
pengarahan ini banyak menyangkut masalah pemberian motivasi kepada para anggota
organisasi, kepemimpinan serta pengembangan komunikasi.
Menurut Dr.H.B Siswanto, M.Si, : Pengarahan adalah suatu proses
pembimbingan, pemberian petunjuk, dan intruksi kepada bawahan agar mereka
bekerja sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Pengarahan berarti menentukan bagi bawahan tentang apa yang
harus mereka kerjakan atau tidak boleh mereka kerjakan. Pengarahan mencakup
berbagai proses operasi standar, pedoman, dan buku panduan, bahkan manajemen
berdasarkan sasaran (management by objective). Pengarahan merupakan
metode untuk menyalurkan perilaku bawahan dalam aktivitas tertentu dan
menghindari aktivitas lain dengan menetapkan peraturan dan standar, kemudian
memastikan bahwa peraturan tersebut dipatuhi. Jadi, pengarahan menentukan atau
melarang jenis perilaku tertentu.[4]
Pengarahan pada hakikatnya adalah keputusan-keputusan pimpinan
yang dilakukan agar kegiatan – kegiatan yang direncanakan dapat berjalan dengan
baik. Dengan pegarahan (directing) diharapkan :[5]
1)
Adanya
kesatuan perintah (unity of command)
Dengan
pengarahan ini akan diperolah kesamaan bahasa yang harus dilaksanakan oleh para
pelaksana. Sehingga tidak tercapai kesimpangsiuran yang dapat membingungkan
para pelaksana.
2)
Adanya
hubungan langsung dengan bawahan
Dengan
pengarahan yang berupa peutnjuk atau perintah atasan yang langsung kepada bawahan,
tidak akan terjadi miskomunikasi. Disamping itu pegarahan yang langsung ini
dapat mempercepat hubungan antara atasan dan bawahan.
3)
Adanya
umpan balik yang langsung
Pimpinan dengan cepat memperoleh umpan balik terhadap kegiatan
yang dilaksanakan. Selanjutnya umpan balik ini dapat segera digunakan untuk
perbaikan.
Salah satu alasan pentingnya pelaksanaan fungsi pengarahan
dengan cara memotivasi bawahan adalah:[6]
a)
Motivasi
secara implisit, yakni pimpinan organisasi berada di tengah-tengah para bawahannya
dengan demikian dapat memberikan bimbingan, instruksi, nasehat dan koreksi jika
diperlukan.
b)
Adanya
upaya untuk mensingkronisasikan tujuan organisasi dengan tujuan pribadi dari
para anggota organisasi.
c)
Secara
eksplisit terlihat bahwa para pelaksana operasional organisasi dalam memberikan
jasa-jasanya memerlukan beberapa perangsang atau insentif.
Selain itu ada cara-cara
pengarahan yang dapat dilakukan, diantaranya[7]
1)
Orientasi
merupakan cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu supaya kegiatan
dapat dilakukan dengan baik.
2)
Perintah
merupakan permintaan dari pimpinan kepada orang ang berada dibawahnya untuk
melakukan atau mengulangi suatu kegiatan tertentu pada keadaan tertentu.
3)
Delegasi
wewenang, dalam pendelegasian wewenang ini pemimipin melimpahkan sebagian dari
wewenang yang dimilikinya kepada bawahannya. Penugasan mewakili pimpinan
B.
Tujuan Pengarahan
1) Menjamin kontinuitas perencanaan;
2) Membudayakan prosedur standar;
3) Menghindari kemangkiran yang tidak berarti;
4) Membina disiplin;
5) Membina motivasi yang terarah.[8]
Menurut Soebagio Atmodiwirio : Pengarahan merupakan proses
pelaksanaan kerja nyata seorang bawahan yang dibimbing untuk mencapai tujuan
umum. Namun, fungsi penggerakan atau pengarahan atau directing adakalanya
disamakan dengan fungsi motivasi. Menurut Prof. Dr.Oemar Hamalik,
dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi proses dan keberhasilan program
pelatihan. Hal ini diperlukan sehubungan dengan adanya pembagian tugas dan
tanggung jawab serta kewenangan tadi, sehingga terjadi peningkatan kegiatan
personal, yang pada gilirannya diharapkan meningkatkan keberhasilan program
ini.
