Makalah Pengantar Bisnis dan Managemen || Organisasi Bisnis
Puji
syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunianya
penulis dapat menyelesaikan makalah Organisasi Bisnis. Makalah ini disusun
untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Pengantar Bisnis Islam Dan managemen.
Makalah ini dimaksudkan untuk menjelaskan tentang Organisasi Bisnis. Sehubungan
dengan dibuatnya makalah ini sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata
kuliah Pengantar Bisnis Islam Dan Managemen.
Penulis
menyadari bahwa Makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun bagi pembaca, semoga makalah ini bermanfaat.
Bandar
Lampung, Nov 2021
Penulis
DAFTAR ISI
1. Pengertian Organisasi Bisnis
2. Pengertian Organisasi Menurut Para Ahli
BAB I
PENDAHULUAN
Organisasi bisnis yang
dinamis (di sektor industri perbankan maupun non perbankan) selalu merespons
dan mengadakan perubahan, karena adanya tekanan di dalam lingkungan internal
maupun eksternal. Perubahan organisasi industri perbankan yang terjadi lebih pada
lingkungan, namun pada umumnya menuntut perubahan lebih pada organisasional,
dan organisasi bisa melakukan lebih banyak perubahan ataupun lebih atau suatu
kondisi dinamika organisasi dan tuntutan lingkungan. Organisasi-organisasi bisa
mengubah tujuan dan strategi, teknologi, desain pekerjaan, struktur, proses,
dan mutu modal manusia. Perubahan-perubahan pada orang (mutu modal manusia)
senantiasa mendampingi perubahan-perubahan pada faktor-faktor yang lain.
Proses perubahan pada umumnya mencakup sikap dan perilaku
saat ini yang unfreezing, perubahan-perubahannya dan akhirnya kepemilikan sikap
dan perilaku yang refreezing. Sejumlah isu-isu kunci dan problem harus dihadapi
selama dalam proses perubahan umum. Pertama adalah, diagnosis yang akurat
mengenai situasi dan kondisi saat ini. Kedua adalah, penolakan yang ditimbulkan
oleh adanya unfreezing dan perubahan. Terakhir adalah, isu pelaksanaan evaluasi
yang memadai dari usaha perubahan yang sukses, di mana evaluasi-evaluasi
semacam itu kebanyakan lemah atau bahkan tidak ada sama sekali.[1]
1. Pengertian Organisasi Bisnis
2. Pengertian Organisasi Menurut Para Ahli
3. Prinsip-prinsip Organisasi
4. Unsur-Unsur Organisasi
5. Jenis Organisasi
6. Tujuan Organisasi
[2]BAB II
ORGANISASI BISNIS
1.
Pengertian Organisasi Bisnis
Organisasi adalah pengaturan
orang-orang secara sengaja untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Perguruan
tinggi atau lembaga pendidikan merupakan satu bentuk organisasi. Setiap
organisasi memiliki karakteristik, yaitu:
a. Tujuan, merupakan suatu pernyataan mengenai sasaran, visi, dan
program-program yang ingin dilakukan oleh organisasi.
b. Manusia/Resources, merupakan sumber
daya yang menjalankan serangkaian sasaran yang telah disusun. Sehingga
organisasi terdiri dari manusia-manusia, jika hanya bekerja sendiri maka itu
bukanlah organisasi.
c. Struktur Organisasi, merupakan suatu struktur yang sengaja dibentuk untuk
memberikan batasan antara hak dan kewajiban bagi setiap resources yang ada
sehingga akan memudahkan terjalinnya hubungan kerja yang disertai dengan
aturan-aturan.
Menurut pendapat Raymond E.
Glos dalam bukunya “Business : Its Nature and Environment: An Introduction”
diberikan definisi mengenai bisnis dan perusahaan. Bisnis adalah seluruh
kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang yang berkecimpung di dalam
bidang perindustrian dimana sebuah perusahaan atau organisasi melakukan perbaikan-perbaikan
standar serta kualitas produk mereka. [3]
2.
Pengertian Organisasi Menurut Para Ahli
a.
[4]Menurut Allan Afuah (2004)
Bisnis adalah suatu kegiatan usaha individu 8 yang terorganisasi untuk
menghasilkan dana menjual barang ataupun jasa agar mendapatkan keuntungan dalam
pemenuhan kebutuhan masyarakat dan ada di dalam industri.
b.
