Makalah Pengantar Bisnis dan Managemen || Manajemen dan Organisasi

 Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas nikmat-Nya, baik itu berupa kesehatan fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Pengantar Bisnis Manajemen. Makalah ini membahas mengenai Manajemen dan Organisasi.

Karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman di dalam penulisan makalah ini, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi agar makalah ini mampu berguna serta bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan terkait dengan judul makalah ini.

 

Bandar Lampung, 28 Februari 2022

 

 

Kelompok 2

 

 

 

 

 

Daftar Isi

Kata Pengantar. ii

BAB I PENDAHULUAN.. 1

A.     Latar Belakang. 1

B.     Rumusan Masalah. 1

C.     Tujuan Masalah. 1

BAB II PEMBAHASAN.. 3

A.     Manajemen Dalam Organisasi 3

B.     Sejarah Perkembangan Manajemen. 3

C.     Pengertian Manajemen Menurut Para Ahli 4

D.     Prinsip – Prinsip Manajemen. 6

E.     Fungsi – Fungsi Manajemen. 7

F.      Pengertian Organisasi 9

G.     Prinsip Perilaku Organisasi 12

H.     Bentuk Organisasi 13

I.       Sumber Daya Organisasi 16

J.      Perilaku Individu dalam Organisasi 17

K.     Unsur – Unsur Organisasi 18

L.     Fungsi Pengorganisasian. 18

BAB III PENUTUP. 19

A.     Kesimpulan. 19

DAFTAR PUSTAKA.. 20


BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Evolusi organisasi telah mendorong lahirnya jenis baru professional manajer. Manajemen professional bukanlah berdasarkan pemilikan, tetapi berdasarkan skill (keterampilan/ keahlian) yang diperoleh dari pegetahuan dan pengalaman. Manajemen terdapat dalam semua organisasi. Ia bukan hanya pekerjaan dalam perusahaan atau instansi pemerintah saja. Segala macam organisasi mempunyai banyak fungsi dan ciri-ciri yang sama. Berbagai kegiatan pokok manajerial dilaksanakan dalam semua instansi organisasi. Akan tetapi, kita semakin sadar bahwa setiap organisasi itu mengembangkan kebudayaan internalnya (cara beroperasinya) sendiri yang mempengaruhi cara pekerjaan manajerial itu dapat dilaksanakan secara efektif.

Kebudayaan organisasi itu menyangkut perangkat nilai, kepercayaan dan pemahaman yang penting yang dimiliki bersama oleh para anggotanya. Salah satu peranan penting dari manajemen adalah membentuk kebudayaan organisasi. Gaya (style) manajemen adalah cara khas (distincitive manager) seorang manajer berperilaku yang dibatasi oleh kebudayaan organisasi dan dituntun oleh filsafat pibadinya. Kemudian timbul pertanyaan apa itu manajemen dan organisasi itu. Peranan manajemen dalam organisasi sangat penting, hal itu dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari.

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa itu Manajemen dalam Organisasi ?