Sedangkan, menurut T. Hani Handoko, fungsi pengarahan (leading)
secara sederhana adalah untuk membuat atau mendapatkan para karyawan melakukan
apa yang diinginkan, dan harus mereka lakukan. Fungsi ini melibatkan gaya,
kualitas, dan kekuasaan pemimpin serta kegiatan-kegiatan kepemimpinan seperti
komunikasi, motivasi, dan disiplin. Fungsi leading sering
disebut dengan bermacam-macam nama, antara lain leading, directing,
motivating, actuating atau lainnya. Bila fungsi perencanaan dan
pengorganisasian lebih banyak menyangkut aspek-aspek abstrak proses manajemen,
kegiatan pengarahan langsung menyangkut orang-orang dalam organisasi.[9]
Pengarahan dikatakan sebagai jantung dari proses manajemen. Oleh
karena itu, pengarahan merupakan poin sentral dimana pencapaian tujuan
merupakan yang penting. Sebagai karakter sentral, pengarahan menyediakan
beberapa manfaat, meliputi :[10]
1)
Memprakarsai
aksi (Initiatos Action)
Pengarahan merupakan suatu titik awal dari pelaksanaan kerja
dari karyawan. Apabila pengarahan dijalankan, karyawan dapat mengerti
pekerjaannya dan melakukan pekerjaan sesuai dengan instruksi.
2)
Mengintegrasikan
upaya (Integrates Efforts)
Selama mengarahkan, atasan dapat memberi petunjuk atau tuntunan,
menginspirasi, dan memberi instruksi bawahan untuk bekerja. Untuk itu, usaha
dari setiap individu harus sesuai dengan pencapaian tujuan yang diinginkan. Hal
ini dimaksudkan agar upaya pengarahan dari setiap departemen yang ada dapat
berhubungan dan berintegrasi dengan yang lainnya. Hal tersebut dapat dilakukan
melalui “persuasive leadership” dan komunikasi yang efektif agar upaya
integrasi dapat berjalan efektif dan stabil.
3)
Alat
memotivasi (Means of Motivation)
Manajer menggunakan elemen motivasi untuk meningkatkan
pelaksanaan dari para karyawan.
4)
Menyediakan
stabilitas (Provides Stability)
Stabilitas dan keseimbangan menjadi sangat penting karena
merupakan indeks pertumbuhan dari suatu perusahaan. Manajer harus dapat
memiliki empat karakter yang dibutuhkan, yaitu persuasive leadership, komunikasi yang efektif, supervise yang
tegas, dan koefisien motivasi.
5)
Menaikan
koping dengan perubahan (coping up with the change)
Perilaku manusia menunjukkan suatu tahanan untuk berubah.
Adaptasi dengan perubahan lingkungan membantu dalam mendukung rencana
pertumbuhan perusahaan. Pengarahan digunakan beradaptasi dengan adanya
perubahan lingkungan baik internal maupun eksternal. Komunikasi yang efektif
dapat membantu meningkatkan koping dengan adanya perubahan. Manajer berperan
untuk mengkomunikasikan sifat dan isi dari perubahan secara jelas kepada
bawahan.
6)
Penggunaan
sumber daya secara efisien (Efficient Utilization of Resources)
Pengarahan financial membantu dalam mengklarifikasi peran dari
setiap karyawan pada pekerjaannya.
Melalui pengarahan, peranan karyawan menjadi jelas karena
manajer melakukan pengawasan, memberikan petunjuk, instruksi, dan kemampuan
motivasi untuk menginspirasi bawahan. Hal ini dapat membantu dalam kemungkinan
penggunaan sumber daya maksimum, baik itu pria, wanita, mesin, dan uang guna
memperkecil biaya dan menambah profit.
Dalam fungsi pengarahan, manajer
memiliki deskripsi pekerjaan sebagai berikut, yaitu:[11]
a. Memberi tahu dan menjelaskan tujuan kepada para bawahan;
b. Mengelola dan mengajak para bawahan untuk bekerja semaksimal
mungkin;
c. Membimbing bawahan untuk mencapai standar operasional
(pelaksanaan);
d. Mengembangkan bawahan guna merealisasikan kemungkinan sepenuhnya;
e. Memberikan orang hak untuk mendengarkan;
f. Memuji dan memberikan sanksi secara adil;
g. Memberi hadiah melalui penghargaan dan pembayaran untuk
pekerjaan yang diselesaikan dengan baik;
h. Memperbaiki usaha penggerakan dipandang dari sudut hasil
pengendalian.
Pengarahan merupakan hubungan manusia dalam kepemimpinan yang
mengikat para bawahan agar bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaganya secara
efektif serta efisien dalam pencapaian tujuan suatu organisasi. Di dalam
manajemen, pengarahan ini bersifat sangat kompleks karena disamping menyangkut
manusia juga menyangkut berbagai tingkah laku dari manusia-manusia itu sendiri.
