Makalah Sejarah Peradaban Islam || Sejarah Peradaban Islam

 Kata Pengantar

 

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas nikmat-Nya, baik itu berupa kesehatan fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Sejarah Peradaban Islam. Makalah ini membahas mengenai Sejarah Peradaban Islam.

Karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman di dalam penulisan makalah ini, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi agar makalah ini mampu berguna serta bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan terkait dengan judul makalah ini.

 

 

 

 

Bandar Lampung, 24 Februari 2022

 

Kelompok 2

 

 

 

Daftar Isi

Kata Pengantar. ii

BAB I PENDAHULUAN.. 1

A.     Latar Belakang. 1

B.     Rumusan Masalah. 1

C.     Tujuan Penulisan. 1

BAB II. 2

PEMBAHASAN.. 2

A.     Dasar – Dasar Sejarah Peradaban Islam.. 2

B.     Peradaban Islam Sebagai Warisan Sejarah. 3

C.     Periodesasi Sejarah Peradaban Islam.. 4

BAB III. 7

PENUTUP. 7

A.     Kesimpulan. 7

B.     Saran. 7

Daftar Pustaka. 8


BAB I PENDAHULUAN

 

A.    Latar Belakang

Sejarah adalah pertanggung jawaban masa silam. Dalam pertanggung jawaban tersebut manusialah yang menentukan arti masa silam tersebut. Masa silam dapat diartikan sebagai lembaran-lembaran yang telah ditulis manusia melalui tindakantindakannya. Tindakan-tindakan itulah yang dinamakan Sejarah sebagai peristiwa. Artinya masa silam itu bukan hanya sebagai simbol, tetapi masa lalu itu berperan menguatkan solideritas dari suatu komunitas.

Dalam mempertanggung jawabkan masa silam sejarah sebagai-peristiwa, manusia berhak dan wajib memberikan makna sehingga sejarah-sebagai-peristiwa tersebut menjadi sejarah sebagai-kisah, sejarah-sebagai-tulisan, yang mempunyai pokok kaidah sejarah sebagai ilmu. Adapun makna itu tidak lain adalah asas yang menentukan saling hubungan bagian-bagian terhadap suatu keseluruhan. Bila keseluruhan itu adalah kehidupan, gerak atau dinamika suatu bangsa, maka bagian-bagian dari kisah atau pertanggung jawaban itu harus disusun sedemikian rupa sehingga senantiasa berlandaskan dinamika kehidupan bangsa.

Penulisan sejarah adalah puncak segala-galanya. Sebab apa yang dituliskan itulah sejarah, histotorie-recite, sejarah sebagaimana dikisahkan, yang mencoba menangkap dan memahami historie-realite, sejarah sebagaimana terjadinya. Hasil penulisan sejarah inilah yang disebut historiografi.

 

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa saja dasar dasar sejarah peradaban islam?

2.      Bagaiamana peradaban islam sebagai warisan sejarah?

3.      Bagaimana periodesasi sejarah peradaban islam?

 

C.    Tujuan Penulisan

1.      Untuk mengetahui apa saja dasar dasar sejarah peradaban islam?

2.      Untuk mengetahui bagaiamana peradaban islam sebagai warisan sejarah?

3.      Untuk mengetahui bagaimana periodisasi sejarah peradaban islam?

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

A.    Dasar – Dasar Sejarah Peradaban Islam

Peradaban Islam adalah realitas yang terjadi dalam sejarah kehidupan manusia yang nilai-nilainya terkandung dalam sumber ajaran islam, yaitu al-Quran dan sunah Nabi. Paparan periodisasi sejarah peradaban Islam dalam beberapa perspektif ahli sejarah begitu sangat penting dipahami, dan sebagai bahan perbandingan terhadap proses analisis sesudahnya termasuk hasil temuan para orientalis. Apa-apa yang terkandung dalam sejarah dapat mengacu kepada dua konsep secara terpisah, muatan sejarah tersusun dari serangkaian peristiwa masa lampau, keseluruhan pengalaman manusia, dan sejarah sebagai suatu cara yang dengannya fakta-fakta sejarah diseleksi, diubah-ubah, dijabarkan dan dianalisis. Pengertian pertama memberikan pemahaman akan arti objektif tentang masa lampau dan hendaknya dipahami sebagai aktualitas sejarah. Adapun yang kedua, sejarah menunjukkan makna yang subjektif sebab masa lampau itu telah menjadi sebuah kisah, dimana ketika diungkapkan akan memberikan nilai tersendiri yang dapat di ambil.[1]