2.      Bagaimana Sejarah Perkembangan Manajemen ?

3.      Apa pengertian dari Manajemen menurut para ahli ?

4.      Apa saja Prinsip – Prinsip Manajemen ?

5.      Apa saja fungsi - fungsi manajemen ?

6.      Apa pengertian organisasi ?

7.      Apa saja prinsip perilaku organisasi ?

8.      Apa saja bentuk organisasi ?

9.      Apa saja sumber daya organisasi ?

10.  Bagaimana perilaku individu dalam organisasi ?

11.  Apa saja unsur-unsur organisasi ?

12.  Apa saja fungsi pengorganisasian ?

C.    Tujuan Masalah

1.      Untuk mengetahui manajemen dalam organisasi

2.      Untuk mengetahui sejarah perkembangan manajemen

3.      Untuk mengetahui definisi manajemen

4.      Untuk mengetahui prinsip – prinsip manajemen

5.      Untuk mengetahui fungsi – fungsi manajemen

6.      Untuk mengetahui definisi organisasi

7.      Untuk mengetahui prinsip perilaku organisasi

8.      Untuk mengetahui bentuk organisasi

9.      Untuk mengetahui sumber daya organisasi

10.  Untuk mengetahui perilaku individu dalam orgnaisasi

11.  Untuk mengetahui unsur – unsur organisasi

12.  Untuk mengetahui fungsi pengorganisasian

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Manajemen Dalam Organisasi

Kata “manajemen” tampaknya sudah begitu sering kita dengar. Manajemen erat kaitannya dengan konsep organisasi. Sehubungan dengan hal tersebut, maka ada baiknya kita memahami dulu pengertian dari organisasi. Menurut Griffin (2002) organisasi adalah a group of people working together in a structured and coordinated fashion to achieve a set of goals. Organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja sama dalam struktur dan koordinasi tertentu dalam mencapai serangkaian tujuan tertentu. Atau dengan bahasa lain, penulis mendefinisikan organisasi sebagai sekumpulan orang atau kelompok yang memiliki tujuan tertentu dan berupaya untuk mewujudkan tujuannya tersebut melalui kerja sama.[1]

B.     Sejarah Perkembangan Manajemen

Sejarah perkembangan manajemen tidak jauh berbeda dengan perkembangan manusia itu sendiri. Artinya, bahwa manajemen telah berlangsung sejak manusia itu berada di bumi ini, seiring dengan perkembangan dan tuntutan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada zaman purba atau Kaman batu, manusia juga menggunakan keterampilan dan ke ahliannya untuk membuat alat-alat dari batu guna merealisasikan tujuan hidupnya. Manajemen kemudian berkembang sesuai dengan perkembangan keahlian serta pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh oleh manusia itu. Ilmu Pengetahuan serta teknologi (IPTEK) terus tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan itu sekaligus juga mengembangkan keterampilan manajemen umat manusia.[2]

Mempelajari sejarah manajemen sangat penting bagi kita untuk dapat  memperoleh gambaran tentang bagaimana manajemen itu telah berlangsung pada masa lalu, bagaimana kemudian mana jemen tersebut berkembang, prinsip-prinsip

apa yang dikembang kan pada masa lalu dan bagaimana manajemen tersebut berlangsung dewasa ini. Akhirnya kita harus pula mempelajari dan mengantisipasi perkembangan di masa mendatang yang tentu saja juga akan menentukan arah pertumbuhan manajemen itu sendiri. Dengan mengetahui arah perkembangan manajemen tersebut maka kita juga akan dapat mempersiapkan diri kita untuk mem bekali diri kita masing-masing dengan keterampilan-keterampilan manajerial yang diperlukan di masa mendatang.[3]

Studi manajemen yang modern dimulai sekitar tahun 1900. Namun, terdapat kemungkinan bahwa awal mula proses manajemen dimulai dari organisasi keluarga, yang emudian berkembang ke suku, dan akhirnya mempengaruhi unit politik formal seperti yang ditemukan di awal Babilonia. Bangsa Mesir, China, Yunani, dan Romawi tercatata sejarah sebagai bangsa yang melakukan kegiatan manajerial besar seperti pembangunan piramida, mengorganisasikan pemerintah, merencanakan maneuver militer, mengoperasikan perusahaan perdagangan yang melintasi pelosok dunia, dan mengendalikan imperium dengan wilayah tersebar luas.[4]

C.    Pengertian Manajemen Menurut Para Ahli

Secara etimologi manajemen berasal dari kata “to manage” yang berarti mengatur, mengurus atau mengelola. Dalam bahasa latin ada kata yang memiliki pengertian yang hampir sama, yakni “manus” yang artinya tangan atau menangani. Seperti yang terjadi pada banyak bidang studi, lainnya yang menyangkut human, maka manajemen tergolong yang sulit didefinisikan. Para ahli memiliki perbedaan pendapat mengenai manajemen, berikut pendapat ahli mengenai manajemen :

1.      George R. Terry

Beliau mengatakan bahwa manajemen adalah pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu dengan mempergunakan kegiatan orang lain.[5]

2.      Mary Parker Follett

Beliau mengatakan bahwa manajemen merupakan seni dalam mencapai tujuan melalui orang lain. Definisi ini mengandung arti bahwa para manajer untuk mencapai tujuan dari organisasi melalui bantuan orang lain untuk melaksanakan tugas yang mungkin diperlukan.