Menurut Griffin dan Ebert
(2007: 4) bisnis adalah organisasi yang menyediakan barang atau jasa untuk
dijual dengan maksud agar mendapatkan laba.
c.
Menurut Sukirno (2010: 20)
Bisnis adalah kegiatan untuk memperoleh keuntungan.semua orang atau individu
maupun kelompok melakukan kegiatan bisnis pastinya untuk mencari keuntungan
agar kebutuhan hidup nya terpenuhi. Tidak ada orang yang melakukan bisnis untuk
mencari kerugian.
d.
Menurut Hooper (2008:35)
Bisnis adalah Segala dan keseluruhan kompleksitas yang ada pada berbagai bidang
seperti penjualan (commerce) dan industri, industri dasar, processing, dan
industri manufaktur dan jaringan, distribusi, perbankkan,insuransi,
transportasi, dan seterusnya yang kemudian melayani dan memasuki secara utuh
(which serve and interpenetrate) dunia bisnis secara menyeluruh.
e.
Menurut Madura ( 2010 : 2)
Bisnis adalah suatu badan yang diciptakan untuk menghasilkan produk barang dan
jasa kepada pelangggan. Setiap bisnis mengadakan transaksi dengan orang-orang.
Orang-orang itu menanggung akibat karena bisnis tersebut, mereka. Kerja sama
lintas fungsional di dalam bisnis adalah dengan menekankan kebutuhan para
manajer dari area fungsional yang berbeda untuk memaksimalkan laba dalam
mencapai tujuan bersama.
Dari pengertian diatas,
penulis dapat menyimpulkan bisnis adalah keseluruhan rangkaian kegiatan
menjalankan investasi terhadap sumber daya yang ada yang dapat dilakukan baik
secara individu maupun secara kelompok, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
dan meningkatkan taraf hidup dengan menciptakan barang atau jasa guna
mendapatkan laba / keuntungan yang sebesar-besarnya.
Beberapa ahli telah mendefinisikan prinsip-prinsip
atau azas-azas organisasi dan masing-masing ahli memberikan perumusan yang
berbeda, baik dalam jumlah maupun istilah yang digunakan. Warren dan Joseph,
misalnya, menyatakan bahwa empat prinsip organisasi adalah prinsip kesatuan
perintah (unity of command), prinsip rentang kendali atau rentang pengawasan
(span of control), prinsip pengecualian (the exeption princeple), dan prinsip
hirarki (the scala principle). Dalam Modul ini hanya akan diuraikan
prinsip-prinsip organisasi dari Henry Fayol. Henry Fayol, seorang insinyur
pertambangan dari Perancis mengemukakan 14 (empat belas) prinsip organisasi
yaitu: pembagian kerja (devision of work), wewenang dan tanggung jawab
(authority and responsibility), disiplin (discipline), kesatuan komando (unity
of command), kesatuan langkah (unity of direction), subordinasi minat di bawah
minat pada umumnya (subordination of individual interest to general interest),
pemberian hadiah (remuneration), sentralisasi atau pemusatan (centralization),
jenjang hirarki (line of autority/hierarchie), ketertiban (order),
kesamarataaan (equity), stabilitas jabatan pegawai (stability of personel),
inisiatif (inisiative) dan kesatuan jiwa korps (esprit de corps). Dalam buku
“The Evolution of Management Tought” karya Daniel A. Wren and Arthur G. Bedeian
(2009: 216-221), dijelaskan mengenai prinsipprinsip organisasi dari Henry Fayol
sebagai berikut.[5]
a. Pembagian Kerja (Division of Work)
Division of Work atau pembagian kerja kepada individu
individu dalam organisasi atau manajemen untuk membangun sebuah pengalaman dan
terus mengasah keahliannya sehingga pada akhirnya individu individu tersebut
bisa menjadi lebih produktif dan menguntungkan. Terlebih lagi dengan kemampuan
manusia yang memiliki banyak keterbatasan mengenai pengetahuan, kebutuhan
waktu, dan perhatian sehingga keterbatasan keterbatasan ini bisa dijalankan
oleh individu individu yang memiliki kemampuan untuk itu. “division of work has
its limits which experience and a sense of proportion teach us may not be exceeded”.
