Makalah || Manajemen Operasi
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillah
segala puji bagi Allah Swt yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyulesaikan tugas penulisan makalah yang berjudul “Manajemen Operasi” dimata kuliah Pengantar
Manajemen dan Bisnis, yang di ampu oleh Bapak Dedi Satriawan,
M.Ak. dapat
diselesaikan dengan tepat waktu.
Sholawat serta
salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar Nabi Muhammad SAW.
yang senantiasa kita nantikan syafa’atnya di dunia dan di yaumul qiyamah nanti.
Kami menyadari makalah ini masih memerlukan penyempurnaan,
terutama pada bagian isi. Segala kritik dan saran yang bersifat membangun motivasi yang menjadikan
evaluasi bagi kami dalam pembuatan makalah selanjutnya. Apabila terdapat banyak
kesalaham pada makalah ini, kami mohon maaf.
Demikian yang dapat
kami sampaikan. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Bandar Lampung, 18 Februari 2022
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
A. Pengertian Menejemen
Operasi
B. Penerapan Fungsi
Manajemen Operasi
D. Tantangan Manajemen
Operasi
E. Manfaat Manajemen
Operasional
G. Proses Pengambilan Keputusan
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Perkembangan industri yang semakin pesat, membuat persaingan antar
perusahaan di dunua semakin ketat. Segala upaya dilakukan untuk menjadi yang
terbaik. Manajemen operasi dibutuhkan dalam sebuah bisnis untuk mengontrol aktivitas produksi.
Sebuah bisnis membutuhkan pengawasan terhadap beberapa unsur penunjang
kegiatannya. Seperti keuangan, pemasaran, dan juga produksi yang masuk ke dalam
kegiatan operasional.
Manajemen ini merupakan sebuah perencanaan yang
fokusnya pada kegiatan produksi. Tugasnya untuk memastikan proses produksi
terjaga dan berjalan sebagaimana mestinya. Manajemen ini juga harus memastikan
proses produksi terpelihara dan perkembangannya berjalan sesuai yang
direncanakan.
Seiring perkembangan industri yang semakin maju
menuntut perusahaaan untuk memberikan kulitas yang terbaik dalam menghasilkan
produk maupun jasa tetapi tidak melupakan dampak lingkungan yang terjadi dari
segala aktivitas perusahaan.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud
dengan manajemen operasi?
2. Bagaimana penerapan
fungsi manajemen operasi?
3. Bagaimana proses
transformasi?
4. Apa tantangan
manajemen operasi?
5. Apa fungsi
manajemen operasi?
6. Apa manfaat
manajemen operasi?
7. Bagaimana proses
pengabilan keputusan?
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Menejemen Operasi
Dalam memenuhi output perusahaan, manajemen perlu mengambil keputusan-keputusan yang
mengatur dan mengoordinasian penggunaan sumber daya dari kegiatan produksi yang
dikenal sebagai manajemen produksi atau manajemen operasi.
Dalam pengertian luas, manajemen operasi dinamakan dengan manajemen
produksi. Manajemen operasi berkaitan dengan produksi barang dan jasa. Hasil
produksi barang atau jasa yang melimpah berada di bawah koordinasi dan
pengawasan manajer operasi.[1]
Manajemen operasi adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan pembuatan
barang, jasa, atau kombinasinya, melalui proses transformasi dari sumberdaya
produksi menjadi output yang diinginkan.[2]
Fogarty (1989) mendefinisikan manajemen operasi sebagai suatu proses yang
secara berkesinambungan dan efektif menggunakan fungsi manajemen untuk
mengintegrasikan berbagai sumber daya secara efisien untuk mencapai tujuan.[3]
Menurut slack (2010) Manajemen Operasi merupakan aktivitas dalam mengelola
sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa.