3.      Stephen P. Robbins dan Mary Coulter

Manajemen adalah hal yang dilakukan oleh para manajer. Manajemen melibatkan aktivitas koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang lain, sehingga pekerjaan tersebut dapat diselesaikan secara efisien dan efektif.[6]

4.      Robert .L.Kats

Manajemen merupakan suatu profesi yang menurut persyaratan tertentu. Seorang manajer harus memiliki tiga keahlian yang hakiki, yaitu kompetensi secara konseptual, social, dan teknikal.

Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyususnan, pengarahan dan pengawasan daripada sumber daya mansia untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan terlebih dahulu. Dalam pengartian yang lebih luas, manajemen adalah suatu proses pengaturan, dan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki organisasi melalui kerjasama para anggota untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien.[7]

Berdasarkan tahapan-tahapan ini, maka dikenal pula pengertian lain dari manajemen, yaitu: sebagaimana dikemukakan oleh Nickels, McHugh and McHugh (1997) the prosess used to accomplish organizational goals trough planning, organizing, directing, and controlling people and other organizational resources. Manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya. Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen pada dasarnya merupakan seni atau proses dalam menyelesaikan sesuatu yang terkait dengan pencapaian tujuan. [8]

 

Dalam penyelesaian akan sesuatu tersebut, terdapat tiga faktor yang terlibat:

a. Adanya penggunaan sumber daya organisasi, baik sumber daya manusia maupun faktor-faktor produksi lainnya. Atau sebagaimana menurut Griffin, sumber daya tersebut meliputi sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber daya keuangan, serta informasi.

b. Adanya proses yang bertahap dari mulai perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengimplementasian, hingga pengendalian dan pengawasan.

c.   Adanya seni dalam menyelesaikan pekerjaan.

 

Ada 3 pengertian dari istilah manajemen yaitu : [9]

1)      Manajemen sebagai suatu proses, yaitu dimana pelaksanaan suatu tujuan tertentu dilaksanakan, diselenggarakan dan diawasi.

2)      Manajemen sebagai kolektivitas orang orang yang melakukan aktivitas manajemen dalam suatu badan tertentu.

3)      Manajemen sebagai suatu seni dan sebagai ilmu.

D.    Prinsip – Prinsip Manajemen

Setiap manajer harus memiliki komitmen terhadap prinsip-prinsip manajemen ketika mengimplementasikan tugas dan tanggung jawabnya. Karena dengan prinsip manajemen ini akan mendukung kesuksesan manajer dalam meningkatkan kinerjanya. Dengan menggunakan prinsip-prinsip manajemen, manajer dapat menghindari kesalahan-kesalahan dalam menjalankan pekerjaannya, dan kepercayaan pada diri sendiri pun akan semakin besar, paling tidak dengan prinsip terbesar manajer dapat mengurangi ketidakbeneran dalam pekerjaannya.[10]

Adapun prinsip-prinsip manajemen, menurut Winardi (1990) adalah : [11]

1.      Pembagian kerja

2.      Otoritas dan tanggung jawab

3.      Disiplin

4.      Kesatuan perintah

5.      Kesatuan arah

6.      Dikalahkannya kepentingan individu terhadap kepentingan umum.

7.      Penghargaan/balas jasa

8.      Sentralisasi

9.      Rantai bertangga

10.  Keteraturan

11.  Keadilan

12.  Stabilitas pelaksanaan pekerjaan

13.  Inisiatif

14.  Jiwa korps.

 

