Makalah Pengantar Bisnis Dan Manajemen || Fungsi Pengedalian
Puji syukur kehadirat Allah SWT
Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah dengan judul
“Fungsi Pengarahan” ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga kami
mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Penyusunan makalah ini bertujuan
untuk memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah Pengantar Bisnis dan Management.
Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar menambah pengetahuan dan
wawasan bagi para pembaca.
Karena keterbatasan pengetahuan
maupun pengalaman maka kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempuraan makalah ini.
Bandar Lampung, 18
Februari 2022
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
2.4 SIFAT DAN WAKTU PENGENDALIAN
2.10 SISTEM PENGENDALIAN ORGANISASI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Manajemen adalah suatu kegiatan
managing yang artinya mengelola atau mengatur suatu kegiatan untuk mencapai
tujuan. Pada dasarnya manusia itu tidak lepas dari kegiatan manajemen dalam
kesehariannya atau dalam kehidupannya, ia selalu melakukan pengelolaan waktunya
atau dirinya, keluarganya untuk memenuhi kebutuhan atau tujuan yang diinginkan.1
Manajemen dibutuhkan oleh semua
organisasi, karena manajemen akan memberikan kemudahan dalam pencapaian tujuan,
dapat menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan dan
dapat mencapai tujuan yang efektif dan efisien.2 Namun apabila tanpa manajemen
semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit, begitu pula
dalam pemasaran atau marketing Mengenai istilah pemasaran atau lebih dikenal
dengan istilah marketing pada saat ini sudah sangat berkembang disegala sektor
kegiatan, demikian pula pengertian marketing sudah lebih luas dan lebih halus.
Jika zaman dahulu dikatakan “economics of scarcity” layanan yang diterima para
konsumen sangat minim, karena para produsen dan penjual berkuasa. Sedangkan
sekarang sudah berubah produsen berada pada posisi persaingan tajam. Mereka
berebut pasaran, berusaha merayu konsumen, mulai menurunkan harga jual,
memasang tarif murah, memberikan layanan yang memuaskan pada konsumen. Sekarang
istilah marketing fokusnya ialah kepuasan konsumen.Marketing pada dunia
pendidikan khususnya menjadi acuan utama dalam kepentingannya selama dekade
terakhir seiring dengan meningkatnya persaingan. Sepuluh tahun yang lalu
persaingan relatif kurang penting bagi badan-badan usaha dalam bisnis jasa.
Namun daya saing telah melejit pada suatu tingkat yang mengkhawatirkan dalam
hampir semua sektor jasa.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang
diangkat dalam penelitian ini adalah:
1.
Bagaimana implementasi manajemen marketing di Lembaga Bimbingan
Belajar Annora Pallas Indah Saba Indonesia Jemurwonosari Lebar Surabaya
(perencanaan, pelaksanaan, pengorganisasian, pengendalian/evaluasi)?
2.
Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi
manajemen marketing di Lembaga Bimbingan Belajar Annora Pallas Indah Saba
Indonesia Jemurwonosari Lebar Surabaya?
1.3
TUJUAN MAKALAH
1.
Untuk mengetahui bagaimana implementasi Manajemen Marketing di Lembaga
Bimbingan Belajar Annora Pallas Indah Saba Indonesia Jemur wonosari
Lebar Surabaya.
2.
Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi
manajemen marketing di Lembaga Bimbingan Belajar Annora Pallas Indah Saba
Indonesia Jemurwonosari Lebar Surabaya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN PENGENDALIAN
Pengendalian Adalah proses mengawasi (monitoring),membandingkan
(comparing) dan mengoreksi (correcting) kinerja.
Tipe-Tipe Pengendalian
1.
Pengendalian Feedforward Feedforward adalah pengendalian yang dilakukan
sebelumaktivitas kerja dilakukan. Jenis pengendalian yang paling diinginkan
pengendalian feedforward- mencegah masalah karena pengendaliandilakukan sebelum
aktivitas sebenarnya.
2.
Pengendalian Concurrent Pengendalian concurrent adalah pengendalian
yang dilakukanketika aktivitas kerja sedang berlangsung. Bentuk yang paling
dikenaldari concurrent adalah supervise langsung, istilah lainnya adalah
management by walking around (MBWA), yaitu keberdaan manejer didaerah kerja,
berinteraksi langsung dengan para karyawan.
3.
Pengendalian Feedback Pengendalian feedback adalah pengendalian
yang dilakukansetelah aktivitas kerja dilakukan.
