Makalah Pengantar Bisnis dan Managemen || Organisasi Bisnis

 KATA PENGANTAR

 

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan makalah Organisasi Bisnis. Makalah ini disusun untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Pengantar Bisnis Islam Dan managemen. Makalah ini dimaksudkan untuk menjelaskan tentang Organisasi Bisnis. Sehubungan dengan dibuatnya makalah ini sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Pengantar Bisnis Islam Dan Managemen.

Penulis menyadari bahwa Makalah  ini  masih jauh  dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan  kritik dan saran yang sifatnya membangun bagi pembaca, semoga makalah ini bermanfaat.

 

 

Bandar Lampung,    Nov 2021

 

Penulis

 

 

 

 

 

 

 


 

DAFTAR ISI

 

COVER.. i

KATA PENGANTAR.. ii

BAB I PENDAHULUAN.. 1

A.     Latar belakang. 1

B.     Rumusan Masalah. 2

BAB II. 3

ORGANISASI BISNIS. 3

A.     Organisasi Bisnis. 3

1.      Pengertian Organisasi Bisnis. 3

2.      Pengertian Organisasi Menurut Para Ahli 4

3.      Prinsip-prinsip Organisasi 5

B.     Unsur-Unsur Organisasi 9

C.     Jenis Organisasi 11

D.     Tujuan Organisasi 13

BAB III PENUTUP. 16

A.     Kesimpulan. 16

B.     Saran. 16

DAFTAR PUSTAKA.. 17

 


 


BAB I
PENDAHULUAN

 

A.  Latar belakang

Organisasi bisnis yang dinamis (di sektor industri perbankan maupun non perbankan) selalu merespons dan mengadakan perubahan, karena adanya tekanan di dalam lingkungan internal maupun eksternal. Perubahan organisasi industri perbankan yang terjadi lebih pada lingkungan, namun pada umumnya menuntut perubahan lebih pada organisasional, dan organisasi bisa melakukan lebih banyak perubahan ataupun lebih atau suatu kondisi dinamika organisasi dan tuntutan lingkungan. Organisasi-organisasi bisa mengubah tujuan dan strategi, teknologi, desain pekerjaan, struktur, proses, dan mutu modal manusia. Perubahan-perubahan pada orang (mutu modal manusia) senantiasa mendampingi perubahan-perubahan pada faktor-faktor yang lain.

 Proses perubahan pada umumnya mencakup sikap dan perilaku saat ini yang unfreezing, perubahan-perubahannya dan akhirnya kepemilikan sikap dan perilaku yang refreezing. Sejumlah isu-isu kunci dan problem harus dihadapi selama dalam proses perubahan umum. Pertama adalah, diagnosis yang akurat mengenai situasi dan kondisi saat ini. Kedua adalah, penolakan yang ditimbulkan oleh adanya unfreezing dan perubahan. Terakhir adalah, isu pelaksanaan evaluasi yang memadai dari usaha perubahan yang sukses, di mana evaluasi-evaluasi semacam itu kebanyakan lemah atau bahkan tidak ada sama sekali.[1]

 

 

 

 

 

 

B.  Rumusan Masalah

1.    Pengertian Organisasi Bisnis

2.    Pengertian Organisasi Menurut Para Ahli

3.    Prinsip-prinsip Organisasi

4.    Unsur-Unsur Organisasi

5.    Jenis Organisasi

6.    Tujuan Organisasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

[2]BAB II

ORGANISASI BISNIS

 

A.  Organisasi Bisnis

1.      Pengertian Organisasi Bisnis

Organisasi adalah pengaturan orang-orang secara sengaja untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Perguruan tinggi atau lembaga pendidikan merupakan satu bentuk organisasi. Setiap organisasi memiliki karakteristik, yaitu:

a.       Tujuan, merupakan suatu pernyataan mengenai sasaran, visi, dan program-program yang ingin dilakukan oleh organisasi.

b.       Manusia/Resources, merupakan sumber daya yang menjalankan serangkaian sasaran yang telah disusun. Sehingga organisasi terdiri dari manusia-manusia, jika hanya bekerja sendiri maka itu bukanlah organisasi.

c.       Struktur Organisasi, merupakan suatu struktur yang sengaja dibentuk untuk memberikan batasan antara hak dan kewajiban bagi setiap resources yang ada sehingga akan memudahkan terjalinnya hubungan kerja yang disertai dengan aturan-aturan.