Menurut Porter
(2009) Manajemen Operasi merupakan aktivitas bagaimana organisasi memproduksi
dan menghantarkan produksi dan jasa untuk dapat melangsungkan eksistensinya.[4]
Dengan demikian, Manajemen Operasi adalah kegiatan menghasilkan barang dan
jasa dengan mengelolasumber daya melalui proses transformasi agar menjadi
output yang diinginkan.
B.
Penerapan Fungsi Manajemen
Operasi
Kegiatan manajemen operasi memerlukan pengetahuan yang luas karena menyangkut
berbagai fungsi manajemen seperti perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), penggerakan (directing/actuating)
dan pengendalian (Controlling).
Dalam perencanaan (planning), manajer operasi menentukan tujuan
dari subsistem operasi dari Organisasi dan mengembangkan program kebijaksanaan
dan prosedur yang diperlukan untuk mencapai tujuan itu. Tahap ini mencakup menetapkan sasaran,
merumuskan tujuan, menetapkan strategi, membuat strategi, dan mengembangkan
rencana untuk mengkoordinasikan kegiatan.[5]
Dalam pengorganisasian (organizing) manajer operasi
menentukan struktur individu, grup. seksi, bagian, divisi, atau departemen
dalam sistem operasi untuk mencapai tujuan organisasi. Manajer operasi juga
menentukan Kebutuhan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan operasi
serta mengatur wewenang dan tanggung jawab yang diperlukan dalam
melaksanakannya.
Fungsi penggerakan (directing/actuating) dilaksanakan dengan
memimpin, mengawasi dan memotivasi karyawan untuk melaksanakan tugas.
Fungsi pengendalian (Controlling) dilakukan dengan
mengembangkan standar dan jaringan komunikasi yang diperlukan agar
pengorganisasian dan penggerakan sesuai dengan yang direncanakan dan mencapai
tujuan.[6]
C.
Proses Transformasi
` ``
Transformasi ialah proses mengolah sumber daya untuk mengubah input
menjadi uotput. Proses transformasi dapat dikategorikan kedalam enam tipe,
yakni: Fisik (physical), Lokasi (locational), Pertukaran (exchange),
Penyimpanan (storage), Fisiologi (physiological), dan informasi (informatinal).[7]
·
Transformasi fisik (physical) terjadi pada
bisnis manufaktur yang mengubah bahan baku menjadi barang jadi.
·
Transformasi lokasi (locational) tidak ada
perubahan bahan baku menjadi bahan jadi, namun terjadi perpindahan lokasi dari
tempat asal ke tempat tujuan.
·
Transformasi pertukaran (exchange) tidak
ada perubahan bahan baku menjadi barang jadi, yang terjadi adalah proses
menjual produk secara eceran.
·
Transformasi Penyimpanan (storage) tidak
ada perubahan fisik maupun lokasi. Juga tidak ada proses pertukaran. Tapi
produk yang ditawarkan kepada konsumen berupa jasa penyimpanan.
·
Transformasi fisiologi (physiological) misalnya
terjadi pada Rumah Sakit. Tujuan prosesnya adalah perubahan kondisi seseorang,
dalam contoh rumah sakit tentunya dari sakit menjadi sehat.
·
Transformasi informasi (informatinal)
adalah informasional sebagaimana bisnis telekomunikasi.
D.
Tantangan Manajemen Operasi
Secara
umum, manajemen operasi berkaitan dengan upaya perbaikan berkelanjutan perusahaan
demi meningkatkan kualitas, produktivitas dan kepuasan pelanggan.
Hal yang menjadi
persoalan adalah bagaimana manajemen operasional merupakan tantangan yang ada.[8]
1.