Tahap-Tahap dalam Proses Pengendalian Proses pengendalian adalah sebuah
proses tiga tahap, yaitumengukur kinerja aktual, membandingkan kinerja aktual
denganstandarnya, dan mengambil tindakan manejerial untuk mengoreksi
penyimpangan atau ketidaksesuaian dengan standar.
1.
Tahap Pengukuran
Terbagi
menjadi 2 yaitu :
a.
Observasi
b.
Laporan Statistik
c.
Laporan Lisan
d.
Lapotan Tertuli
2.
Tahap Perbandingan
3.
Mengambil Tindakan Manejemen
Hubungan antara prosedur dan sistem
yang berkaitan dengan pencapaian tujuan perusahaan. Mulyono, MA mengatakan
Manajemen diartikan sebagai seni dalam proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengendalian penggunaan sumber daya untuk mencapai
tujuan/sasaran kinerja. Jadi, fungsi manajemen meliputi planning, organizing,
actuating, dan controlling.
Menurut T. Hani Handoko Manajemen
didefinisikan sebagai bekerja dengan orang-orang untuk menentukan,
menginterpretasikan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan
fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penyusunan
personalia atau kepegawaian (staffing), pengarahan dan kepemimpinan (leading),
dan pengawasan (controlling).
Dapat disimpulkan bawa Manajemen
adalah suatu kerangkan kerja yang terdiri dari berbagai komponen yang secara
keseluruhan saling berkaitan dan terorganisir salam rangkai mencapai tujuan
tertentu. Sistem Pengendalian Manajemen didefiniskan sebagai sistem untuk
menyampaikan informasi yang berguna dengan nilai kinerja para manajer serta
pengambilan keputusan secara efektif dan efesien demi mencapai tujuan
perusahaan .
Secara singkat dapat dikatakan bahwa sistem pengendalian manajemen
merupakan suatu sistem yang digunakan oleh para manajer untuk mengarahkan
anggota organisasi agar melaksanakan kegiatan secara efektif dan efisien sesuai
strategik pokok yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan dan sasaran.
Aktivitas sistem pengendalian manajemen meliputi aktivitas untuk merencanakan,
mengendalikan dan mengarahkan operasi organisasi sesuai rencana dan tujuan
perusahaan. Jadi, sistem pengendalian manajemen merupakan suatu sistem yang
dirancang untuk menjamin bahwa organisasi telah melaksanakan strategiknya
secara efektif dan efisien melalui para manajernya.
1.
Pengendalian Manajemen
Pengendalian manajemen adalah suatu
proses yang dipengaruhi oleh badan pengawas organisasi, pimpinan utama
(manajemen), dan pegawai lainnya yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang
memadai tentang pencapaian tujuan dalam kategori berikut:
a)
Efektivitas dan efisiensi kegiatan
b)
Keterandalan pelaporan keuanga
c)
Ketaatan pada peraturan dan ketentuan yang berlaku.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan
bahwa tujuan perancangansuatu system pengendalian manajemen adalah:
a)
Diperolehnya keterandalan dan integritas informasi.
b)
Kepatuhan pada kebijakan, rencana, prosedur, peraturan, dan
ketentuan yang berlaku.
c)
Melindungi aset organisasi.
2.
Sistem Pengendalian Manajemen
Sistem Pengendalian Manajemen (SPM)
adalah suatu konsep yang terdiri dari beberapa unsur yang digunakan untuk
mencapai berbagai tujuan.
Hubungan antara Manajemen Kualitas
dengan Kinerja Perusahaan Kinerja perusahaan juga dipengaruhi oleh manajemen
kualitas.
Manajemen kualitas merupakan suatu
sistem manajemen yang berfokus kepada orang yang bertujuan untuk meningkatkan
secara berkelanjutan kepuasan customer pada biaya yang sesungguhnya secara
berkelanjutan terus menerus. (Mulyadi. 1998: 10).
Smith dan Lewis (1997) menjelaskan
keefektifan manajemen kualitas didasarkan empat prinsip, kepuasan pelanggan,
perbaikan berkelanjutan, menyatakan dengan fakta, dan mengharghai karyawan. Hal
ini dimaksudkan bahwa Manajemen kualitas meningkatkan keterlibatan organisasi
dalam meningkatkan kualitas secara terus menerus. Bertanggungjawab untuk
mendeteksi hal-hal yang tidak sesuai dengan penegendalian mutu, sehingga
mengakibatkan pekerja lebih bertanggungjawab untuk pengendalian mutu dan untuk
menghentikan produksi apabila terjadi dalam produksi tersebut.