 

Menurut pendapat Raymond E. Glos dalam bukunya “Business : Its Nature and Environment: An Introduction” diberikan definisi mengenai bisnis dan perusahaan. Bisnis adalah seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang yang berkecimpung di dalam bidang perindustrian dimana sebuah perusahaan atau organisasi melakukan perbaikan-perbaikan standar serta kualitas produk mereka. [3]

 

 

 

2.      Pengertian Organisasi Menurut Para Ahli

 

a.       [4]Menurut Allan Afuah (2004) Bisnis adalah suatu kegiatan usaha individu 8 yang terorganisasi untuk menghasilkan dana menjual barang ataupun jasa agar mendapatkan keuntungan dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat dan ada di dalam industri.

b.       Menurut Griffin dan Ebert (2007: 4) bisnis adalah organisasi yang menyediakan barang atau jasa untuk dijual dengan maksud agar mendapatkan laba.

c.       Menurut Sukirno (2010: 20) Bisnis adalah kegiatan untuk memperoleh keuntungan.semua orang atau individu maupun kelompok melakukan kegiatan bisnis pastinya untuk mencari keuntungan agar kebutuhan hidup nya terpenuhi. Tidak ada orang yang melakukan bisnis untuk mencari kerugian.

d.       Menurut Hooper (2008:35) Bisnis adalah Segala dan keseluruhan kompleksitas yang ada pada berbagai bidang seperti penjualan (commerce) dan industri, industri dasar, processing, dan industri manufaktur dan jaringan, distribusi, perbankkan,insuransi, transportasi, dan seterusnya yang kemudian melayani dan memasuki secara utuh (which serve and interpenetrate) dunia bisnis secara menyeluruh.

e.       Menurut Madura ( 2010 : 2) Bisnis adalah suatu badan yang diciptakan untuk menghasilkan produk barang dan jasa kepada pelangggan. Setiap bisnis mengadakan transaksi dengan orang-orang. Orang-orang itu menanggung akibat karena bisnis tersebut, mereka. Kerja sama lintas fungsional di dalam bisnis adalah dengan menekankan kebutuhan para manajer dari area fungsional yang berbeda untuk memaksimalkan laba dalam mencapai tujuan bersama.

 

 

Dari pengertian diatas, penulis dapat menyimpulkan bisnis adalah keseluruhan rangkaian kegiatan menjalankan investasi terhadap sumber daya yang ada yang dapat dilakukan baik secara individu maupun secara kelompok, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan meningkatkan taraf hidup dengan menciptakan barang atau jasa guna mendapatkan laba / keuntungan yang sebesar-besarnya.

 

3.    Prinsip-prinsip Organisasi

 