"Pembagian kerja yang batasnya berdasarkan proporsi pengalaman telah
mengajarkan pada kita bahwa tidak mungkin dilampaui".
b. Wewenang dan Tanggung Jawab (Authority and Responsibility)
Wewenang dan tanggung jawab adalah kunci dalam prinsip
organisasi atau manajemen ketika organisasi itu dibangun. Kedua prinsip
wewenang dan tanggung jawab tersebut yang akan menghubungkan para manajer ke
atas maupun ke bawah. Harus ada suatu kekuasan dalam memberi perintah dan
sesuatu kekuatan yang bisa membuat manajer ditaati. Pertanggungjawaban akan
timbul oleh adanya kekuasaan tersebut. Keduanya harus dalam kondisi yang
seimbang dan tidak ada kekuasaan tanpa tanggungjawab, dan begitupun sebaliknya.
Tanggung jawab terbesar ada pada manajer puncak. Kegagalan adalah terletak pada
pucuk pimpinan, bukan pada karyawan yang berada dibawah karena pihak yang
memiliki wewenang terbesar adalah para puncak manajer. Maka dari itu, jika
seorang pucuk pimpinan tidak memiliki keahlian dan sifat kepemimpinan, maka
wewenang yang ada bisa menjadi boomerang yang merugikan.[6]
c. Disiplin (Discipline)
Discipline atau disiplin sangat berhubungan dengan
wewenang. Jika wewenang tidak bisa berjalan dengan semestinya, maka bisa jadi
disiplin akan hilang. Maka, pemegang wewenang setidaknya harus bisa menanamkan
rasa disiplin terhadap diri sendiri sehinggan nantinya memiliki tanggung jawab
terhadap pekerjaan yang sesuai dengan wewenang yang dimiliki. Disiplin mencakup
kesungguhan hati, kerajinan, ketaatan, kesiapan, persetujuan, kebiasaan, tata
krama antara organisasi tersebut dengan warganya.
d. Kesatuan Perintah (Unity of Command)
Kesatuan perintah adalah sebuah prinsip dimana perintah
yang diterima bawahan tidak diperbolehkan untuk diberikan oleh lebih dari
seorang yang ada di atasnya. Dalam melaksanakan pekerjaan, para karyawan
memperhatikan prinsip prinsip kesatuan perintah supaya pekerjaan bisa
dilaksanakan secara baik. Tiap karyawan harus mengetahui kepada siapa dia harus
bertanggungjawab yang sesuai dengan kewenangannya. Perintah yang diterima dari
pimpinan yang lain kepada karyawan yang sama dapat mengakibatkan rusaknya
wewenang dan tanggungjawab serta pembagian kerja. Untuk itu, pekerja harus
memiliki hanya satu atasan tanpa ada perintah dari yang lain yang bisa jadi
sangat bertentangan.
e. Ketertiban (Order)
Prinsip manajemen ini bisa jadi adalah syarat yang utama karena pada
umumnya tidak ada orang yang dapat bekerja pada keadaan kejang atau kacau.
Ketertiban pada suatu pekerjaan bisa terwujud jika semua karyawan memiliki
disiplin dan ketertiban yang tinggi.[7]
f. Keadilan (Equity)
Prinsip keadilan menurut Henry Fayol dianggap sesuatu yang bisa
memunculkan kesetiaan dan ketaatan karyawan dengan cara mengkoordinasikan
keadilan dan kebaikan para manajer didalam memimpin para bawahan dan memicu
tumbuhnya rasa tunduk kepada kekuasaan dari atasan. Kewajaran membutuhkan
banyak pikiran sehat, pengalaman dan kebaikan hati. Umumnya, karyawan menuntuk
diperlakukan dengan wajar, mendapat apa yang telah menjadi haknya. Prinsip ini
mutlak diperlukan karena menuntut manajemen untuk memperlakukan bawahan dengan
baik.