Nilai-nilai tersebut menjadi pedoman bagi mahasiswa sesudahnya untuk melangkah atau juga membentuk peradaban yang lain yang lebih sempurna. Misalnya sesuatu yang terjadi pada peradaban Arab Islam. Peradaban Arab Islam, selain terpengaruh oleh prestasi peradaban-peradaban dunia seperti India, Yunani, dan Persia, ia juga memberi pengaruh pada peradaban-peradaban lain. Pengaruh peradaban Arab Islam ini banyak terlihat pada peradaban-peradaban Eropa yang saat itu sedang mengalami stagnasi dan kemunduran di saat peradaban Islam mencapai puncak kejayaan. Banyak sekolah-sekolah tersebar di Barat dan Timur. Perpustakaan dipenuhi oleh karya-karya diberbagai disiplin ilmu dan seni. Sekolah-sekolah dan perpustakaan-perpustakaan ini menarik para peneliti dan ilmuwan dari negara eropa untuk belajar dan menyerap apa saja yang diciptakan oleh ilmuwan Arab dan Islam. Maka, merekapun mengangkut segala yang dibutuhkan eropa, sehingga merekapun mampu membangun peradaban yang berkembang dan maju yang mereka tunggu-tunggu. [2]

Dibidang kedokteran, orang Eropa mengangkut karya-karya kedokteran, perlengkapan medis dan obat-obatan yang disediakan kaum muslimin. Begitu hebatnya Islam sehingga ia (Islam) dianggap sebagai ancaman bagi orang-orang Barat.[3]

 

B.     Peradaban Islam Sebagai Warisan Sejarah

Pengertian Sejarah secara etimologi berasal dari kata Arab Syajarah artinya Pohon. Oleh sebab itu, sejarah itu adalah aktivitas manusia yang berhubungan dengna kejadian-kejadian tertentu yang tersusun secara kronologis.[4] Sejarah juga berarti ilmu pengetahuan yang berikhtiar untuk melukisan atau menjelaskan fenomena kehidupan sepanajang terjadinya perubahan karena adanya hubungan antara manusia terhadap masyarakat.[5]

Peradaban adalah terjemahan dari kata Arab al Hadharah. Peradaban sering juga dipakai untuk menyebut suatu kebudayaan yang mempunyayi sistem teknologi,  seni bangunan, seni rupa, sistem kenegaraan, dan ilmu pengentahuan yang maju dan kompleks.[6]

Peradaban adalah kemajuan pengetahuan (Scienntific progres), sama halnya dengan kebangkitan scientific world view dalam jiwa individu dalam kehidupan sosial ditengah masyarakat.[7]  Eksistensi peradaban selalu dikaitkan dengan konsep dasar peradaban, yaitu fenomena manusia berdasarkan kegiatan/perilaku manusia. Terdapat beberapa komponen besar dalam scientific world view, yaitu konsep, ide dan doktrin yang melekat pada individu melalui definisi yang jelas dan transparan, terbentuk secara sistematis dalam badan ilmu pengetahuan. Pertama, tingkatkan abstrak disebut formasi world view yaitu pembentukan sistem. Kedua, tingkatan kongkrit yaitu tingkatan intelektual, seperti ilmuan, seniman, arsiteks, guru, dan pendidik. [8]

Mereka memahami world view abstrak yang dikembangkan oleh ulama dan memberikan refleksi agar dapat dicerna masyarakat. Ketiga, tingkatan disseminasimassif world view. Yaitu dessiminasi tingkatan abstrak tertinggi ketingkatan konkretisasi terendah. Tingkatan ini menjangkau masyarakat dan membentuk world view selaras dengan konsep, ide dan doktrin yang telah didefinisikan dan dikembangkan secara sistematis disebut scientific world view.[9]

 

C.    Periodesasi Sejarah Peradaban Islam

Sejarah peradaban Islam layaknya peradaban lain, lahir di tengah beberapa peradaban tua seperti Mesir, Yunani, Syria dan Persia, dan sangat dimungkinkan peradaban-peradaban tersebut turut memberi pengaruh terhadap perkembangan peradaban Islam. Ilmu pengetahuan, misalnya yang disebut sebagai kekuatan sebuah peradaban, sedikit banyak dipengaruhi oleh kejayaan yang pernah terjadi pada masa sebelumnya. Islam dan peradabannya bukanlah yang pertama dalam konteks sejarah kehidupan manusia di permukaan biosfer bumi.[10]