Beberapa ahli telah mendefinisikan prinsip-prinsip atau azas-azas organisasi dan masing-masing ahli memberikan perumusan yang berbeda, baik dalam jumlah maupun istilah yang digunakan. Warren dan Joseph, misalnya, menyatakan bahwa empat prinsip organisasi adalah prinsip kesatuan perintah (unity of command), prinsip rentang kendali atau rentang pengawasan (span of control), prinsip pengecualian (the exeption princeple), dan prinsip hirarki (the scala principle). Dalam Modul ini hanya akan diuraikan prinsip-prinsip organisasi dari Henry Fayol. Henry Fayol, seorang insinyur pertambangan dari Perancis mengemukakan 14 (empat belas) prinsip organisasi yaitu: pembagian kerja (devision of work), wewenang dan tanggung jawab (authority and responsibility), disiplin (discipline), kesatuan komando (unity of command), kesatuan langkah (unity of direction), subordinasi minat di bawah minat pada umumnya (subordination of individual interest to general interest), pemberian hadiah (remuneration), sentralisasi atau pemusatan (centralization), jenjang hirarki (line of autority/hierarchie), ketertiban (order), kesamarataaan (equity), stabilitas jabatan pegawai (stability of personel), inisiatif (inisiative) dan kesatuan jiwa korps (esprit de corps). Dalam buku “The Evolution of Management Tought” karya Daniel A. Wren and Arthur G. Bedeian (2009: 216-221), dijelaskan mengenai prinsipprinsip organisasi dari Henry Fayol sebagai berikut.[5]

a.    Pembagian Kerja (Division of Work)

Division of Work atau pembagian kerja kepada individu individu dalam organisasi atau manajemen untuk membangun sebuah pengalaman dan terus mengasah keahliannya sehingga pada akhirnya individu individu tersebut bisa menjadi lebih produktif dan menguntungkan. Terlebih lagi dengan kemampuan manusia yang memiliki banyak keterbatasan mengenai pengetahuan, kebutuhan waktu, dan perhatian sehingga keterbatasan keterbatasan ini bisa dijalankan oleh individu individu yang memiliki kemampuan untuk itu. “division of work has its limits which experience and a sense of proportion teach us may not be exceeded”. "Pembagian kerja yang batasnya berdasarkan proporsi pengalaman telah mengajarkan pada kita bahwa tidak mungkin dilampaui".

b.    Wewenang dan Tanggung Jawab (Authority and Responsibility)

Wewenang dan tanggung jawab adalah kunci dalam prinsip organisasi atau manajemen ketika organisasi itu dibangun. Kedua prinsip wewenang dan tanggung jawab tersebut yang akan menghubungkan para manajer ke atas maupun ke bawah. Harus ada suatu kekuasan dalam memberi perintah dan sesuatu kekuatan yang bisa membuat manajer ditaati. Pertanggungjawaban akan timbul oleh adanya kekuasaan tersebut. Keduanya harus dalam kondisi yang seimbang dan tidak ada kekuasaan tanpa tanggungjawab, dan begitupun sebaliknya. Tanggung jawab terbesar ada pada manajer puncak. Kegagalan adalah terletak pada pucuk pimpinan, bukan pada karyawan yang berada dibawah karena pihak yang memiliki wewenang terbesar adalah para puncak manajer. Maka dari itu, jika seorang pucuk pimpinan tidak memiliki keahlian dan sifat kepemimpinan, maka wewenang yang ada bisa menjadi boomerang yang merugikan.[6]

 

 

 

c.    Disiplin (Discipline)

Discipline atau disiplin sangat berhubungan dengan wewenang. Jika wewenang tidak bisa berjalan dengan semestinya, maka bisa jadi disiplin akan hilang. Maka, pemegang wewenang setidaknya harus bisa menanamkan rasa disiplin terhadap diri sendiri sehinggan nantinya memiliki tanggung jawab terhadap pekerjaan yang sesuai dengan wewenang yang dimiliki. Disiplin mencakup kesungguhan hati, kerajinan, ketaatan, kesiapan, persetujuan, kebiasaan, tata krama antara organisasi tersebut dengan warganya.

d.    Kesatuan Perintah (Unity of Command)