g. Inisiatif
(Inisiative)
Inisiatif merupakan prinsip manajemen yang menyatakan seseorang kepala
harus pintar dalam memberikan inisiatif. Inisiatif muncul dari dalam diri
seorang yang mempergunakan daya pikir. Inisiatif memunculkan kehendak untuk
mewujudkann sesuatu yang bernilai guna bagi penyelesaian pekerjaan dengan cara
yang sebaik-baiknya. Pada Prakarsa ini terhimpun perasaan, kehendak, pikiran,
keahlian serta pengalaman seseorang yang nantinya akan di realisasi. Setiap
prakarsa atau inisiatif yang datang hendaknya harus dihargai setinggi tingginya
bila inisiatif tersebut memberikan nilai manfaat yang luar biasa bagi
organisasi sehingga karyawan yang memberi inisiatif tersebut dan juga manajemen
akan mendapatkan kepuasan serta materi yang setimpal.[8]
Secara sederhana organisasi
memiliki tiga unsur, yaitu ada orang ada kerjsama dan ada tujuan bersama. Tiga
unsur organisasi itu tidak berdiri sendiri-sendiri, akan tetepi saling terkait
atau saling berhubungan sehingga merupakan suatu kesatuan yang utuh. Adapun
unsur-unsur organisasi secara terperinci adalah :
1. Man (Orang – orang)
Man (orang-orang), dalam kehidupan organisasi atau ketatalembagaan sering
disebut dengan istilah pegawai atau personel terdiri dari semua anggota atau
warga organisasi, yang menurut fungsi dan tingkatanny terdiri dari unsur warga
organisasi yang menurut fungsi dan tingkatannya teridiri dari unsur pimpinan
(administrator) sebagai unsur pimpinan tertinggi dalam organisasi, para manager
yang memimpin suatu unit satuan kerja sesuai dengan fungsinya masing-masing dan
para pekerja (non management/workers). Semua itu secara bersamasama merupakan
kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
2. Kerja Sama
Kerjasama merupakan suatu perbuatan bantumembantu akan suatu
pekerjaan/perbuatan/aktivitas yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai
tujuan bersama. Oleh karena itu, semua anggota atau semua warga yang menurut
tingkatan-tingkatannya dibedakan menjadi administrator, manager, dan pekerja
(workers), secara bersamasama merupakan kekuatan manusiawi (man power)
organisasi.
3. Tujuan Bersama
Tujuan merupakan arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan menggambarkan tentang
apa yang akan dicapai atau yang diharapkan. Tujuan merupakan titik akhir
tentang apa yang harus dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tentang apa yang
harus dicapai melalui prosedur, program, pola (network), kebijakan (policy),
strategi, anggaran (budgeting), dan peraturan-peraturan (regulation) yang telah
ditetapkan.[9]
4. Peralatan Unsur
yang keempat adalah peralatan atau equipments yang terdiri dari semua sarana,
berupa materi, uang, dan barang modal lainnya (tanah, gedung/bangunan/kantor).
5. Lingkungan
(Environment) Faktor lingkungan misalnya keadaan sosial, budaya, ekonomi,
kekayaan alam dan teknologi. Termasuk dalam unsur lingkungan, antara lain:
a) Kondisi atau
situasi yang secara langsung maupun secara tidak langsung berpengaruh terhadap
daya gerak kehidupan organisasi, karena kondisi atau situasiakan selalu
mengalami perubahan;
b) Tempat atau lokasi,
sangat erat hubungannya dengan masalah komunikasi dan tranportasi yang harus
dilakukan oleh organisasi;
c) Wilayah operasi
yang dijadiakan sasaran kegiatan organisasi.
6. Kekayaan Alam
Kekayaan alam yang termasuk dalam kekayaan alam ini misalnya keadaan iklim,
udara, air, cuaca (geografi, hidrografi, geologi, klimatologi), flora dan
fauna.Pendapat lain yang mengemukakan dan menglasifikasikan unsur – unsur
organisasi dilakukan oleh (Davis, 1981) dalam bukunya “Human Behavior at Work:
Organizational Behavior” membagi unsur – unsur organisasi menjadi tiga unsur
yaitu:
a) Unsur Pertama,
bahwa keikutsertaan atau partisipasi itu sesungguhnya adalah keterlibatan
perasaan dan mental, lebih daripada atau hanya keterlibatan secara fisik atau
jasmaniah;
b) Unsur Kedua, adanya
sikap kesukarelaan dalam membantu suatu kelompok dalam mencapai tujuan
tertentu;
c) Unsur Ketiga, unsur
tanggung jawab termasuk rasa yang sangat menonjol dalam menjadi anggota.
Organisasi sebagai
wadah atau tempat berkumpulnya individu atau orang – orang, dimana masing –
masing individu mempunyai kepentingan yang berbeda. Hal tersebut yang
menyebabkan munculnya tujuan organisasi.[10]
Wursanto (2003) melihat jenis-jenis organisasi
dari aspek pimpinan, aspek keresmian, aspek tujuan, aspek kewilayahan, dan
aspek kebutuhan sosial. Berikut ini Jenis-jenis organisasi menurut Wursanto.
