Makalah Pengantar Bisnis Dan Manajemen || Fungsi Pengedalian

 

Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah dengan judul “Fungsi Pengarahan” ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah Pengantar Bisnis dan Management. Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempuraan makalah ini.

 

                                                                           Bandar Lampung, 18 Februari 2022

 

 

        Tim Penyusun

 

 

 

 

 

DAFTAR ISI

 

KATA PENGANTAR.. 1

BAB I. 3

PENDAHULUAN.. 3

1.1        LATAR BELAKANG.. 3

1.2        RUMUSAN MASALAH.. 4

1.3 TUJUAN MAKALAH.. 4

BAB II. 5

PEMBAHASAN.. 5

2.1 PENGERTIAN PENGENDALIAN.. 5

2.2 ASAS-ASAS PENGENDALIAN.. 8

2.3 JENIS-JENIS PENGENDALIAN.. 10

2.4 SIFAT DAN WAKTU PENGENDALIAN.. 11

2.5 CARA-CARA PENGENDALIAN.. 12

2.6 MACAM-MACAM PENGENDALIAN.. 13

2.7 ALAT-ALAT PENGENDALIAN.. 14

2.8 FUNGSI PENGENDALIAN.. 16

2.9 PROSES PENGENDALIAN.. 16

2.10 SISTEM PENGENDALIAN ORGANISASI. 17

BAB III. 18

PENUTUP. 18

3.1 KESIMPULAN.. 18

3.2 SARAN.. 18

DAFTAR PUSTAKA.. 19

 


 

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1  LATAR BELAKANG

Manajemen adalah suatu kegiatan managing yang artinya mengelola atau mengatur suatu kegiatan untuk mencapai tujuan. Pada dasarnya manusia itu tidak lepas dari kegiatan manajemen dalam kesehariannya atau dalam kehidupannya, ia selalu melakukan pengelolaan waktunya atau dirinya, keluarganya untuk memenuhi kebutuhan atau tujuan yang diinginkan.1

Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi, karena manajemen akan memberikan kemudahan dalam pencapaian tujuan, dapat menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan dan dapat mencapai tujuan yang efektif dan efisien.2 Namun apabila tanpa manajemen semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit, begitu pula dalam pemasaran atau marketing Mengenai istilah pemasaran atau lebih dikenal dengan istilah marketing pada saat ini sudah sangat berkembang disegala sektor kegiatan, demikian pula pengertian marketing sudah lebih luas dan lebih halus. Jika zaman dahulu dikatakan “economics of scarcity” layanan yang diterima para konsumen sangat minim, karena para produsen dan penjual berkuasa. Sedangkan sekarang sudah berubah produsen berada pada posisi persaingan tajam. Mereka berebut pasaran, berusaha merayu konsumen, mulai menurunkan harga jual, memasang tarif murah, memberikan layanan yang memuaskan pada konsumen. Sekarang istilah marketing fokusnya ialah kepuasan konsumen.Marketing pada dunia pendidikan khususnya menjadi acuan utama dalam kepentingannya selama dekade terakhir seiring dengan meningkatnya persaingan. Sepuluh tahun yang lalu persaingan relatif kurang penting bagi badan-badan usaha dalam bisnis jasa. Namun daya saing telah melejit pada suatu tingkat yang mengkhawatirkan dalam hampir semua sektor jasa.

 

1.2  RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang

diangkat dalam penelitian ini adalah:

1.      Bagaimana implementasi manajemen marketing di Lembaga Bimbingan Belajar Annora Pallas Indah Saba Indonesia Jemurwonosari Lebar Surabaya (perencanaan, pelaksanaan, pengorganisasian, pengendalian/evaluasi)?

2.      Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi manajemen marketing di Lembaga Bimbingan Belajar Annora Pallas Indah Saba Indonesia Jemurwonosari Lebar Surabaya?

 

1.3 TUJUAN MAKALAH

1.      Untuk mengetahui bagaimana implementasi Manajemen Marketing di Lembaga Bimbingan Belajar Annora Pallas Indah Saba Indonesia Jemur wonosari Lebar Surabaya.

2.      Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi manajemen marketing di Lembaga Bimbingan Belajar Annora Pallas Indah Saba Indonesia Jemurwonosari Lebar Surabaya.


 

BAB II

PEMBAHASAN

 

2.1 PENGERTIAN PENGENDALIAN

Pengendalian Adalah proses mengawasi (monitoring),membandingkan (comparing) dan mengoreksi (correcting) kinerja.