E.     Fungsi – Fungsi Manajemen

Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Gregg mengemukakan bahwa fungsi manajemen meliputi; Dicision Making, Planning, Organizing, Communicating, Influiting, Coordinating dan Evaluating. Sementara menurut Licthfield fungsi manajemen terdiri dari; decision making, programming, communicating, controlling, dan reapraising. Sedangkan menurut Campbell fungsi manajemen  meliputi: decision making, programming, stimulating, coordinating, dan appraising. Robinson berusaha mengkompromikan berbagai pandangan di atas, dengan menyatakan bahwa yang paling pokok dan harus ada dalam fungsi-fungsi manajemen, adalah; Planning, Orgnizing, Actuiting, dan Controlling yang dikenal dengan istilah POAC.[12]

Fungsi – fungsi manajemen tersebut dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,koordinasi, pengawasan. Kelima fungsi ini dapat memadukan sumber daya manusia dan sumber daya material agar dapat mencapai tujuan.[13]

1.      Perencanaan (planning)

Perencanaan adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.

2.      Pengorganisasian (organizing)

Pengorganisasian dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.

3.      Pengarahan (directing)

Pengarahan adalah kegiatan pengarahan dilakukan agar setiap orang dapat berkontribusi dengan baik dalam kegiatan yang dilakukan. Pengarahan meliputi pemberian petunjuk arahan dan motivasi agar para karyawan dengan senang melakukan tugas nya sesuai yang telah direncanakan.[14]

4.      Koordinasi

Kooordinasi adalah saalah satu fungsi manajemen. Stoner (1991) mengemukakan bahwa proses pengorganisasian dibagi menjadi lima tahapan, yaitu : perincian pekerjaan, pembagian pekerjaan, pemisahan pekerjaan, koordinasi pekerjaan, monitoring dan reorganisasi. Dengan demikian koordinasi merupakan bagian integral dari proses pengorganisasian.[15]

5.      Pengawasan ( controlling )

Controlling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud dengan tujuan yang telah digariskan semula.[16]

F.     Pengertian Organisasi

Organisasi berasal dari bahasa Yunani yaitu “orgonon” dan istilah latin “organum” yang dapat berarti alat, bagian, anggota atau badan. Organisasi adalah sarana atau alat mencapai tujuan. Oleh karena itu dikatakan organisasi adalah wadah atau wahana, kegiatan orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan. Dalam wadah kegiatan itu setiap orang harus bekerja sama untuk mencapai tujuan. Dalam wadah kegiatan itu setiap orang harus jelas tugas wewenang dan tanggung jawabnya, hubungan dan tata kerjanya. Pengertian yang demikian disebut organisasi bersifat statis, karena sekedar hanya melihat pada strukturnya. Disamping itu terdapat pengertian organisasi yang bersifat dinamis. Dalam pengertian ini organisasi dilihat dari sudut dinamikanya, aktivitas atau tindakan daripada tata hubungan yang terjadi dalam organisasi itu, baik yang bersifat formal maupun informal.[17]

Nanang Fatah (2009: 71) menyebutkan bahwa istilah organisasi mempunyai dua pengertian umum. Pertama, organisasi diartikan sebagai suatu lembaga atau kelompok fungsional, misalnya sebuah perushaan, sebuah sekolah, sebuah perkumpulan, badan-badan pemerintahan. Kedua, merujuk pada proses pengorganisasian yaitu bagaimana pekerjaan diatur dan dialokasikan diantara para anggota, sehingga tujuan organisasi tersebut dapat tercapai secara efektif. Sedangkan, organisasi itu sendiri diartikan sebagai kumpulan orang dengan sistem kerja sama untuk mencapai tujuan bersama.[18]

Pengertian organisasi yang dikemukakan para ahli memiliki rumusan yang berbeda-beda sesuai dengan pandangan masing-masing. Namun demikian pada intinya memiliki kesamaan. Maka untuk memperkaya wawasan dan informasi tentang pengertian organisasi, berikut ini akan dikemukakan pengertian organisasi dari beberapa ahli, antara lain sebagai berikut: [19]

1.      Organisasi adalah suatu kelompok manusia yang dapat dikenal, yang menyumbangkan usahanya terhadap tercapainya suatu tujuan (Mc. Farland).