1. Jenis Organisasi
dari Aspek Pimpinan
Organisasi dilihat dari aspek pimpinan, terdiri dua jenis yakni organisasi
tunggal dan organisasi jamak. Organisasi tunggal, apabilapucuk pimpinan
organisasi tersebut berada ditangan satu orang. Nama pimpinan yang dipergunakan
tergantung dari jenis kegiatan organisasi tersebut. Misalnya dalam
pemerintahan, nama itu bisa presiden, menteri, gubernur, wali kota, bupati,
camat dan lain-lain. Dalam bidang kemiliteran nama pimpinan bisa panglima,
komandan, kapolri, kapolda dan lainnya. Dalam bidang pendidikan bisa rektor,
dekan, ketua program studi, ketua departemen. Atau dalam bidang kearsipan nama
pimpinan bisa kepala, sekretaris, deputi, kepala bidang, kepala seksi, dan
linnya. Organisasi jamak apabila pucuk pimpinan berada di tangan beberapa
orang. Jenis organisasi ini biasanya berbentu Presidium, Dewan, Komite, Majelis
dan lainnya. Contoh presidium misalnya presidium kabinet ampera. Contoh dewan
misalnya Dewan Pempinan Pusat (DPP), Dewan Pimpinan Daerah (DPD), Dewan Direksi
dan lain-lain. Masing-masing pimpinan di dalam presidium, dewan, komite,
majelis dan lainnya itu dipimpin oleh beberapa orang dan masing-masing memiliki
tugas dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam satu koordinasi kerja. [11]
2. Jenis Organisasi dari
Aspek Keresmian
Organisasi dilihat dari aspek keresmian terdiri dari dua yaitu organisasi
formal dan organisasi informal. Organisasi formal apabila kegiatan dilakukan
oleh beberapa orang yang tergabung dalam suatu kelompok secara sadar
dikoordinasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Orang-orang yang
tergabung dalam kelompok itu mempunyai struktur organisasi yang jelas.
Organisasi informal, organisasi disusun secara bebas dan spontan dan
keanggotaannya diperoleh secara sadar atau tidak sadar.
3. Jenis Organisasi
dari Aspek Tujuan
Organisasi ini dilihat dari tujuan utama organisasi. Contoh dari jenis
organisasi ini misalnya organisasi niaga yang mempunyai tujuan untuk
mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Kegiatan yang dilakukan adalah
untuk memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa. Organisasi niaga ini
dapat dibedakan lagi menjadi organisasi swasta dan pemerintah.
4. Jenis Organisasi
dari Aspek Kewilayahan
Organisasi jenis ini dilihat dari jangkauan luas aktivitas kewilayahan
organisasi. Umumnya organisasi jenis ini dikelompokkan ke dalam satuan
kewilayahan seperti organisasi daerah (local organization), organisasi regional
(regional organization), organisasi nasional (national organization), dan
organisasi internasional (international organization). Bentuknya dapat
bermacam-macam tergantung dari tujuan organisasi.
5. Jenis Organisasi
dari aspek Kebutuhan Sosial
Organisasi jenis ini dilihat dari kebutuhan kemasyarakatan. Organisasi
atau perhimpunan jenis ini dibentuk atas kesadaran dan secara sukarela oleh anggota
masyarakat. Misalnya koperasi, perhimpinan petani, perhimpunan profesi, dan
lainnya.[12]
Setiap individu yang memiliki
kepentingan dan tujuan yang sama, menciptakan sebuah wadah atau badan dimana
mereka saling berusaha untuk mewujudkan tujuan tersebut. Dan hal ini lah yang
menjadi sebab adanya tujuan dari sebuah organisasi. Tujuan dicerminkan oleh
sasaran yang harus dilakukan baik dalam jangka pendek, maupun jangka panjang.
Tujuan organisasi memiliki pengaruh dalam mengembangkan organisasi baik untuk
perekrutan anggota dan pencapaian apa yang akan atau ingin dilakukan dalam
proses berjalannya organisasi tersebut. Tujuan dari sebuah organisasi sangat
mempengaruhi kinerja dari organisasi itu sendiri ataupun untuk
mencari massa atau anggota
baru dalam pengembangan sebuah organisasi dan untuk menjaga kaderisasi anggota.