Tipe-Tipe Pengendalian

1.      Pengendalian Feedforward Feedforward adalah pengendalian yang dilakukan sebelumaktivitas kerja dilakukan. Jenis pengendalian yang paling diinginkan pengendalian feedforward- mencegah masalah karena pengendaliandilakukan sebelum aktivitas sebenarnya.

2.      Pengendalian Concurrent Pengendalian concurrent adalah pengendalian yang dilakukanketika aktivitas kerja sedang berlangsung. Bentuk yang paling dikenaldari concurrent adalah supervise langsung, istilah lainnya adalah management by walking around (MBWA), yaitu keberdaan manejer didaerah kerja, berinteraksi langsung dengan para karyawan.

3.      Pengendalian Feedback Pengendalian feedback adalah pengendalian yang dilakukansetelah aktivitas kerja dilakukan.

                       Tahap-Tahap dalam Proses Pengendalian Proses pengendalian adalah sebuah proses tiga tahap, yaitumengukur kinerja aktual, membandingkan kinerja aktual denganstandarnya, dan mengambil tindakan manejerial untuk mengoreksi penyimpangan atau ketidaksesuaian dengan standar.

1.      Tahap Pengukuran

Terbagi menjadi 2 yaitu :

a.       Observasi

b.      Laporan Statistik

c.       Laporan Lisan

d.      Lapotan Tertuli

2.      Tahap Perbandingan

3.      Mengambil Tindakan Manejemen

Hubungan antara prosedur dan sistem yang berkaitan dengan pencapaian tujuan perusahaan. Mulyono, MA mengatakan Manajemen diartikan sebagai seni dalam proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan/sasaran kinerja. Jadi, fungsi manajemen meliputi planning, organizing, actuating, dan controlling.

Menurut T. Hani Handoko Manajemen didefinisikan sebagai bekerja dengan orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penyusunan personalia atau kepegawaian (staffing), pengarahan dan kepemimpinan (leading), dan pengawasan (controlling).

Dapat disimpulkan bawa Manajemen adalah suatu kerangkan kerja yang terdiri dari berbagai komponen yang secara keseluruhan saling berkaitan dan terorganisir salam rangkai mencapai tujuan tertentu. Sistem Pengendalian Manajemen didefiniskan sebagai sistem untuk menyampaikan informasi yang berguna dengan nilai kinerja para manajer serta pengambilan keputusan secara efektif dan efesien demi mencapai tujuan perusahaan .

Secara singkat dapat dikatakan bahwa sistem pengendalian manajemen merupakan suatu sistem yang digunakan oleh para manajer untuk mengarahkan anggota organisasi agar melaksanakan kegiatan secara efektif dan efisien sesuai strategik pokok yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan dan sasaran. Aktivitas sistem pengendalian manajemen meliputi aktivitas untuk merencanakan, mengendalikan dan mengarahkan operasi organisasi sesuai rencana dan tujuan perusahaan. Jadi, sistem pengendalian manajemen merupakan suatu sistem yang dirancang untuk menjamin bahwa organisasi telah melaksanakan strategiknya secara efektif dan efisien melalui para manajernya.

1.      Pengendalian Manajemen

Pengendalian manajemen adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh badan pengawas organisasi, pimpinan utama (manajemen), dan pegawai lainnya yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian tujuan dalam kategori berikut:

a)      Efektivitas dan efisiensi kegiatan

b)      Keterandalan pelaporan keuanga

c)      Ketaatan pada peraturan dan ketentuan yang berlaku.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan perancangansuatu system pengendalian manajemen adalah:

a)      Diperolehnya keterandalan dan integritas informasi.

b)      Kepatuhan pada kebijakan, rencana, prosedur, peraturan, dan ketentuan yang berlaku.

c)      Melindungi aset organisasi.

 

2.      Sistem Pengendalian Manajemen

Sistem Pengendalian Manajemen (SPM) adalah suatu konsep yang terdiri dari beberapa unsur yang digunakan untuk mencapai berbagai tujuan.

Hubungan antara Manajemen Kualitas dengan Kinerja Perusahaan Kinerja perusahaan juga dipengaruhi oleh manajemen kualitas.

Manajemen kualitas merupakan suatu sistem manajemen yang berfokus kepada orang yang bertujuan untuk meningkatkan secara berkelanjutan kepuasan customer pada biaya yang sesungguhnya secara berkelanjutan terus menerus. (Mulyadi. 1998: 10).