2.      Organisasi adalah perpaduan secara sistematis daripada bagian-bagian yang saling ketergantungan/ berkaitan untuk membentuk suatu kesatuan yang bulat melalui kewenangan, koordinasi dan pengawasan dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan (Dimock).

3.      Organisasi dalam Islam merupakan faktor produksi dan bukan bagian dari manajemen, karena Islam menekankan pada kejujuran, ketepatan, dan kesungguhan dalam urusan perdagangan. Hal itu akan mengurangi biaya supervisi dan pengawasan (MA. Manan,1997:63).

4.      Organisasi adalah sebuah wadah untuk menampung orang-orang dan objek-objek; orang-orang dalam organisasi yang berusaha mencapai tujuan bersama. (R. Wayne Face,1998:17).

5.      Organisasi adalah membentuk suatu kebetulan dari bagian-bagian yang berkaitan satu dengan yang lain. Jadi organisasi adalah produk dari perbuatan organizing (Ndraha, 2003: 235)

Organisasi dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu organisasi sebagai kesatuan ‘entity’ dan organisasi sebagai sebuah proses. Sebagai kesatuan, organisasi adalah kumpulan manusia yang dipersatukan oleh suatu tata hubungan yang formal untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.[20]

Terdapat 3 karakteristik umum organisasi sebagai entity, yaitu :[21]

1.      Terdiri dari sejumlah manusia

2.      Mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai

3.      Memiliki formalitas yang mengatur peranan dari setiap orang.

Dari defenisi organisasi menunjukkan, bahwa organisasi dapat ditinjau dari dua segi yaitu :[22]

1.      Organisasi sebagai wadah bersifat statis, dimana kegiatankegiatan administrasi dan manajemen dijalankan. Unsur disini selain manusia, misalnya: Uang, peralatan dan bahan termasuk mesin, dan metode.

2.      Organisasi sebagai proses bersifat dinamis yaitu sebagai rangkaian kegiatan dan hirarki antara orang-orang dalam suatu ikatan formal dam pencapaian tujuan. Ini dikarenakan peranan manusia dalam organisasi.

Unsur – Unsur Organisasi

Menurut Wijaya dan Rifa’I (2016) diuraikan sebagai berikut:[23]

a)      Tujuan

Tujuan suatu organisasi adalah untuk menghasilkan barang dan pelayanan. Organisasi non profit, sebagai contoh: menghasilkan pelayanan dengan keuntungan masyarakat, seperti pemeliharaan kesehatan, pendidikan, proses keadilan, dan pemeliharaan jalan. Bisnis menghasilkan barang konsumsi dan pelayanan seperti mobil, perumahan, peluang, rekreasi, perhotelan, lembaga keuangan, dan lain – lain.

b)      Pembagian Kerja Esensi

Pembagian Kerja Esensi suatu organisasi adalah usaha manusia, proses melaksanakan pekerjaan ke dalam suatu komponen kecil yang melayani tujuan organisasi dan untuk melakukan oleh individu atau kelompok disebut pembagian kerjaa. Pembagian kerja ini berlangsung untuk memobilisasi organisasi dalam pekerjaan banyak orang untuk mencapai tujuan umum.

c)      Hirarki Kewenangan

Kewenangan adalah hak untuk bertindak dan memerintah pribadi orang lain.

G.    Prinsip Perilaku Organisasi

Organisasi Perilaku organisasi pada hakikatnya adalah hasil-hasil interaksi antara individu-individu dalam organisasinya. Oleh karena itu, untuk memahami perilaku organisasi sebaiknya diketahui terlebih dahulu individu-individu sebagai pendukung organisasi tersebut. Salah satu cara untuk memahami sifat-sifat manusia ialah dengan menganalisis prinsip-prinsip dasar yang merupakan salah satu bagian daripadanya. Menurut Thoha (2014) bahwa terdapat prinsip-prinsip perilaku organisasi antara lain:[24]

1.      Manusia berbeda perilakunya, karena kemampuannya tidak sama, yaitu perbedaan dan keterbatasan kemampuan akan berpengaruh pada perilaku dan kecerdasan yang dibawa sejak lahir, hasil didikan dan pengalaman. Perbedaan diprediksi akan berpengaruh pada pelaksanaan dan hasil kerja seseorang yang bekerja sama di dalam suatu organisasi.