Kesatuan perintah adalah sebuah prinsip dimana perintah yang diterima bawahan tidak diperbolehkan untuk diberikan oleh lebih dari seorang yang ada di atasnya. Dalam melaksanakan pekerjaan, para karyawan memperhatikan prinsip prinsip kesatuan perintah supaya pekerjaan bisa dilaksanakan secara baik. Tiap karyawan harus mengetahui kepada siapa dia harus bertanggungjawab yang sesuai dengan kewenangannya. Perintah yang diterima dari pimpinan yang lain kepada karyawan yang sama dapat mengakibatkan rusaknya wewenang dan tanggungjawab serta pembagian kerja. Untuk itu, pekerja harus memiliki hanya satu atasan tanpa ada perintah dari yang lain yang bisa jadi sangat bertentangan.

e.    Ketertiban (Order)

Prinsip manajemen ini bisa jadi adalah syarat yang utama karena pada umumnya tidak ada orang yang dapat bekerja pada keadaan kejang atau kacau. Ketertiban pada suatu pekerjaan bisa terwujud jika semua karyawan memiliki disiplin dan ketertiban yang tinggi.[7]

 

 

 

 

 

f.     Keadilan (Equity)

Prinsip keadilan menurut Henry Fayol dianggap sesuatu yang bisa memunculkan kesetiaan dan ketaatan karyawan dengan cara mengkoordinasikan keadilan dan kebaikan para manajer didalam memimpin para bawahan dan memicu tumbuhnya rasa tunduk kepada kekuasaan dari atasan. Kewajaran membutuhkan banyak pikiran sehat, pengalaman dan kebaikan hati. Umumnya, karyawan menuntuk diperlakukan dengan wajar, mendapat apa yang telah menjadi haknya. Prinsip ini mutlak diperlukan karena menuntut manajemen untuk memperlakukan bawahan dengan baik.

g.    Inisiatif (Inisiative)

Inisiatif merupakan prinsip manajemen yang menyatakan seseorang kepala harus pintar dalam memberikan inisiatif. Inisiatif muncul dari dalam diri seorang yang mempergunakan daya pikir. Inisiatif memunculkan kehendak untuk mewujudkann sesuatu yang bernilai guna bagi penyelesaian pekerjaan dengan cara yang sebaik-baiknya. Pada Prakarsa ini terhimpun perasaan, kehendak, pikiran, keahlian serta pengalaman seseorang yang nantinya akan di realisasi. Setiap prakarsa atau inisiatif yang datang hendaknya harus dihargai setinggi tingginya bila inisiatif tersebut memberikan nilai manfaat yang luar biasa bagi organisasi sehingga karyawan yang memberi inisiatif tersebut dan juga manajemen akan mendapatkan kepuasan serta materi yang setimpal.[8]

 

 

 

 

 

 

 

 

 

B.     Unsur-Unsur Organisasi

 

Secara sederhana organisasi memiliki tiga unsur, yaitu ada orang ada kerjsama dan ada tujuan bersama. Tiga unsur organisasi itu tidak berdiri sendiri-sendiri, akan tetepi saling terkait atau saling berhubungan sehingga merupakan suatu kesatuan yang utuh. Adapun unsur-unsur organisasi secara terperinci adalah :

1.      Man (Orang – orang) Man (orang-orang), dalam kehidupan organisasi atau ketatalembagaan sering disebut dengan istilah pegawai atau personel terdiri dari semua anggota atau warga organisasi, yang menurut fungsi dan tingkatanny terdiri dari unsur warga organisasi yang menurut fungsi dan tingkatannya teridiri dari unsur pimpinan (administrator) sebagai unsur pimpinan tertinggi dalam organisasi, para manager yang memimpin suatu unit satuan kerja sesuai dengan fungsinya masing-masing dan para pekerja (non management/workers). Semua itu secara bersamasama merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.

2.      Kerja Sama Kerjasama merupakan suatu perbuatan bantumembantu akan suatu pekerjaan/perbuatan/aktivitas yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, semua anggota atau semua warga yang menurut tingkatan-tingkatannya dibedakan menjadi administrator, manager, dan pekerja (workers), secara bersamasama merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.