Organisasi perlu melakukan kaderisasi untuk menjaga keberlangsungan organisasi
dan eksistensi organisasi dalam jangka waktu yang panjang.
Para ahli dalam bidang sosiologi
dan administrasi telah menyusun tingkatan pengelompokan yang mendefinisikan
prioritas sebuah tujuan organisasi, yaitu:
1. Tujuan atau Misi umum : Pernyataan luas, atau tujuan dalam skala umum yang
mendefinisikan bagaimana tercipta sebuah organisasi tersebut, biasanya tidak
berubah dari tahun ke tahun dan sering menjadi pernyataan pertama dalam konstitusi
sebuah organisasi;
2. Tujuan adalah pernyataan yang menjelaskan apa yang sebuah organisasi itu
ingin di capai. Merupakan bagian dari tujuan dan misi dari sebuah organisasi,
tujuan seperti ini bisa seperti ini bisa berubah dari tahun ke tahun tergantung
pada kesepakatan dari kelompok tersebut;
3. Tujuan merupakan deskripsi dari apa yang harus dilakukan berasal dari
tujuan, spesifik yang jelas. laporan tugas terukur untuk mencapai tujuan yang
diharapkan dari sebuah kelompok, biasanya memiliki jangka pendek dan batas
waktu tertentu.[13]
Pemilihan tujuan dari setiap
organisasi sangat penting, karena dengan hal tersebut, bisa menjadi semangat
kerja, dan rasa bertanggungjawab, komitmen dan motivasi dari setiap anggota
dalam sebuah kelompok. Untuk itu tujuan
dalam sebuah organisasi menjadi sangat penting dan harus disosialisasikan pada
setiap anggota baru ataupun anggota lama dari organisasi itu sendiri. Konsep tujuan organisasi dipandang secara
luas mempunyai beberapa fungsi penting yang bervariasi menurut waktu dan
keadaan. Berbagai fungsi tujuan organisasi
adalah sebagai berikut:
1. Pedoman Bagi Kegiatan; Tujuan berfungsi sebagai pedoman bagi kegiatan pengarahan
dan penyaluran usaha-usaha dan kegiatan-kegiatan para anggota organisasi. Dalam
hal ini, fungsi tujuan memberikan arah dan pemusatan kegiatan organisasi
mengenai apa yang harus dan harus tidak dilakukan
2. Sumber Legitimasi; Tujuan juga merupakan sumber legitimasi bagi suatu
organisasi melalui pembenaran kegiatankegiatannya, dan di samping itu
keberadaannya diakui di kalangan kelompok-kelompok tertentu dalam masyarakat.
Pengakuan atas legitimasi ini akan meningkatkan kemampuan organisasi untuk mendapatkan
berbagai sumber daya dan dukungan dari lingkungan di sekitarnya.
3. Standar Pelaksanaan; bila tujuan dinyatakan secara jelas dan dipahami, hal
ini akan memberikan standar langsung bagi penilaian pelaksanaan kegiatan atau
prestasi organisasi. sehingga setelah organisasi menetapkan tujuan-tujuan dalam
bidang-bidang yang dapat dikuantifikasikan, derajat kesuksesan yang dicapai
dapat dengan mudah diukur.
4. Sumber Motivasi; Tujuan organisasi dapat berfungsi sebagai sumber motivasi
dan identifikasi karyawan yang penting. Tujuan organisasi sering memberikan
insentif bagi para anggota. Hal ini tampak paling jelas dalam organisasi yang
menawarkan bonus bagi pencapaian tingkat penjualan tertentu, dan lain-lain.[14]
5. Dasar Rasional Pengorganisasian; Tujuan organisasi merupakan suatu dasar
perancangan organisasi. Tujuan organisasi dan struktur organisasi berinteraksi
dalam kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk :(a) pencapaian tujuan, (b) pola
penggunaan sumber daya, (c) implementasi berbagai unsur perancangan organisasi,
yang meliputi pola komunikasi, mekanisme pengawasan, departementalisasi, dan
lain-lain.
Penetapan tujuan dari
organisasi dibutuhkan tahapantahapan perencanaan yang matang serta konsep yang
jelas tentang tujuan organisasi. Tujuan
dari organisasi tersebut tentunya dapat pula berfungsi sebagai pengikat para
anggotanya baik di dalam maupun di luar organisasi. Semua tindakan dan
perbuatan yang dilakukan oleh anggota organisasi haruslah ditujukan untuk
tercapainya tujuan dari organisasi tersebut.