2.      Manusia mempunyai kebutuhan yang berbeda, yaitu manusia berperilaku karena didorong oleh serangkaian kebutuhan dan setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda dengan kebutuhan orang lain.

3.      Orang berpikir tentang masa depan, dan membuat pilihan tentang bagaimana bertindak, yaitu kebutuhan-kebutuhan dari setiap orang dapat dipenuhi lewat perilakunya masing-masing.

4.      Seseorang memahami lingkungannya dalam hubungannya dengan pengalaman masa lalu kebutuhannya, yaitu memahami lingkungan adalah suatu proses yang aktif, di mana seseorang mencoba membuat lingkungannya itu mempunyai arti baginya.

5.      Seseorang itu mempunyai reaksi-reaksi senang atau tidak senang, dan ini akan menjadikan seseorang berbuat yang berbeda dengan orang lain di dalam rangka menanggapi sesuatu hal. Banyak faktor yang menentukan sikap dan perilaku seseorang, yaitu adanya perasaan senang dan tidak senang.

H.    Bentuk Organisasi

Salah satu usaha untuk menjamin adanya fleksibilitas dalam rangka pengembangan organisasi, maka bentuk organisasi harus diusahakan sesederhana mungkin. Dalam perkembangan nya sampai sekarang ini pada pokoknya ada 5. Macam bentuk organisasi yang masing-masing mempunyai kebaikan dan keburukan nya. Keenam macam bentuk itu menurut Rifa’I dan Fadhli (2013) ialah:[25]

1.      Organisasi Lini

Diciptakan oleh Henry Fayol, Organisasi lini adalah suatu bentuk organisasi yang menghubungkan langsung secara vertical antara atasan dengan bawahan, sejak dari pimpinan tertinggi sampai dengan jabatanjabatan yang terendah, antara eselon satu dengan eselon yang lain masingmasing dihubungkan dengan garis wewenang atau komando. Organisasi ini sering disebut dengan organisasi militer. Organisasi Lini hanya tepat dipakai dalam organisasi kecil. Contohnya; Perbengkelan, Kedai Nasi, Warteg, Rukun tetangga.[26]

Ciri-ciri:

·         Hubungan antara atasan dan bawahan masih bersifat langsung dengan satu garis wewenang

·         Jumlah karyawan sedikit

·         Pemilik modal merupakan pemimpin tertinggi

·         Belum terdapat spesialisasi

·         Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang & tanggung jawab penuh atas segala bidang pekerjaan

·         Struktur organisasi sederhana dan stabil

·         Organisasi tipe garis biasanya organisasi kecil

·         Disiplin mudah dipelihara (dipertahankan)

 

2.      Organisasi Fungsional

Diciptakan oleh Frederick W. Taylor, Organisasi ini disusun berdasarkan sifat dan macam pekerjaan yang harus dilakukan, masalah pembagian kerja merupakan masalah yang menjadi perhatian yang sungguh-sungguh.[27]

Ciri-ciri:

·         Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan

·         Bawahan akan menerima perintah dari beberapa atasan

·         Pekerjaan lebih banyak bersifat teknis

·         Target-target jelas dan pasti

·         Pengawasan ketat

·         Penempatan jabatan berdasarkan spesialisasi

 

3.      Organisasi Lini dan Staff

Merupakan kombinasi dari organisasi lini, asaz komando dipertahankan tetapi dalam kelancaran tugas pemimpin dibantu oleh para staff, dimana staf berperan memberi masukan, bantuan pikiranm saransaran, data informasi yang dibutuhkan:[28]

Ciri-ciri:

·         Hubungan atasan dan bawahan tidak bersifat langsung

·         Pucuk pimpinan hanya satu orang dibantu staf

·         Terdapat 2 kelompok wewenang yaitu lini dan staf

·         Jumlah karyawan banyak

·         Organisasi besar, bersifat komplek

·         Adanya spesialisasi

 

4.      Organisasi Fungsional dan Lini

Suatu bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada perkepala unit dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu dan selanjutnya pimpinan tertinggi tadi masih melimpahkan wewenang kepada pejabat fungsional yang melaksanakan bidang pekerjaan operasional dan hasil tugasnya diserahkan kepada kepala unit terdahulu tanpa memandang eselon atau tingkatan.[29]

Ciri-ciri:[30]

·         Tidak tampak adanya perbedaan tugas-tugas pokok dan tugas-tugas yang bersifat bantuan.