3.      Tujuan Bersama Tujuan merupakan arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan menggambarkan tentang apa yang akan dicapai atau yang diharapkan. Tujuan merupakan titik akhir tentang apa yang harus dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tentang apa yang harus dicapai melalui prosedur, program, pola (network), kebijakan (policy), strategi, anggaran (budgeting), dan peraturan-peraturan (regulation) yang telah ditetapkan.[9]

4.      Peralatan Unsur yang keempat adalah peralatan atau equipments yang terdiri dari semua sarana, berupa materi, uang, dan barang modal lainnya (tanah, gedung/bangunan/kantor).

5.      Lingkungan (Environment) Faktor lingkungan misalnya keadaan sosial, budaya, ekonomi, kekayaan alam dan teknologi. Termasuk dalam unsur lingkungan, antara lain:

a)    Kondisi atau situasi yang secara langsung maupun secara tidak langsung berpengaruh terhadap daya gerak kehidupan organisasi, karena kondisi atau situasiakan selalu mengalami perubahan;

b)   Tempat atau lokasi, sangat erat hubungannya dengan masalah komunikasi dan tranportasi yang harus dilakukan oleh organisasi;

c)    Wilayah operasi yang dijadiakan sasaran kegiatan organisasi.

6.      Kekayaan Alam Kekayaan alam yang termasuk dalam kekayaan alam ini misalnya keadaan iklim, udara, air, cuaca (geografi, hidrografi, geologi, klimatologi), flora dan fauna.Pendapat lain yang mengemukakan dan menglasifikasikan unsur – unsur organisasi dilakukan oleh (Davis, 1981) dalam bukunya “Human Behavior at Work: Organizational Behavior” membagi unsur – unsur organisasi menjadi tiga unsur yaitu:

a)    Unsur Pertama, bahwa keikutsertaan atau partisipasi itu sesungguhnya adalah keterlibatan perasaan dan mental, lebih daripada atau hanya keterlibatan secara fisik atau jasmaniah;

b)   Unsur Kedua, adanya sikap kesukarelaan dalam membantu suatu kelompok dalam mencapai tujuan tertentu;

c)    Unsur Ketiga, unsur tanggung jawab termasuk rasa yang sangat menonjol dalam menjadi anggota.

Organisasi sebagai wadah atau tempat berkumpulnya individu atau orang – orang, dimana masing – masing individu mempunyai kepentingan yang berbeda. Hal tersebut yang menyebabkan munculnya tujuan organisasi.[10]

 

 

 

 

C.   Jenis Organisasi

Wursanto (2003) melihat jenis-jenis organisasi dari aspek pimpinan, aspek keresmian, aspek tujuan, aspek kewilayahan, dan aspek kebutuhan sosial. Berikut ini Jenis-jenis organisasi menurut Wursanto.

1.    Jenis Organisasi dari Aspek Pimpinan

Organisasi dilihat dari aspek pimpinan, terdiri dua jenis yakni organisasi tunggal dan organisasi jamak. Organisasi tunggal, apabilapucuk pimpinan organisasi tersebut berada ditangan satu orang. Nama pimpinan yang dipergunakan tergantung dari jenis kegiatan organisasi tersebut. Misalnya dalam pemerintahan, nama itu bisa presiden, menteri, gubernur, wali kota, bupati, camat dan lain-lain. Dalam bidang kemiliteran nama pimpinan bisa panglima, komandan, kapolri, kapolda dan lainnya. Dalam bidang pendidikan bisa rektor, dekan, ketua program studi, ketua departemen. Atau dalam bidang kearsipan nama pimpinan bisa kepala, sekretaris, deputi, kepala bidang, kepala seksi, dan linnya. Organisasi jamak apabila pucuk pimpinan berada di tangan beberapa orang. Jenis organisasi ini biasanya berbentu Presidium, Dewan, Komite, Majelis dan lainnya. Contoh presidium misalnya presidium kabinet ampera. Contoh dewan misalnya Dewan Pempinan Pusat (DPP), Dewan Pimpinan Daerah (DPD), Dewan Direksi dan lain-lain. Masing-masing pimpinan di dalam presidium, dewan, komite, majelis dan lainnya itu dipimpin oleh beberapa orang dan masing-masing memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam satu koordinasi kerja. [11]