2.2 ASAS-ASAS PENGENDALIAN
Asas pengendalian menurut pendapat Harold Koontz dan Cyril
O’Donnell sebagai berikut:
1.
Asas tercapainya tujuan (principle of assurance of objective).
Pengendalian harus ditujukan ke arah tercapainya tujuan, yaitu dengan
mengadakan perbaikan (koreksi) untuk menghindarkan
penyimpangan-penyimpangan/deviasi dari perencanaan.
2.
Asas efisiensi pengendalian (principle of efficiency of control).
Pengendalian itu efisien bila dapat menghindarkan deviasi-deviasi dari
perencanaan, sehingga tidak menimbulkan hal-hal lain yang di luar dugaan.
3.
Asas tanggung jawab pengendalian (principle of control
responsibility). Pengendalian hanya dapat dilaksanakan apabila manajer
bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan rencana.
4.
Asas pengendalian terhadap masa depan (principle of future
control). Pengendalian yang efektif harus ditujukan ke arah pencegahan
penyimpangan perencanaan yang akan
terjadi baik pada waktu sekarang maupun masa yang akan datang.
5.
Asas pengendalian langsung (principle of direct control) teknik
kontrol yang paling efektif ialah
mengusahakan adanya manajer bawahan yang berkualitas baik. Pengendalian
itu dilakukan oleh manajer atas dasar
bahwa manusia itu sering berbuat salah.
6.
Asas refleksi perencanaan (principle of reflection of plans)
pengendalian harus disusun dengan baik, sehingga dapat mencerminkan karakter
dan susunan perencanaan.
7.
Asas penyesuaian dengan organisasi (principle of organizational
suitability) pengendalian harus dilakukan sesuai dengan struktur organisasi.
Manajer dan bawahannya merupakan saran untuk melaksanakan rencana. Dengan
demikian pengendalian yang efektif harus disesuaikan denganbesarnya wewenang
manajer, sehingga mencerminkan struktur organisasi.
8.
Asas pengendalian individual (principle of individuality of
control). Pengendalian harus sesuai dengan kebutuhan manajer. Teknik kontrol
harus ditujukan terhadap kebutuhan-kebutuhan akan informasi setiap manajer
9.
Asas standar (principle of standar). Kontrol yang efektif dan
efisien memerlukan standar yang tepat, yang akan dipergunakan sebagai tolok
ukur pelaksanaan dan tujuan yang capai.
10.
Asas pengawasan terhadap strategis (principle of strategic point control).
Pengendalian yang efektif dan efisien memerlukan adanya perhatian yang
ditujukan terhadap faktor-faktor yang strategis dalam perusahaan
11.
Asas kekecualian (the exception principle) efiensi dalam kontrol
membutuhkan adanya perhatian yang ditujukan terhadap faktor kekecualian.
Kekecualian ini dapat terjadi dalam keadaan tertentu ketika situasi berubah atau tidak sama.
12.
Asas pengendalian fleksibel (principle of flexibility of control).
Pengendalian harus luwes untuk menghindarkan kegagalan pelaksanaan rencana.
13.
Asas peninjauan kembali (principle of review) sistem kontrol harus
ditinjau berkali-kali, agar sistem yang digunakan berguna untuk mencapai
tujuan.
14.
Asas tindakan (principle of action). Pengendalian dapat dilakukan
apabila ada ukuran-ukuran untuk mengoreksi penyimpangan-penyimpangan rencana,
organisasi, staffing dan directing.
2.3 JENIS-JENIS PENGENDALIAN
1.
Pengendalian produksi yaitu untuk mengetahui kualitas dan kuantitas
produk yang dihasilkan, apakah sesuai dengan rencana yang ada.
2.
Pengendalian keuangan. Pengendalian ini ditujukan kepada hal-hal
yang menyangkut keuangan, tentang pemasukan dan pengeluaran, biaya-biaya
perusahaan, termasuk pengendalian anggaran.
3.
Pengendalian pegawai.
Pengendalian ini ditujukan kepada hal-hal yang ada hubungannya dengan kegiatan
pegawai, apakah pegawai bekerja sesuai dengan
perintah, rencana, taat kerja, absensi pegawai dan lain-lain.
4.
Pengendalian waktu. Pengendalian ini ditujukan kepada pengunaan
waktu, artinya apakah waktu untuk mengerjakan suatu pekerjaan sesuai atau tidak
dengan rencana.