Menurut Harun Nasution sejarah peradaban islam dibagi menjadi 3 periode yaitu:[11]

1.      Periode Klasik

Periode Klasik merupakan masa kemajuan, keemasan dan kejayaan Islam dan dibagi ke dalam dua fase. Pertama, adalah fase ekspansi, integrasi dan pusat kemajuan (650 – 1000 M). Di masa inilah daerah Islam meluas melalui Afrika utara sampai ke Spanyol di belahan Barat dan melalui Persia sampai ke India di belahan Timur. Daerah-daerah itu tunduk kepada kekuasaan Islam. Di masa ini pulalah berkembang dan memuncak ilmu pengetahuan, baik dalam bidang agama maupun umum dan kebudayaan serta peradaban Islam. Di masa inilah yang menghasilkan ulama-ulama besar, seperti Imam Malik, Imam Abu Hanifah, Imam Syafi’i dan Imam Ibn Hambal dalam bidang Fiqh. Imam al-Asya’ri, Imam al-Maturidi, Wasil ibn ‘Ata’ , Abu Huzail, Al-Nazzam dan Al-Jubba’i dalam bidang Teologi. Zunnun al-Misri, Abu Yazid al-Bustami dan alHallaj dalam bidang Tasawuf. Al-Kindi, al-Farabi, Ibn Sina dan Ibn Miskawaih dalam bidang Falsafat.

 

Kedua, fase disintegrasi (1000 – 1250 M). Di masa ini keutuhan umat Islam dalam bidang politik mulai pecah. Kekuasaan khalifah menurun dan akhirnya Baghdad dapat dirampas dan dihancurkan oleh Hulagu Khan di tahun 1258 M. Khalifah sebagai lambang kesatuan politik umat Islam hilang.

 

2.      Periode Pertengahan

Periode pertengahan juga dibagi ke dalam dua fase. Pertama, fase kemunduran (1250 – 1500 M). Di masa ini desentralisasi dan disintegrasi bertambah meningkat. Perbedaan antara Sunni dan Syi’ah dan juga antara Arab dan Persia bertambah nyata kelihatan. Dunia Islam terbagi dua. Bagian Arab yang terdiri dari Arabia, Irak, Suria, Palestina, Mesir dan Afrika utara berpusat di Mesir. Bagian Persia yang terdiri dari Balkan, Asia kecil, Persia dan Asia tengah berpusat di Iran. Kebudayaan Persia mendesak kebudayaan Arab. Pada fase ini, di kalangan umat Islam semakin meluas pendapat bahwa pintu ijtihat tertutup. Demikian juga tarekat dengan pengaruh negatifnya. Perhatian pada ilmu pengetahuan kurang sekali. Umat Islam di Spanyol dipaksa masuk Kristen atau keluar dari daerah itu.

Kedua, fase tiga kerajaan besar (1500 – 1700 M) dan masa kemunduran (1700 – 1800 M). Tiga kerajaan besar tersebut adalah kerajaan Usmani di Turki, kerajaan Safawi diPersia dan kerajaan Mughal di India. Kejayaan Islam pada tiga kerajaan besar ini terlihat dalam bentuk arsitek sampai sekarang dapat dilihat di Istambul, Iran dan Delhi. Perhatian pada ilmu pengetahuan kurang sekali. Masa kemunduran, Kerajaan Safawi dihancurkan oleh serangan-serangan bangsa Afghan. Kerajaan Mughal diperkecil oleh pukulan-pukulan raja-raja India. Kerajaan Usmani terpukul di Eropa. Umat Islam semakin mundur dan statis. Dalam pada itu, Eropa bertambah kaya dan maju. Penjajahan Barat dengan kekuatan yang dimilikinya meningkat ke dunia Islam. Akhirnya Napoleon menduduki Mesir di tahun 1748 M. Saat itu Mesir adalah salah satu pusat peradaban Islam yang terpenting.[12]

 