Untuk itulah diperlukan anggota organisasi yang mempunyai kapasitas dan
komitmen yang kuat untuk menetapkan dan mencapai tujuan organisasi[15]
BAB III
PENUTUP
Berdasarkan pembahasan
tentang Organisasi Bisnis secara keseluruhan, dapat diambil kesimpulan bahwa
keberhasilan suatu organisasi bisnis dalam menjalankan bisnisnya tidak
terlepasdari bagaimana mereka menjalankan struktur organisasi perusahaan
tersebut untuk mencapai organisasi yang baik.
Adapun cara agar suatu usaha
jelas adanya dan diakui, maka sebaiknya tentukan usaha apa yang anda jalankan
dan buatlah struktur organsasi yang jelas. Tentukanlah rancangan
kerja yang bagus, siapa dan kapan pekerjaan itu harus dilakukan. Dan
akan lebih bagus lagi apabila usaha itu didaftarkan sebagai usaha yang resmi
dan mempunyai izin.
DAFTAR PUSTAKA
1. Akbulut, Hasan Hüseyin, ‘No
Title Μελέτη Της Μεταβολής Της Σχετιζόμενης Με Την Υγεια Ποιότητας Ζωής Ασθενών Με Καρκίνο Του Μαστού Αρχικών Σταδίων, Ένα Έτος Μετά Τη Διάγνωση’, Το Βημα Του Ασκληπιου, 9.1 (2010), 76–99
2. Ambarwati, Arie,
PerilakuDanTeoriOrganisasi, 2019
3. Dumitriu, Ramona,
and Razvan Stefanescu, ‘Introduction to Business Management, Part 1’, Ssrn,
2019 <https://doi.org/10.2139/ssrn.3308038>
4. Effendhie,
Machmoed, ‘Pengantar Organisasi’, Organiasi Tata Laksana Dan Lembaga Kearsipan,
2011, 1–90<http://www.pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/ASIP420902-M1.pdf>
5. Nawawi, Ismail,
‘Ismail Nawawi, Perbankan Syari’ah Issu - Issu Manajemen Fiqh Mu’malah
Pengakayaan Teori Menju Praktik (Jakarta: VIV Press, 2012), 172.
Digilib.Uinsby.Ac.Id Digilib.Uinsby.Ac.Id Digilib.Uinsby.Ac.Id
Digilib.Uinsby.Ac.Id Digilib.Uinsby.Ac.Id Digilib.Uinsby.’, 1–22
[1] Ismail Nawawi, ‘Ismail Nawawi, Perbankan Syari’ah Issu
- Issu Manajemen Fiqh Mu’malah Pengakayaan Teori Menju Praktik (Jakarta: VIV
Press, 2012), 172. Digilib.Uinsby.Ac.Id Digilib.Uinsby.Ac.Id
Digilib.Uinsby.Ac.Id Digilib.Uinsby.Ac.Id Digilib.Uinsby.Ac.Id
Digilib.Uinsby.’, 1–22.
[3] Ramona Dumitriu and Razvan Stefanescu, ‘Introduction
to Business Management, Part 1’, Ssrn,
2019 <https://doi.org/10.2139/ssrn.3308038>.
[4] Hasan Hüseyin Akbulut, ‘No Title Μελέτη Της Μεταβολής
Της Σχετιζόμενης Με Την Υγεια Ποιότητας Ζωής Ασθενών Με Καρκίνο Του Μαστού
Αρχικών Σταδίων, Ένα Έτος Μετά Τη Διάγνωση’, Το Βημα Του Ασκληπιου, 9.1 (2010), 76–99.
[5] Machmoed Effendhie, ‘Pengantar Organisasi’, Organiasi Tata Laksana Dan Lembaga Kearsipan,
2011, 1–90
<http://www.pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/ASIP420902-M1.pdf>.
[6] Effendhie.
[7] Effendhie.
[8] Effendhie.
[9] Arie Ambarwati, PerilakuDanTeoriOrganisasi,
2019.
[10] Ambarwati.
[11] Dumitriu and Stefanescu.
[12] Dumitriu and Stefanescu.
[13] Ambarwati.
[14] Ambarwati.
[15] Ambarwati.
0 Response to "Makalah Pengantar Bisnis dan Managemen || Organisasi Bisnis"
Posting Komentar