Smith dan Lewis (1997) menjelaskan keefektifan manajemen kualitas didasarkan empat prinsip, kepuasan pelanggan, perbaikan berkelanjutan, menyatakan dengan fakta, dan mengharghai karyawan. Hal ini dimaksudkan bahwa Manajemen kualitas meningkatkan keterlibatan organisasi dalam meningkatkan kualitas secara terus menerus. Bertanggungjawab untuk mendeteksi hal-hal yang tidak sesuai dengan penegendalian mutu, sehingga mengakibatkan pekerja lebih bertanggungjawab untuk pengendalian mutu dan untuk menghentikan produksi apabila terjadi dalam produksi tersebut.

 

2.2 ASAS-ASAS PENGENDALIAN

Asas pengendalian menurut pendapat Harold Koontz dan Cyril O’Donnell sebagai berikut:

1.      Asas tercapainya tujuan (principle of assurance of objective). Pengendalian harus ditujukan ke arah tercapainya tujuan, yaitu dengan mengadakan perbaikan (koreksi) untuk menghindarkan penyimpangan-penyimpangan/deviasi dari perencanaan.

2.      Asas efisiensi pengendalian (principle of efficiency of control). Pengendalian itu efisien bila dapat menghindarkan deviasi-deviasi dari perencanaan, sehingga tidak menimbulkan hal-hal lain yang di luar dugaan.

3.      Asas tanggung jawab pengendalian (principle of control responsibility). Pengendalian hanya dapat dilaksanakan apabila manajer bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan rencana.

4.      Asas pengendalian terhadap masa depan (principle of future control). Pengendalian yang efektif harus ditujukan ke arah pencegahan penyimpangan perencanaan yang akan  terjadi baik pada waktu sekarang maupun masa yang akan datang.

5.      Asas pengendalian langsung (principle of direct control) teknik kontrol yang paling efektif ialah  mengusahakan adanya manajer bawahan yang berkualitas baik. Pengendalian itu dilakukan oleh manajer  atas dasar bahwa manusia itu sering berbuat salah.

6.      Asas refleksi perencanaan (principle of reflection of plans) pengendalian harus disusun dengan baik, sehingga dapat mencerminkan karakter dan susunan perencanaan.

7.      Asas penyesuaian dengan organisasi (principle of organizational suitability) pengendalian harus dilakukan sesuai dengan struktur organisasi. Manajer dan bawahannya merupakan saran untuk melaksanakan rencana. Dengan demikian pengendalian yang efektif harus disesuaikan denganbesarnya wewenang manajer, sehingga mencerminkan struktur organisasi.

8.      Asas pengendalian individual (principle of individuality of control). Pengendalian harus sesuai dengan kebutuhan manajer. Teknik kontrol harus ditujukan terhadap kebutuhan-kebutuhan akan informasi setiap manajer

9.      Asas standar (principle of standar). Kontrol yang efektif dan efisien memerlukan standar yang tepat, yang akan dipergunakan sebagai tolok ukur pelaksanaan  dan tujuan yang capai.

10.  Asas pengawasan terhadap strategis (principle of strategic point control). Pengendalian yang efektif dan efisien memerlukan adanya perhatian yang ditujukan terhadap faktor-faktor yang strategis dalam perusahaan

11.  Asas kekecualian (the exception principle) efiensi dalam kontrol membutuhkan adanya perhatian yang ditujukan terhadap faktor kekecualian. Kekecualian ini dapat terjadi dalam keadaan tertentu ketika  situasi berubah atau tidak sama.

12.  Asas pengendalian fleksibel (principle of flexibility of control). Pengendalian harus luwes untuk menghindarkan kegagalan pelaksanaan rencana.

13.  Asas peninjauan kembali (principle of review) sistem kontrol harus ditinjau berkali-kali, agar sistem yang digunakan berguna untuk mencapai tujuan.

14.  Asas tindakan (principle of action). Pengendalian dapat dilakukan apabila ada ukuran-ukuran untuk mengoreksi penyimpangan-penyimpangan rencana, organisasi, staffing dan directing.

 

2.3 JENIS-JENIS PENGENDALIAN

1.      Pengendalian produksi yaitu untuk mengetahui kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan, apakah sesuai dengan rencana yang ada.

2.      Pengendalian keuangan. Pengendalian ini ditujukan kepada hal-hal yang menyangkut keuangan, tentang pemasukan dan pengeluaran, biaya-biaya perusahaan, termasuk pengendalian anggaran.