3.      Periode Modern

Periode modern (1800 – sekarang) merupakan zaman kebangkitan umat Islam. Jatuhnya Mesir ke tangan Barat menginsafkan dunia Islam akan kelemahannya dan menyadarkan umat Islam bahwa di Barat telah timbul peradaban baru yang lebih tinggi dan merupakan ancaman bagi umat Islam. Raja-raja dan para pemuka Islam mulai memikirkan bagaimana meningkatkan mutu dan kekuatan umat Islam kembali. Dengan demikian, keadaan menjadi berbalik seratus delapan puluh derajat. Kalau di periode klasik, orang Barat yang kagum melihat kebudayaan dan peradaban umat Islam, tetapi di periode modern umat Islam yang heran melihat kebudayaan dan kemajuan Barat. Karena umat Islam heran melihat alat-alat ilmiah seperti teleskop, mikroskop, alat-alat untuk percobaan kimiawi, dan dua set alat percetakan dengan huruf Latin, Arab dan Yunani yang dibawa serta oleh Napoleon. Jadi, di periode modern ini, timbullah pemikiranpemikiran, ide-ide mengapa umat Islam lemah, mundur, dan bagaimana mengatasinya, dan perlu adanya pembaharuan dalam Islam.[13]

Perjalanan sejarah naik turunnya peradaban Islam mulai dibentuk pada masa Nabi, mengalami pertumbuhan di masa Daulah Umaiyah Suria, dan masa puncak di masa Dinasti Abbasiyah Baghdad dan Dinasti Umayah Spanyol, serta memasuki masa kemundurannya pada periode pertengahan, hal itu menimbulkan kesadaran bagi umat Islam untuk kembali bangkit di periode modern.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

 

A.    Kesimpulan

Apa-apa yang terkandung dalam sejarah dapat mengacu kepada dua konsep secara terpisah, muatan sejarah tersusun dari serangkaian peristiwa masa lampau, keseluruhan pengalaman manusia, dan sejarah sebagai suatu cara yang dengannya fakta-fakta sejarah diseleksi, diubah-ubah, dijabarkan dan dianalisis. Pengertian pertama memberikan pemahaman akan arti objektif tentang masa lampau dan hendaknya dipahami sebagai aktualitas sejarah. Adapun yang kedua, sejarah menunjukkan makna yang subjektif sebab masa lampau itu telah menjadi sebuah kisah, dimana ketika diungkapkan akan memberikan nilai tersendiri yang dapat di ambil.

Nilai-nilai tersebut menjadi pedoman bagi mahasiswa sesudahnya untuk melangkah atau juga membentuk peradaban yang lain yang lebih sempurna.

Sejarah juga berarti ilmu pengetahuan yang berikhtiar untuk melukisan atau menjelaskan fenomena kehidupan sepanajang terjadinya perubahan karena adanya hubungan antara manusia terhadap masyarakat.

Menurut Harun Nasution sejarah peradaban islam dibagi menjadi 3 periode yaitu:

1.      Periode Klasik

2.      Periode Pertengahan

3.      Periode Modern

 

B.     Saran

Saran dari penulisan makalah ini semoga makalah ini berguna bagi pembaca terkhusus untuk penulis sendiri. Untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan guna perbaikan makalah di masa yang akan datang

 

 

 

 

Daftar Pustaka

Rusydi Sulaiman, Pengantar Metodoogi Studi Sejarah Peradaban Islam (Jakarta: Rajawali Pres, 2015)

Husain Haryanto, Menggali Nalar Saintifik Peradaban Islam, (Jakarta: Mizan Publika, 2011)

 

Samsul Munir, Sejarah Peradaban Islam(Jakarta: Amzah, 2010)

 

Syamrudin Nasution, Sejarah Peradaban Islam, Cet. 3  (Riau: Yayasan Pusaka Riau, 2013)

 

Nourouzzaman Shiddiqi, Pengantar Sejarah Muslim, (Yogyakarta: Ckra Donya, 1981)

 



[1] Rusydi Sulaiman, Pengantar Metodoogi Studi Sejarah Peradaban Islam (Jakarta: Rajawali Pres, 2015) h. 101

[2] Ibid, h.102

[3] Ibid, h.102

[4] Syamrudin Nasution, Sejarah Peradaban Islam, Cet. 3  (Riau: Yayasan Pusaka Riau, 2013), hlm. 1

[5] Nourouzzaman Shiddiqi, Pengantar Sejarah Muslim, (Yogyakarta: Ckra Donya, 1981), hlm. 7

[6] Ibid. hlm. 10

[7] Ibid. h. 107

[8] Husain Haryanto, Menggali Nalar Saintifik Peradaban Islam, (Jakarta: Mizan Publika, 2011), h. 82

[9] Ibid, h.82

[10] Samsul Munir, Sejarah Peradaban Islam(Jakarta: Amzah, 2010),h. 114

[11] Ibid. hlm. 5-6

[12] Ibid. hlm. 6-7

[13] Ibid. hlm. 7-8

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Makalah Sejarah Peradaban Islam || Sejarah Peradaban Islam"

Posting Komentar