5.
Pengendalian kebijaksanaan. Pengendalian ini ditujukan untuk
mengetahui dan menilai apakah kebijaksanaan organisasi telah dilaksanakan
sesuai dengan yang telah digariskan.
6.
Pengendalian teknis. Pengendalian ini ditujukan kepada hal-hal yang
bersifat fisik yang berhubungan dengan tindakan dan teknis pelaksanaan
7.
Pengendalian penjualan. Pengendalian ini ditujukan untuk mengetahui
apakah produksi yang dihasilkan terjual sesuai dengan target yang ditetapkan
8.
Inventory control
9.
Maintenance control
Terdapat berbagai jenis pengendalian
dalam manajemen. Salah satunya adalah jenis pengendalian yang memfokuskan pada
masukan-proses-keluaran (Input – Process – Output)
1.
Metode Pengendalian Umpan Maju (Mengantisipasi masalah sebelum terjadi)
Metode ini memerlukan berbagai
standar kualitas dan kuantitas yang layak dari berbagai masukan (input),
seperti material, modal, sumber daya manusia, mesin, dsb.
2.
Metode Pengendalian Berjalan atau Bersamaan (Mengelola masalah pada
saat terjadi)
Metode ini memerlukan standar
perilaku, kegiatan dan pelaksanaan dari aktivitas secara layak. Sumber
informasi utama bagi metode pengendalian ini adalah hasil observasi dari first
line manager.
3.
Metode Pengendalian Umpan Balik (Mengelola masalah setelah terjadi).
Metode ini memerlukan standar
kauntitas dan kualitas yang layak dari keluaran yang diharapakan (output).
Informasi tersebut harus merepresentasikan karakteristik dari keluaran. Berbeda
dengan metode sebelumnya, para manajer mengambil tindakan korektif untuk
memperbaiki masukan dan operasi bukan pada standar kualarannya.
2.4 SIFAT DAN WAKTU PENGENDALIAN
Sifat dan
waktu pengendalian/kontrol dibedakan atas:
1.
Preventive control: pengendalian yang dilakukan sebelum kegiatan
dikerjakan dengan maksud supaya tidak
terjadi penyimpangan-penyimpangan.
2.
Repressive control: ialah pengendalian yang dilakukan setelah
terjadi penyimpangan/kesalahan dalam pelaksanaan kegiatan, dengan maksud agar
tidak terjadi pengulangan kesalahan, sehingga sasaran yang direncanakan dapat
dicapai.
3.
Pengendalian yang dilakukan dengan proses penyimpangan terjadi
4.
Pengendalian berkala ialah pengendalian yang dilakukan secara
berkala sebulan sekali atau satu kuartal sekali atau satu tahun sekali
5.
Pengendalian mendadak ialah pengendalian dilakukan secara mendadak.
2.5 CARA-CARA PENGENDALIAN
Seorang manajer harus mempunyai
berbagai cara untuk memastikan semua fungsi manajemen dilaksanakan dengan baik
hal ini dapat diketahui melalui proses kontrol.
Cara-cara pengendalian ini dapat di bedakan atas:
1.
Pengawasan langsung
2.
Pengawasan tidak langsung
3.
Pengawasan berdasarkan kekecualian.
Pengawasan langsung ialah pengawasan
yang dilakukan secara langsung oleh seorang manajer secara pribadi. Ia
memeriksa pekerjaan yang sedang dilakukan untuk mengetahui apakah
hasil-hasilnya seperti yang dikehendakinya.
Pengendalian langsung ini dapat
dilakukan dengan cara inspeksi langsung, observasi di tempat dan laporan di
tempat. Manajer yang mempunyai tugas yang kompleks tidak mungkin dapat
melakukan pengendalian langsung sebanyak
mungkin, maka untuk tugas pengendalian ini dilakukan dengan pengendalian tidak
langsung.
Pengendalian tidak langsung ialah
pengendalian jarak jauh melalui laporan yang diberikan oleh bawahan. Laporan
ini dapat berupa kata-kata, angka-angka atau statistik yang berisi gambaran
atas kemajuan yang dicapai. Pengendalian tidak langsung berupa laporan tertulis
dan laporan lisan.
Pengendalian berdasarkan
pengecualian ialah pengendalian yang dikhususkan pada penyimpangan-penyimpangan
yang luar biasa dari hasil atau standar yang diharapkan.
2.6 MACAM-MACAM PENGENDALIAN
1.
Internal Control (pengendalian intern)
2.