3.      Pengendalian  pegawai. Pengendalian ini ditujukan kepada hal-hal yang ada hubungannya dengan kegiatan pegawai, apakah pegawai bekerja sesuai dengan  perintah, rencana, taat kerja, absensi pegawai dan lain-lain.

4.      Pengendalian waktu. Pengendalian ini ditujukan kepada pengunaan waktu, artinya apakah waktu untuk mengerjakan suatu pekerjaan sesuai atau tidak dengan rencana.

5.      Pengendalian kebijaksanaan. Pengendalian ini ditujukan untuk mengetahui dan menilai apakah kebijaksanaan organisasi telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah digariskan.

6.      Pengendalian teknis. Pengendalian ini ditujukan kepada hal-hal yang bersifat fisik yang berhubungan dengan tindakan dan teknis pelaksanaan

7.      Pengendalian penjualan. Pengendalian ini ditujukan untuk mengetahui apakah produksi yang dihasilkan terjual sesuai dengan target yang ditetapkan

8.      Inventory control

9.      Maintenance control

Terdapat berbagai jenis pengendalian dalam manajemen. Salah satunya adalah jenis pengendalian yang memfokuskan pada masukan-proses-keluaran (Input – Process – Output)

1.      Metode Pengendalian Umpan Maju (Mengantisipasi masalah sebelum terjadi)

Metode ini memerlukan berbagai standar kualitas dan kuantitas yang layak dari berbagai masukan (input), seperti material, modal, sumber daya manusia, mesin, dsb.

2.      Metode Pengendalian Berjalan atau Bersamaan (Mengelola masalah pada saat terjadi)

Metode ini memerlukan standar perilaku, kegiatan dan pelaksanaan dari aktivitas secara layak. Sumber informasi utama bagi metode pengendalian ini adalah hasil observasi dari first line manager.

3.      Metode Pengendalian Umpan Balik (Mengelola masalah setelah terjadi).

Metode ini memerlukan standar kauntitas dan kualitas yang layak dari keluaran yang diharapakan (output). Informasi tersebut harus merepresentasikan karakteristik dari keluaran. Berbeda dengan metode sebelumnya, para manajer mengambil tindakan korektif untuk memperbaiki masukan dan operasi bukan pada standar kualarannya.

 

2.4 SIFAT DAN WAKTU PENGENDALIAN     

                 Sifat dan waktu pengendalian/kontrol dibedakan atas:

1.      Preventive control: pengendalian yang dilakukan sebelum kegiatan dikerjakan dengan maksud supaya tidak  terjadi penyimpangan-penyimpangan.

2.      Repressive control: ialah pengendalian yang dilakukan setelah terjadi penyimpangan/kesalahan dalam pelaksanaan kegiatan, dengan maksud agar tidak terjadi pengulangan kesalahan, sehingga sasaran yang direncanakan dapat dicapai.

3.      Pengendalian yang dilakukan dengan proses penyimpangan terjadi

4.      Pengendalian berkala ialah pengendalian yang dilakukan secara berkala sebulan sekali atau satu kuartal sekali atau satu tahun sekali

5.      Pengendalian mendadak ialah pengendalian dilakukan secara mendadak.

 

2.5 CARA-CARA PENGENDALIAN

Seorang manajer harus mempunyai berbagai cara untuk memastikan semua fungsi manajemen dilaksanakan dengan baik hal ini dapat diketahui melalui proses kontrol.

Cara-cara pengendalian ini dapat di bedakan atas:

1.      Pengawasan langsung

2.      Pengawasan tidak langsung

3.      Pengawasan berdasarkan kekecualian.

Pengawasan langsung ialah pengawasan yang dilakukan secara langsung oleh seorang manajer secara pribadi. Ia memeriksa pekerjaan yang sedang dilakukan untuk mengetahui apakah hasil-hasilnya seperti yang dikehendakinya.

Pengendalian langsung ini dapat dilakukan dengan cara inspeksi langsung, observasi di tempat dan laporan di tempat. Manajer yang mempunyai tugas yang kompleks tidak mungkin dapat melakukan  pengendalian langsung sebanyak mungkin, maka untuk tugas pengendalian ini dilakukan dengan pengendalian tidak langsung.

Pengendalian tidak langsung ialah pengendalian jarak jauh melalui laporan yang diberikan oleh bawahan. Laporan ini dapat berupa kata-kata, angka-angka atau statistik yang berisi gambaran atas kemajuan yang dicapai. Pengendalian tidak langsung berupa laporan tertulis dan laporan lisan.