Tantangan Manajemen Operasi Masa Kini
Ada dua faktor penggerak utama yang merupakan tantangan manajemen operasi
pada masa kini, antara lain sebagai berikut:
a)
Perkembangan internet
Pada perkembangannya, kenaikan penggunaan internet yang signifikan pada
era 2000-an telah memunculkan variabel baru dalam manajemen operasi, yaitu internet
sebagai saluran komunikasi dan kolaborasi yang mudah cepat antar perusahaan. Di
sisi lain internet juga Membuat customer semakin mudah mendapatkan informasi
tentang produk yang diinginkan, baik melalui pencarian informasi menggunakan
search engine (Google, Yahoo), maupun referensi dari sosial media (Facebook,
Twitter). Jika pada era 1980-an costumer memilih produk berdasarkan kriteria
kualitas dan harga yang kompetitif, era internet telah membentuk pelanggan yang
memiliki harapan dan keinginan yang spesifik.
b)
Globalisasi
Persaingan global Menyebabkan tuntutan keunggulan dalam banyak hal seperti
kualitas, biaya, logistik, pengembangan produk, dan lain-lain. Internet juga
turut mempercepat globalisasi bisnis, yang meningkatkan kompleksitas dan
ketidakpastian bisnis. Internet telah mengubah cara perusahaan beroperasi,
berfungsi, dalam memperoleh sumber daya dan dalam memenuhi harapan customer.
2.
Tantangan manajemen operasional dalam revolusi
industri 4.0
Fenomena perkembangan yang terjadi dalam dunia industri yang mengedepankan
efisiensi. Industri sudah banyak menggunakan tenaga robot, kecerdasan buatan,
dan komputerisasi pada pekerjaan yang bersifat disrupsi. Artinya teknologi
mengambil alih pekerjaan manusia.
Disrupsi yang
terjadi dalam dunia industri menjadi tantangan baru bagi manajemen untuk lebih
mengembangkan konsep. Revolusi industri 4.0 memperhadapkan Ilmu manajemen
operasional pada sebuah pilihan, prioritaskan efisiensi atau mempertahankan
sumber daya manusia (Febrianti et al., 2020). Revolusi industri 4.0 telah telah
terjadi, dan revolusi ini sangat penting karena berperan penting dalam membantu
sebuah perusahaan untuk melakukan informasi digital menuju manajemen berbasis
IT, serta menghadapi trend dalam dunia digital (Rosmayanti. 2019).
3.
Tantangan terhadap Pandemi COVID-19
Sebagai respon terhadap gelombang pandemi Covid-19 selanjutnya, perusahaan
harus menyiapkan langkah dan kebijakan yang tepat agar keselamatan para pekerja
terjaga, dan hal itu dapat dimulai dengan mempertimbangkan sistem operasional
perusahaan. Bisnis dan perusahaan harus mempertimbangkan cara yang tepat untuk
menjaga agar para pekerja tetap sehat serta mampu menyelesaikan pekerjaan
dengan baik. Anjuran untuk work from home dan sistem shifting yang dapat
mengurangi keramaian di tempat umum dapat menjadi alternatif untuk perusahaan
menjalankan kegiatan operasional mereka di era new normal (Hatta, 2020).
E.
Manfaat Manajemen Operasional
Berikut ini 5
manfaat manajemen Operasional (Nurliza, 2017 dan sharetta 2020).[9]
1.
Peningkatan Efisiensi
Peningkatan efisiensi dalam produksi digunakan untuk mencapai tujuan
sesuai visi misi perusahaan tetapi saling berkelanjutan. Namun, selain memiliki
visi dan misi, pengetahuan yang baik akan operasional sangatlah berguna. Tanpa
pengetahuan yang baik Manajemen Perusahaan 3 tidak akan mampu mencapai tujuan
dengan se efisien mungkin.
2.
Peningkatan Efektivitas Produksi
Peningkatan produktivitas dalam bisnis dipengaruhi oleh sistem diterapkan.
ketika orang-orang dalam perusahaan berhasil menerapkan produktivitas yang
baik, perusahaan dapat dikendalikan dengan baik sehingga dapat menghindari
hal-hal yang kurang menguntungkan. Bahkan produktivitas dapat mempercepat
tujuan akhir untuk memberikan manfaat dari segi tujuan.