 

 

 

 

 

 

 

 

2.    Jenis Organisasi dari Aspek Keresmian

Organisasi dilihat dari aspek keresmian terdiri dari dua yaitu organisasi formal dan organisasi informal. Organisasi formal apabila kegiatan dilakukan oleh beberapa orang yang tergabung dalam suatu kelompok secara sadar dikoordinasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Orang-orang yang tergabung dalam kelompok itu mempunyai struktur organisasi yang jelas. Organisasi informal, organisasi disusun secara bebas dan spontan dan keanggotaannya diperoleh secara sadar atau tidak sadar.

3.    Jenis Organisasi dari Aspek Tujuan

Organisasi ini dilihat dari tujuan utama organisasi. Contoh dari jenis organisasi ini misalnya organisasi niaga yang mempunyai tujuan untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Kegiatan yang dilakukan adalah untuk memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa. Organisasi niaga ini dapat dibedakan lagi menjadi organisasi swasta dan pemerintah.

4.    Jenis Organisasi dari Aspek Kewilayahan

Organisasi jenis ini dilihat dari jangkauan luas aktivitas kewilayahan organisasi. Umumnya organisasi jenis ini dikelompokkan ke dalam satuan kewilayahan seperti organisasi daerah (local organization), organisasi regional (regional organization), organisasi nasional (national organization), dan organisasi internasional (international organization). Bentuknya dapat bermacam-macam tergantung dari tujuan organisasi.

5.    Jenis Organisasi dari aspek Kebutuhan Sosial

Organisasi jenis ini dilihat dari kebutuhan kemasyarakatan. Organisasi atau perhimpunan jenis ini dibentuk atas kesadaran dan secara sukarela oleh anggota masyarakat. Misalnya koperasi, perhimpinan petani, perhimpunan profesi, dan lainnya.[12]

 

 

 

D.  Tujuan Organisasi

Setiap individu yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama, menciptakan sebuah wadah atau badan dimana mereka saling berusaha untuk mewujudkan tujuan tersebut. Dan hal ini lah yang menjadi sebab adanya tujuan dari sebuah organisasi. Tujuan dicerminkan oleh sasaran yang harus dilakukan baik dalam jangka pendek, maupun jangka panjang. Tujuan organisasi memiliki pengaruh dalam mengembangkan organisasi baik untuk perekrutan anggota dan pencapaian apa yang akan atau ingin dilakukan dalam proses berjalannya organisasi tersebut. Tujuan dari sebuah organisasi sangat mempengaruhi kinerja dari organisasi itu sendiri ataupun untuk

mencari massa atau anggota baru dalam pengembangan sebuah organisasi dan untuk menjaga kaderisasi anggota. Organisasi perlu melakukan kaderisasi untuk menjaga keberlangsungan organisasi dan eksistensi organisasi dalam jangka waktu yang panjang.

Para ahli dalam bidang sosiologi dan administrasi telah menyusun tingkatan pengelompokan yang mendefinisikan prioritas sebuah tujuan organisasi, yaitu:

1.      Tujuan atau Misi umum : Pernyataan luas, atau tujuan dalam skala umum yang mendefinisikan bagaimana tercipta sebuah organisasi tersebut, biasanya tidak berubah dari tahun ke tahun dan sering menjadi pernyataan pertama dalam konstitusi sebuah organisasi;

2.      Tujuan adalah pernyataan yang menjelaskan apa yang sebuah organisasi itu ingin di capai. Merupakan bagian dari tujuan dan misi dari sebuah organisasi, tujuan seperti ini bisa seperti ini bisa berubah dari tahun ke tahun tergantung pada kesepakatan dari kelompok tersebut;