Pengendalian berdasarkan pengecualian ialah pengendalian yang dikhususkan pada penyimpangan-penyimpangan yang luar biasa dari hasil atau standar yang diharapkan.

 

2.6 MACAM-MACAM PENGENDALIAN

1.      Internal Control (pengendalian intern)

2.      External Control (pengendalian ekstern)

Internal control ialah pengendalian yang dilakukan seorang atasan terhadap bawahannya. Cakupan dari pengendalian intern ini meliputi hal-hal yang cukup luas baik pelaksanaan tugas, prosedur, sistem, hasil, kehadiran, dan lain-lain.

Audit control adalah pengendalian atau penilaian atas masalah-masalah yang berkaitan dengan pembukuan perusahaan. Jadi pengendalian atas masalah khusus yaitu tentang kebenaran  pembukuan suatu perusahaan.

External control ialah pengendalian yang dilakukan oleh pihak luar. Pengendalian ekstern dapat dilakukan secara formal atau informal

Formal control. Ini dilakukan oleh instansi/pejabat yang berwenang dan dapat dilakukan secara intern, maupun ekstern. Informal control, Ini dilakukan oleh masyarakat/konsumen baik langsung maupun tidak langsung, misalnya melalui surat kabar, majalah dan lain-lain.

 

 

2.7 ALAT-ALAT PENGENDALIAN

Beberapa alat yang dapat dipergunakan untuk melakukan fungsi pengendalian perusahaan adalah:

1.      Budget :

Budget /anggaran adalah suatu ikhtisar hasil yang akan diharapkan dan pengeluaran yang disediakan untuk mencapai hasil tersebut. Pengendalian budget dapat di ketahui atau diawasi, yaitu apakah hasil yang diharapkan dari penerimaan atau pengeluaran itu sesuai dengan yang diinginkan atau tidak.

2.      Non Budget:

a.       Personal Observation : Pengawasan langsung secara pribadi oleh pimpinan perusahaan terhadap karyawan/bawahan yang sedang bekerja. Apabila terjadi penyimpangan maka pimpinan dapat segera melakukan koreksi dengan cara menegur atau memberikan petunjuk, sehingga pada saat itu juga kegiatan tersebut dapat segera diperbaiki.

b.      Report: laporan dibuat oleh para manajer bawahan, misalnya manajer produksi menyusun laporan produksi, manajer pemasaran membuat laporan-laporan pemasaran (marketing report), manajer personal membuat laporan personal (personal report) dan manajer keuangan membuat laporan keuangan (financial report)

c.       Financial statement:  daftar laporan keuangan yang biasanya terdiri dari balance sheet dan income statement (neraca dan daftar rugi laba). Dari kedua daftar ini  dapat diketahui dan diawasi melalui analisa laporan keuangan, mengenai keadaan permodalan perusahaan.

d.      Statistik: Proses pengumpulan data, keterangan dan kejadian yang telah berlalu. Menganalisa data tersebut dan menyajikannya dalam bentuk0-betnuk tertentu, misalnya grafik-grafik, kurva-kurva sehingga dapat memudahkan pimpinan mengetahui kejadian yang telah berlalu dan dapat dengan mudah pula dijadikan informasi sebagai bahan dalam mengambil keputusan.

e.       Break Even Point (Titik Pulang Pokok): suatu titik atau keadaan ketika jumlah penjualan tertentu tidak mendapat laba ataupun rugi. Jadi jumlah biaya sama dengan jumlah penjualan.

f.        Internal Audit : Penganalisian yang dilakukan oleh atas terhadap bawahan yang meliputi bidang-bidang kegiatan secara menyeluruh yang menyangkut masalah keuangan, apakah sesuai dengan prosedur dan praktek yang  telah ditetapkan. Auditing ini juga menyangkut pengendalian persediaan yang baik, pembayaran barang yang dibeli, dan pemeriksaan yang cukup apakah barang yang telah dibayar benar-benar telah diterima.

g.      Personnel Audit : suatu analisa dari semua faktor yang menyangkut administrasi personalia. Berdasarkan analisa tersebut dan berbagai rekomendasi, diperbaiki setiap penyimpangan dari standar yang diinginkan.

3.      Pengendalian oleh A.I.M. (Audit by A.I.M.)

Pemeriksaan dengan A.I.M. (American Institute of Management) terhadap perusahaan ialah dengan menggunakan 10 kategori dasar yang seluruhnya mempunyai 10.000 poin nilai.