3.
Menekan Biaya Produksi
Menghemat biaya produksi barang atau jasa dalam perusahaan berpengaruh
besar terhadap sisi ekonomis perusahaan. Seluruh kegiatan perusahaan tidak
boleh lepas dari keuangan dan pengeluaran serta pendapatan yang dihasilkan
selama periode tertentu. Pembengkakan biaya produksi bisa berdampak besar
terhadap sebuah perusahaan bahkan membuat perusahaan bangkrut. Penerapan
operasional yang tepat dapat membantu perusahaan melacak pengeluaran dan
pendapatan sehingga menjadi keseimbangan ekonomis dalam bisnis.
4.
Peningkatkan Kualitas Produksi
Tidak hanya pada ekonomi dan produktivitas, perusahaan diwajibkan untuk
meningkatkan kualitas produk sesuai tujuan pasar dan produk yang sesuai.
Perusahaan dapat menyelidiki dan melakukan serangkaian riset pasar untuk
mengetahui mencari tahu apa yang sedang dibutuhkan pasar. Dengan controlling
atau mengawasi, produk yang dihasilkan diharapkan tetap konsisten dari segi
kualitas. Produk yang memiliki kualitas tinggi mampu meningkatkan pendapatan
dan kepercayaan dari pelanggan.
5.
Pengurangan Waktu Proses
Dalam produksi barang atau jasa, perusahaan pasti memiliki waktu maksimum
produksi. Sayangnya, kadang-kadang waktu yang digunakan tidak sesuai dan
terjadi hal-hal yang tidak menguntungkan bagi perusahaan. Oleh karena itu,
tujuan yang manajemen diperlukan untuk mengontrol waktu yang digunakan untuk
produksi dan aktivitas lain.
F.
Fungsi Manajer Operasi
Yang menjalankan manajemen operasional disebut Manajer Operasi. Beberapa
fungsi utama Manajer Operasi mencakup:[10]
1.
Keuangan
Keuangan memainkan peran utama dalam manajemen operasi. Dalam hal ini ini
manajer operasi perlu bekerjasama dengan fungsi bisnis lainnya, yaitu manajer
keuangan untuk menentukan dan mencapai pemahaman bersama mengenai anggaran yang
tepat untuk tahun berjalan.
2.
Operasi
Fungsi ini dalam manajemen operasi terutama berkaitan dengan perencanaan.
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian semua kegiatan organisasi yang
membantu dalam mengkonversi bahan baku dan daya manusia menjadi barang dan jasa
berharga untuk memuaskan kebutuhan pelanggan. Fungsi operasi tidak dapat
berjalan sendiri harus seirama dengan fungsi bisnis lainnya, yaitu pemasaran
dan keuangan.
3.
Strategi
Strategi dalam manajemen koperasi mengacu pada taktik perencanaan yang
dapat membantu mereka mengoptimalkan sumber daya dan memiliki keunggulan
kompetitif dibanding yang lain. Dalam bisnis, strategi mengimprovisasi
konfigurasi rantai pasokan (supply chain), penjualan, kapasitas untuk menyimpan
kas, memanfaat pemanfaatan sumber daya manusia yang optimal dan banyak lagi. Setiap bidang fungsional harus memiliki strategi untuk mencapai misi masing-masing bidang fungsional yang telah disusun.[11]
4.
Desain Produk
Menggabungkan teknologi inovatif memainkan peran penting dalam penjualan
suatu produk. Pemilihan, pendefinisian dan desain produk seringkali dilakukan perusahaan
untuk memenangkan persaingan.[12]
Pelanggan modern lebih peduli pada kualitas produk
daripada kuantitasnya. Jadi, manajer operasi fokus untuk menghasilkan produk
berkualitas terbaik. Dalam hal ini bekerja sama dengan bagian pemasaran, untuk
mengetahui desain mana yang akan lebih diterima oleh konsumen dengan melakukan
survei terlebih dahulu
5.