3.      Tujuan merupakan deskripsi dari apa yang harus dilakukan berasal dari tujuan, spesifik yang jelas. laporan tugas terukur untuk mencapai tujuan yang diharapkan dari sebuah kelompok, biasanya memiliki jangka pendek dan batas waktu tertentu.[13]

 

 

Pemilihan tujuan dari setiap organisasi sangat penting, karena dengan hal tersebut, bisa menjadi semangat kerja, dan rasa bertanggungjawab, komitmen dan motivasi dari setiap anggota dalam sebuah kelompok.  Untuk itu tujuan dalam sebuah organisasi menjadi sangat penting dan harus disosialisasikan pada setiap anggota baru ataupun anggota lama dari organisasi itu sendiri.  Konsep tujuan organisasi dipandang secara luas mempunyai beberapa fungsi penting yang bervariasi menurut waktu dan keadaan.  Berbagai fungsi tujuan organisasi adalah sebagai berikut:

1.    Pedoman Bagi Kegiatan; Tujuan berfungsi sebagai pedoman bagi kegiatan pengarahan dan penyaluran usaha-usaha dan kegiatan-kegiatan para anggota organisasi. Dalam hal ini, fungsi tujuan memberikan arah dan pemusatan kegiatan organisasi mengenai apa yang harus dan harus tidak dilakukan

2.    Sumber Legitimasi; Tujuan juga merupakan sumber legitimasi bagi suatu organisasi melalui pembenaran kegiatankegiatannya, dan di samping itu keberadaannya diakui di kalangan kelompok-kelompok tertentu dalam masyarakat. Pengakuan atas legitimasi ini akan meningkatkan kemampuan organisasi untuk mendapatkan berbagai sumber daya dan dukungan dari lingkungan di sekitarnya.

3.    Standar Pelaksanaan; bila tujuan dinyatakan secara jelas dan dipahami, hal ini akan memberikan standar langsung bagi penilaian pelaksanaan kegiatan atau prestasi organisasi. sehingga setelah organisasi menetapkan tujuan-tujuan dalam bidang-bidang yang dapat dikuantifikasikan, derajat kesuksesan yang dicapai dapat dengan mudah diukur.

4.    Sumber Motivasi; Tujuan organisasi dapat berfungsi sebagai sumber motivasi dan identifikasi karyawan yang penting. Tujuan organisasi sering memberikan insentif bagi para anggota. Hal ini tampak paling jelas dalam organisasi yang menawarkan bonus bagi pencapaian tingkat penjualan tertentu, dan lain-lain.[14]

5.    Dasar Rasional Pengorganisasian; Tujuan organisasi merupakan suatu dasar perancangan organisasi. Tujuan organisasi dan struktur organisasi berinteraksi dalam kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk :(a) pencapaian tujuan, (b) pola penggunaan sumber daya, (c) implementasi berbagai unsur perancangan organisasi, yang meliputi pola komunikasi, mekanisme pengawasan, departementalisasi, dan lain-lain.

Penetapan tujuan dari organisasi dibutuhkan tahapantahapan perencanaan yang matang serta konsep yang jelas tentang tujuan organisasi.  Tujuan dari organisasi tersebut tentunya dapat pula berfungsi sebagai pengikat para anggotanya baik di dalam maupun di luar organisasi. Semua tindakan dan perbuatan yang dilakukan oleh anggota organisasi haruslah ditujukan untuk tercapainya tujuan dari organisasi tersebut.  Untuk itulah diperlukan anggota organisasi yang mempunyai kapasitas dan komitmen yang kuat untuk menetapkan dan mencapai tujuan organisasi[15]

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III
PENUTUP

 

A.    Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan tentang Organisasi Bisnis secara keseluruhan, dapat diambil kesimpulan bahwa keberhasilan suatu organisasi bisnis dalam menjalankan bisnisnya tidak terlepasdari bagaimana mereka menjalankan struktur organisasi perusahaan tersebut untuk mencapai organisasi yang baik.