Adapun kategori dasar tersebut:

1.      Fungsi Ekonomi (Economic Function)

2.      Struktur Perusahaan (Cooperate Structure)

3.      Kesehatan Pertumbuhan Pendapatan (Health Of Earning Growth)

4.      Kejujuran terhadap pemegang saham (fairness to stock olders)

5.      Penelitian dan Pengembangan  (research and development)

6.      Analisa Kepemimpinan (directorate analyses)

7.      Efisiensi Produksi (production efficiency)

8.      Penilaian Pelaksanaan (executive evaluation)

2.8 FUNGSI PENGENDALIAN

Adapun fungsi pokok dalam pengendalian adalah:

1. Mencegah terjadinya penyimpangan-penyimpangan atau kesalahan dengan melakukan pengendalian secara rutin disertai adanya       ketegasan-ketegasan dalam pengawasan, yakni dengan pemberian sanksi yang sewajarnya terhadap penyimpangan yang terjadi.

2. Memperbaiki berbagai penyimpangan yang terjai.Jika penyimpangan telah terjadi, hendaknya pengendalian dapat mengusahakan cara-cara perbaikan.

3. Mendinamisasikan organisasi. Dengan adanya pengendalian maka diharapkan sedini mungkin dapat dicegah adanya penyimpangan,sehingga unit organisasi selalu dalam keadaan bekerja secara efektif dan efesien.

4. Mempertebal rasa tanggung jawab. Dengan adanya pengendalian dari pihak manajemen, maka karyawan diharapkan memiliki rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan yang diembannya.

 

2.9 PROSES PENGENDALIAN

Pengendalian manajemen adalah proses yang digunakan untuk menjamin bahwa aktivitas yang dilaksanakan sesuai dengan aktivitas yang direncanakan. Proses pengendalian adalah mengukur kemajuan kegiatan berdasarkan perencanaan yang telah ditetapkan dalam rangka tujuan organisasi, kemudian dievaluasi dan dicari alternative solusi dalam rangka penyelesaian masalah dalam pelaksanaannya.

Ada 4 (empat) langkah dalam proses pengendalian, yaitu :

1.      Penetapan standard dan metoda untuk pengukuran prestasi (evaluasi kinerja)

2.      Pengukuran prestasi/Kinerja Nyata

3.      Membandingkan kinerja nyata dengan standar yang ditetapkan

4.      Mengambil tindakan jika diperlukan, terutama apabila prestasi di bawah standar.

      

 2.10 SISTEM PENGENDALIAN ORGANISASI

Dalam sebuah organisasi, dikenal tiga jenis sistem pengendalian, yaitu pengendalian keluaran (output control), pengendalian perilaku (behavior control), dan pengendalian budaya Organisasi (organizational culture control)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


BAB III

PENUTUP

 

       3.1 KESIMPULAN

Directing  atau  fungsi pengarahan adalah upaya yang dilakukan seorang manajer untuk menciptakan suasana kerja dinamis, sehat agar kinerjanya lebih efektif dan efisien,yang didorong oleh faktor motivasi,komunikasi,dan peminpin.

            Beberapa kegiatan penting pada fungsi pengarahan yaitu:

1.      Membimbing dan memberi motivasi kepada pekerja supaya bisa bekerja secara efektif dan efisien.

2.      Memberi tugas serta penjelasan secara rutin tentang pekerjaan

3.      Menjelaskan semua kebijakan yang sudah ditetapkan

 

     3.2 SARAN

Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan. Maka dari itu kami menyarankan pada pembaca yang ingin mendalami materi bisnis manajemen, setelah membaca makalah ini membaca sumber lain yang lebih lengkap dan akurat. Dan marilah untuk sama-sama membaca lebih banyak wawasan lagi tentang materi bisnis manajemen dan memilih sumber yang akurat untuk di paham.

                                          

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Aldini, Iqbal, M., Hadija, & Widianti, H. (2013). Fungsi Pengendalian [Universitas Nasional Jakarta]. https://www.academia.edu/9592161/Fungsi_Pengendalian

Edukasi, P. (2020). Fungsi Pengendalian dan Pelaporan dalam Manajemen Madrasah Ibtidaiyah. Pusat Kajian Edukasi. https://www.lamaccaweb.com/2020/08/10/fungsi-pengendalian-dan-pelaporan/dalam-manajemen-madrasah-ibtidaiyah

Sahdarullah. (2015). Fungsi Pengendalian. Ilmu Bermanfaat.

 

         

 

 

 


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Makalah Pengantar Bisnis Dan Manajemen || Fungsi Pengedalian"

Posting Komentar