Manusia dengan berbagai tingkah lakunya yang berbeda-beda. Ada beberapa prinsip
yang dilakukan oleh pimpinan perusahaan dalam melakukan pengarahan yaitu :[12]
a.
Prinsip
mengarah kepada tujuan;
b.
Prinsip
keharmonisai dengan tujuan;
c.
Prinsip
kesatuan komando.
Pada umumnya pimpinan menginginkan pengarahan kepada bawahan
dengan maksud agar mereka bersedia untuk bekerja sebaik mungkin, dan diharapkan
tidak menyimpang dari prinsip-prinsip di atas.
D.
Metode Pengarahan
Cara-cara
pengarahan yang dilakukan dapat berupa :[13]
1) Orientasi
Merupakan cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu
supaya kegiatan dapat dilakukan dengan baik.
2) Perintah
Merupakan permintaan dari pimpinan kepada orang yang berada di
bawahnya untuk melakukan atau mengulangi suatu kegiatan tertentu pada keadaan
tertentu.
3) Delegasi wewenang
Dalam pendelegasian wewenang ini pimpinan melimpahkan sebagian
dari wewenang yang dimilikinya kepada bawahannya.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Directing atau fungsi pengarahan
adalah upaya yang dilakukan seorang manajer untuk menciptakan suasana kerja
dinamis, sehat agar kinerjanya lebih efektif dan efisien, yang didorong oleh
faktor motivasi, komunikasi, dan peminpin. Beberapa kegiatan penting pada fungsi pengarahan
yaitu:
·
Membimbing
dan memberi motivasi kepada pekerja supaya bisa bekerja secara efektif dan
efisien;
·
Memberi
tugas serta penjelasan secara rutin tentang pekerjaan;
·
Menjelaskan
semua kebijakan yang sudah ditetapkan
B.
Saran
Manusia tidak
luput dari keslahan dan rasa khilaf. Barangkali hanya ini yang dapat penulis
ungkapkan. Jika ada kesalahan materi maupun merugikan pihak-pihak tertentu
penulis meminta kritik dan sarannya, kritik maupun sarannyan sangatlah penting
untuk pengintrospesikan diri melengkapi makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Atmodiwirio, Soebagio.
2000. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta : PT Ardadizya
Jaya.
Handoko, T.Hani. 2003. Manajemen
Edisi 2. Yogyakarta : BPFE.
Samryn, L.M. 2002. Pengantar
manajemen jilid 1.. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Siswanto, HB. 2006. Pengantar
Manajemen. Jakarta : Bumi Aksara.
Syafaruddin.
2005. Manajemen Lembaga Pendidikan Islam. Jakarta : Ciputat
Press.
[1] Siswanto, HB.
2006. Pengantar Manajemen. Jakarta : Bumi Aksara, hal. 10.
[2] Syafaruddin.
2005. Manajemen Lembaga Pendidikan Islam. Jakarta : Ciputat
Press, hal. 85.
[3] Samryn, L.M.
2002. Pengantar manajemen jilid 1.. Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada, hal. 63.
[4] Siswanto, HB.
2006. Pengantar Manajemen. Jakarta : Bumi Aksara, hal. 22.
[5] Handoko, T.Hani.
2003. Manajemen Edisi 2. Yogyakarta : BPFE, hal 12.
[6] Atmodiwirio, Soebagio.
2000. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta : PT Ardadizya
Jaya, hal. 27.
[7] Atmodiwirio, Soebagio.
2000. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta : PT Ardadizya
Jaya, hal, 24.
[8] Handoko, T.Hani.
2003. Manajemen Edisi 2. Yogyakarta : BPFE, hal, 13.
[9] Syafaruddin.
2005. Manajemen Lembaga Pendidikan Islam. Jakarta : Ciputat
Press, hal. 2.
[10] Samryn, L.M.
2002. Pengantar manajemen jilid 1.. Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada, hal. 19.
[11] Atmodiwirio, Soebagio.
2000. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta : PT Ardadizya
Jaya, hal, 21.
[12] Siswanto, HB.
2006. Pengantar Manajemen. Jakarta : Bumi Aksara, hal, 7.
[13] Atmodiwirio, Soebagio.
2000. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta : PT Ardadizya
Jaya, hal. 20.
0 Response to "Makalah Pengantar Bisnis Dan Manajemen || Fungsi Pengarahan"
Posting Komentar