External Control (pengendalian ekstern)
Internal
control ialah pengendalian yang dilakukan seorang atasan terhadap bawahannya.
Cakupan dari pengendalian intern ini meliputi hal-hal yang cukup luas baik
pelaksanaan tugas, prosedur, sistem, hasil, kehadiran, dan lain-lain.
Audit control
adalah pengendalian atau penilaian atas masalah-masalah yang berkaitan dengan
pembukuan perusahaan. Jadi pengendalian atas masalah khusus yaitu tentang
kebenaran pembukuan suatu perusahaan.
External
control ialah pengendalian yang dilakukan oleh pihak luar. Pengendalian ekstern
dapat dilakukan secara formal atau informal
Formal control.
Ini dilakukan oleh instansi/pejabat yang berwenang dan dapat dilakukan secara
intern, maupun ekstern. Informal control, Ini dilakukan oleh
masyarakat/konsumen baik langsung maupun tidak langsung, misalnya melalui surat
kabar, majalah dan lain-lain.
2.7 ALAT-ALAT PENGENDALIAN
Beberapa alat yang dapat dipergunakan untuk melakukan fungsi
pengendalian perusahaan adalah:
1.
Budget :
Budget /anggaran adalah suatu
ikhtisar hasil yang akan diharapkan dan pengeluaran yang disediakan untuk mencapai
hasil tersebut. Pengendalian budget dapat di ketahui atau diawasi, yaitu apakah
hasil yang diharapkan dari penerimaan atau pengeluaran itu sesuai dengan yang
diinginkan atau tidak.
2.
Non Budget:
a.
Personal Observation : Pengawasan langsung secara pribadi oleh
pimpinan perusahaan terhadap karyawan/bawahan yang sedang bekerja. Apabila
terjadi penyimpangan maka pimpinan dapat segera melakukan koreksi dengan cara
menegur atau memberikan petunjuk, sehingga pada saat itu juga kegiatan tersebut
dapat segera diperbaiki.
b.
Report: laporan dibuat oleh para manajer bawahan, misalnya manajer
produksi menyusun laporan produksi, manajer pemasaran membuat laporan-laporan
pemasaran (marketing report), manajer personal membuat laporan personal
(personal report) dan manajer keuangan membuat laporan keuangan (financial
report)
c.
Financial statement: daftar
laporan keuangan yang biasanya terdiri dari balance sheet dan income statement
(neraca dan daftar rugi laba). Dari kedua daftar ini dapat diketahui dan diawasi melalui analisa
laporan keuangan, mengenai keadaan permodalan perusahaan.
d.
Statistik: Proses pengumpulan data, keterangan dan kejadian yang
telah berlalu. Menganalisa data tersebut dan menyajikannya dalam bentuk0-betnuk
tertentu, misalnya grafik-grafik, kurva-kurva sehingga dapat memudahkan
pimpinan mengetahui kejadian yang telah berlalu dan dapat dengan mudah pula
dijadikan informasi sebagai bahan dalam mengambil keputusan.
e.
Break Even Point (Titik Pulang Pokok): suatu titik atau keadaan
ketika jumlah penjualan tertentu tidak mendapat laba ataupun rugi. Jadi jumlah
biaya sama dengan jumlah penjualan.
f.
Internal Audit : Penganalisian yang dilakukan oleh atas terhadap
bawahan yang meliputi bidang-bidang kegiatan secara menyeluruh yang menyangkut
masalah keuangan, apakah sesuai dengan prosedur dan praktek yang telah ditetapkan. Auditing ini juga
menyangkut pengendalian persediaan yang baik, pembayaran barang yang dibeli,
dan pemeriksaan yang cukup apakah barang yang telah dibayar benar-benar telah
diterima.
g.
Personnel Audit : suatu analisa dari semua faktor yang menyangkut
administrasi personalia. Berdasarkan analisa tersebut dan berbagai rekomendasi,
diperbaiki setiap penyimpangan dari standar yang diinginkan.
3.
Pengendalian oleh A.I.M. (Audit by A.I.M.)
Pemeriksaan dengan A.I.M. (American Institute of Management)
terhadap perusahaan ialah dengan menggunakan 10 kategori dasar yang seluruhnya
mempunyai 10.000 poin nilai.
Adapun kategori dasar tersebut:
1.
Fungsi Ekonomi (Economic Function)
2.
Struktur Perusahaan (Cooperate Structure)
3.
Kesehatan Pertumbuhan Pendapatan (Health Of Earning Growth)
4.