Perkiraan Permintaan
Dalam manajemen operasi, hal ini mengacu pada perkiraan permintaan
pelanggan sehingga produksi dapat dilakukan sesuai dengan itu. Melalui ini,
manajer mengetahui apa yang harus diproduksi, kapan harus memproduksi dan
bagaimana memproduksi sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Perkiraan permintaan
didapatkan dari manajer penjualan yang biasanya tergabung dengan manajemen
pemasaran.
6.
Konfigurasi Rantai Suplai
Motif utama adalah untuk memastikan manajemen yang efektif, memantau dan
mengendalikan semua kegiatan utama yang diadakan di perusahaan. Konfigurasi
rantai pasokan dimulai dari pasokan bahan baku dan berlanjut hingga produksi
produk akhir yang kemudian dilakukan penjualan ke pelanggan yang akan memenuhi
kebutuhan dan Keinginan mereka.
7.
Mengelola Kualitas
Manajer operasi mengalokasikan tugas manajemen mutu ke tim dan kemudian
mengawasi tugas mereka. Para manajer mengidentifikasi cacat proyek dan
memperbaiki untuk memastikan kualitas terbaik. Dalam hal ini, sistem tertentu digunakan
untuk mengukur dan menjaga kualitas produk. Pengelolaan kualitas akan
membantu perusahaan meningkatkan penjualan dan pengurangan biaya.[13]
G.
Proses Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan merupakan suatu proses manajemen yang dimulai dengan
perencanaan/ persiapan dan berakhir dengan pengendalian. Untuk mendapatkan
hasil yang baik, pengambilan keputusan seharusnya mengikuti suatu tahapan yang
sistematis dan terkendali.
Tahapan dalam
proses pengambilan keputusan mencakup sebagai berikut:[14]
1.
Identifikasi masalah dan faktor-faktor yang
berpengaruh
2.
Tetapkan tujuan dan kriteria keputusan untuk
memilih solusi
3.
Kembangkan model dengan beberapa alternatifnya
4.
Analisis model dan bandingkan
5.
Pilih model terbaik
6.
Terapkan model terpilih
Kegiatan manajemen dihubungkan dengan tingkatannya
didalam organisasi dibagi menjadi 4 bagian :[15]
1.
Perencanaan strategic merupakan kegiatan manajemen
tingkat atas, sebagai proses evaluasi lingkungan luar organisasi, penerapan
tujuan organisasi, dan penentuan strategi-strategi.
2.
Penetapan tujuan adalah apa yang ingin dicapai
oleh organisasi berdasarkan visi yang dimiliki oleh manajemen. Misalnya tujuan
perusahaan adalah dalam waktu 5 thn menjadi penjual terbesar didalam industri dengan
menguasai 60% pasar.
3.
Penentuan strategi merupakan manajemen tingkat
atas menentukan tindakan-tinakan yg harus dilakukan oleh organisasi dengan
maksud untuk mencapai tujuan-tujuannya. Dengan strategi semua kemampuan yang
berupa sumberdaya dikerahkan supaya tujuan organisasi dapat diraih.
4.
Pengendalian manajemen merupakan system untuk
meyakinkan bahwa organisasi telah menjalankan strategi yang sudah ditetapkan
secara efektif dan efisien. Ini merupakan tingkatan taktik (tactical Level),
yaitu bagaimana manajemen tingkat menengah menjalankan taktik supaya
perencanaan strategi dapat dilakukan dengan berhasil.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen
operasi merupakan suatu proses yang dijalankan dan efektif menggunakan fungsi
manajemen untuk mengintegrasikan berbagai sumber daya secara efisien untuk
mencapai tujuan. Manajemen operasi juga berkaitan dengan produksi dan jasa.
Manajemen operasi juga berhubungan dengan pembuatan barang,jasa,atau kombinasi
melalui proses transformasi dari sumber daya produksi menjadi output yang
diinginkan. Dalam manajemen operasi juga memiliki fungsi yaitu fungsi dalam
perencanaan, fungsi penggerakan,fungsi pengendalian.