 

B.     Saran

Adapun cara agar suatu usaha jelas adanya dan diakui, maka sebaiknya tentukan usaha apa yang anda jalankan dan buatlah struktur organsasi yang jelas. Tentukanlah rancangan kerja yang bagus, siapa dan kapan pekerjaan itu harus dilakukan. Dan akan lebih bagus lagi apabila usaha itu didaftarkan sebagai usaha yang resmi dan mempunyai izin.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

1.    Akbulut, Hasan Hüseyin, ‘No Title Μελέτη Της Μεταβολής Της Σχετιζόμενης Με Την Υγεια Ποιότητας Ζωής Ασθενών Με Καρκίνο Του Μαστού Αρχικών Σταδίων, Ένα Έτος Μετά Τη Διάγνωση’, Το Βημα Του Ασκληπιου, 9.1 (2010), 76–99

2.    Ambarwati, Arie, PerilakuDanTeoriOrganisasi, 2019

3.    Dumitriu, Ramona, and Razvan Stefanescu, ‘Introduction to Business Management, Part 1’, Ssrn, 2019 <https://doi.org/10.2139/ssrn.3308038>

4.    Effendhie, Machmoed, ‘Pengantar Organisasi’, Organiasi Tata Laksana Dan Lembaga Kearsipan, 2011, 1–90<http://www.pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/ASIP420902-M1.pdf>

5.    Nawawi, Ismail, ‘Ismail Nawawi, Perbankan Syari’ah Issu - Issu Manajemen Fiqh Mu’malah Pengakayaan Teori Menju Praktik (Jakarta: VIV Press, 2012), 172. Digilib.Uinsby.Ac.Id Digilib.Uinsby.Ac.Id Digilib.Uinsby.Ac.Id Digilib.Uinsby.Ac.Id Digilib.Uinsby.Ac.Id Digilib.Uinsby.’, 1–22

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 



[1] Ismail Nawawi, ‘Ismail Nawawi, Perbankan Syari’ah Issu - Issu Manajemen Fiqh Mu’malah Pengakayaan Teori Menju Praktik (Jakarta: VIV Press, 2012), 172. Digilib.Uinsby.Ac.Id Digilib.Uinsby.Ac.Id Digilib.Uinsby.Ac.Id Digilib.Uinsby.Ac.Id Digilib.Uinsby.Ac.Id Digilib.Uinsby.’, 1–22.

 

[3] Ramona Dumitriu and Razvan Stefanescu, ‘Introduction to Business Management, Part 1’, Ssrn, 2019 <https://doi.org/10.2139/ssrn.3308038>.

[4] Hasan Hüseyin Akbulut, ‘No Title Μελέτη Της Μεταβολής Της Σχετιζόμενης Με Την Υγεια Ποιότητας Ζωής Ασθενών Με Καρκίνο Του Μαστού Αρχικών Σταδίων, Ένα Έτος Μετά Τη Διάγνωση’, Το Βημα Του Ασκληπιου, 9.1 (2010), 76–99.

[5] Machmoed Effendhie, ‘Pengantar Organisasi’, Organiasi Tata Laksana Dan Lembaga Kearsipan, 2011, 1–90 <http://www.pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/ASIP420902-M1.pdf>.

[6] Effendhie.

[7] Effendhie.

[8] Effendhie.

[9] Arie Ambarwati, PerilakuDanTeoriOrganisasi, 2019.

[10] Ambarwati.

[11] Dumitriu and Stefanescu.

[12] Dumitriu and Stefanescu.

[13] Ambarwati.

[14] Ambarwati.

[15] Ambarwati.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Makalah Pengantar Bisnis dan Managemen || Organisasi Bisnis"

Posting Komentar