Kejujuran terhadap pemegang saham (fairness to stock olders)
5.
Penelitian dan Pengembangan
(research and development)
6.
Analisa Kepemimpinan (directorate analyses)
7.
Efisiensi Produksi (production efficiency)
8.
Penilaian Pelaksanaan (executive evaluation)
2.8 FUNGSI PENGENDALIAN
Adapun
fungsi pokok dalam pengendalian adalah:
1.
Mencegah terjadinya penyimpangan-penyimpangan atau kesalahan dengan melakukan
pengendalian secara rutin disertai adanya
ketegasan-ketegasan dalam pengawasan, yakni dengan pemberian sanksi yang
sewajarnya terhadap penyimpangan yang terjadi.
2.
Memperbaiki berbagai penyimpangan yang terjai.Jika penyimpangan telah terjadi,
hendaknya pengendalian dapat mengusahakan cara-cara perbaikan.
3.
Mendinamisasikan organisasi. Dengan adanya pengendalian maka diharapkan sedini
mungkin dapat dicegah adanya penyimpangan,sehingga unit organisasi selalu dalam
keadaan bekerja secara efektif dan efesien.
4.
Mempertebal rasa tanggung jawab. Dengan adanya pengendalian dari pihak
manajemen, maka karyawan diharapkan memiliki rasa tanggung jawab terhadap
pekerjaan yang diembannya.
2.9 PROSES PENGENDALIAN
Pengendalian manajemen adalah proses
yang digunakan untuk menjamin bahwa aktivitas yang dilaksanakan sesuai dengan
aktivitas yang direncanakan. Proses pengendalian adalah mengukur kemajuan
kegiatan berdasarkan perencanaan yang telah ditetapkan dalam rangka tujuan organisasi,
kemudian dievaluasi dan dicari alternative solusi dalam rangka penyelesaian
masalah dalam pelaksanaannya.
Ada 4 (empat) langkah dalam proses
pengendalian, yaitu :
1.
Penetapan standard dan metoda untuk pengukuran prestasi (evaluasi
kinerja)
2.
Pengukuran prestasi/Kinerja Nyata
3.
Membandingkan kinerja nyata dengan standar yang ditetapkan
4.
Mengambil tindakan jika diperlukan, terutama apabila prestasi di
bawah standar.
2.10 SISTEM
PENGENDALIAN ORGANISASI
Dalam sebuah organisasi, dikenal tiga jenis sistem pengendalian,
yaitu pengendalian keluaran (output control), pengendalian perilaku (behavior
control), dan pengendalian budaya Organisasi (organizational culture control)
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Directing atau
fungsi pengarahan adalah upaya yang dilakukan seorang manajer untuk
menciptakan suasana kerja dinamis, sehat agar kinerjanya lebih efektif dan
efisien,yang didorong oleh faktor motivasi,komunikasi,dan peminpin.
Beberapa kegiatan penting pada
fungsi pengarahan yaitu:
1.
Membimbing dan memberi motivasi kepada pekerja supaya bisa bekerja
secara efektif dan efisien.
2.
Memberi tugas serta penjelasan secara rutin tentang pekerjaan
3.
Menjelaskan semua kebijakan yang sudah ditetapkan
3.2 SARAN
Kami menyadari makalah ini masih
banyak kekurangan. Maka dari itu kami menyarankan pada pembaca yang ingin
mendalami materi bisnis manajemen, setelah membaca makalah ini membaca sumber
lain yang lebih lengkap dan akurat. Dan marilah untuk sama-sama membaca lebih
banyak wawasan lagi tentang materi bisnis manajemen dan memilih sumber yang
akurat untuk di paham.
DAFTAR PUSTAKA
Aldini, Iqbal, M., Hadija, & Widianti, H.
(2013). Fungsi Pengendalian [Universitas Nasional Jakarta].
https://www.academia.edu/9592161/Fungsi_Pengendalian
Edukasi, P. (2020).
Fungsi Pengendalian dan Pelaporan dalam Manajemen Madrasah Ibtidaiyah.
Pusat Kajian Edukasi.
https://www.lamaccaweb.com/2020/08/10/fungsi-pengendalian-dan-pelaporan/dalam-manajemen-madrasah-ibtidaiyah
Sahdarullah.
(2015). Fungsi Pengendalian. Ilmu Bermanfaat.
0 Response to "Makalah Pengantar Bisnis Dan Manajemen || Fungsi Pengedalian"
Posting Komentar