Transformasi di
dalam manajemen operasi adalah proses mengolah sumber daya untuk mengubah input
menjadi output.
Transformasinya
yaitu transformasi fisik, transformasi lokal, tranformasi penyimpanan,
tranformasi fisiologis, transformasi informasi.
Keuangan memain
kan peran penting dan peran utama dalam manajemen operasi.Dalam hal ini
manajemen harus memahami fungsi bisnis lainnya. Yaitu manajer keuangan untuk
menentukan dan mencapai pemahaman bersama.
Strategi dalam
manajemen koperasi mengacu kepada titik perencanaan yang dapat membantu
mengoptimalkan sumber daya dan memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan
dengan yg lain.
Daftar Pustaka
Ariani, Dorothea Wahyu, Manajemen Operasi, 3rd edn (Banten:
Penerbit Universitas Terbuka, 2017)
Harsanto, Budi, Dasar
Ilmu Manajemen Operasi, ed. by Sona Sonjaya (Bandung: UNPAD PRESS, 2013)
Herjanto, Eddy, Manajemen
Operasi, 3rd edn (Jakarta: Grasindo, 2007)
Julyanthry dkk., Manajemen
Produksi Dan Operasi (Jakarta: Yayasan Kita Menulis, 2020)
Jumadi, Manajemen
Operasi (Grobongan: Penerbit CV. Sarnu Untung, 2021)
Parinduri dkk, Luthfi, Manajemen
Operasional: Teori Dan Strategi (Jakarta: Yayasan Kita Menulis, 2020)
Rusdiana, H.A., Manajemen
Operasi, ed. by Beni Ahmad Saebani (Bandung: Penerbit CV Pustaka Setia,
2014)
Setiawan, Joko, Modul
Kuliah: Pengantar Manajemen & Bisnis (Batam: Akademi Akuntansi Permata
Harapan Batam)
Wibowo, Sampurno, Pengantar
Manajemen Bisnis (Bandung: Politeknik Telkom, 2009)
[1] H.A. Rusdiana, Manajemen
Operasi, ed. by Beni Ahmad Saebani (Bandung: Penerbit CV Pustaka Setia,
2014), p. 2.
[2] Sampurno Wibowo, Pengantar
Manajemen Bisnis (Bandung: Politeknik Telkom, 2009), p. 136.
[3] Wibowo, p. 138.
[4] Jumadi, Manajemen
Operasi (Grobongan: Penerbit CV. Sarnu Untung, 2021), p. 2.
[5] Wibowo, p. 24.
[6] Eddy Herjanto, Manajemen
Operasi, 3rd edn (Jakarta: Grasindo, 2007), p. 4.
[7] Budi Harsanto, Dasar
Ilmu Manajemen Operasi, ed. by Sona Sonjaya (Bandung: UNPAD PRESS, 2013),
p. 3.
[8] Luthfi Parinduri dkk, Manajemen Operasional: Teori Dan Strategi (Jakarta: Yayasan Kita
Menulis, 2020), p. 15.
[9] Parinduri dkk, pp. 8–9.
[10] Julyanthry dkk., Manajemen
Produksi Dan Operasi (Jakarta: Yayasan Kita Menulis, 2020), pp. 26–27.
[11] Dorothea Wahyu Ariani, Manajemen Operasi, 3rd edn (Banten: Penerbit Universitas Terbuka,
2017), pt. 1.31.
[12] Ariani, pt. 2.3.
[13] Ariani, pt. 4.3.
[14] Wibowo, p. 140.
[15] Joko Setiawan, Modul
Kuliah: Pengantar Manajemen & Bisnis (Batam: Akademi Akuntansi Permata
Harapan Batam), p. 49.
0 Response to "Makalah || Manajemen Operasi "
Posting Komentar