·         Terdapat spesialisasi yang maksimal

·         Tidak ditonjolkan perbedaan tingkatan dalam pemabagian kerja

 

5.      Organisasi Matrik

Organisasi matriks biasanya diciptakan berdasarkan kebaikan-kebaikan organisasi fungsional dan organisasi proyek. Para ahli/staf dihimpun berdasarkan fungsinya untuk mengerjakan proyek tertentu. Dalam hal ini dibentuk bagian manajemen proyek secara tersendiri. Masing-masing bagian secara struktural tidak boleh mempunyai proyek. Walaupun demikian berbagai proyek masih dapat dilakukan oleh perusahaan akan tetapi berada di bawah pengawasan manajemen proyek. Kesulitannya disini ialah bahwa organisasi matriks biasanya hanya dapat dilakukan oleh perusahaan besar dan bila sistemnya tak lancar dapat menimbulkan pertentangan dan kesenjangan antara bagian fungsional dan bagian manajemen proyek.[31]

 

I.       Sumber Daya Organisasi

Ada lima komponen yang menjadi sumber daya dalam suatu organisasi, yaitu:

1.      Manusia

2.      Material

3.      Mesin (termasuk fasilitas dan energi)

4.      Uang

5.      Informasi

Tujuan dari sebuah organisasi adalah bagaimana menggunakan sumber daya ini dengan cara yang paling efektif dan efesien. Empat sumber daya yang pertama disebut sebagai sumber daya fisik, dalam arti memiliki wujud fisik. Sedangkan sumber daya informasi merupakan sumber daya konseptual yang merupakan sumber daya yang digunakan untuk mengelola sumber daya fisik dalam mencapai tujuan organisasi.[32]

J.      Perilaku Individu dalam Organisasi

Badeni (2013: 19-20) Secara umum dalam ilmu psikologi terdapat tiga teori kepribadian untuk memahami kepribadian seseorang yaitu trait theory (teori sifat), psychodynamic theory (teori psikodinamik) dan humanistic theory (teori humanistik) teori sifat mengatakan bahwa kepribadian sebagai keunikan yang dimiliki seseorang dilihat dari sifat (traits) tertentu, seperti ketelitian dan ketidaktelitian, keramahan dan ketidakramahan, dan lain- lain. Teori ini juga mengasumsikan bahwa semua orang memilikinya, tetapi derajat kepemilikannya berbeda- beda. Misalnya, seseorang lebih ramah dibandingkan orang lain. Teori psikodinamik, yang dipelopori oleh sigmund Freud dalam Badeni (2013: 20) mengatakan bahwa setiap individu memiliki kepribadian yang berbeda.

Hal ini disebabkan oleh setiap orang memiliki cara yang berbeda- beda dalam menghadapi rangsangan- rangsangan yang mereka hadapi. Dalam teori ini bahwa dalam diri manusia ibarat ada pertempuran antar the id dan superego yang dimoderasi oleh ego. Teori- teori humanistik menekankan bahwa setiap manusia memiliki kemampuan tumbuh dan beraktualisasi diri. Rogers dalam Badeni (2013: 20) meyakini bahwa dorongan atau rangsangan yang paling pokok dalam diri manusia adalah aktualisasi diri yaitu upaya secara terus-menerus untuk merealisasikan potensi yang inheren pada diri individu menjadi terwujud. Dari ketiga penjelasan teori diatas bahwa semua orang mempunyai kepribadian. Tidak ada orang yang mempunyai keperibadian lebih banyak atau lebih besar dibandingkan orang lain. Yang ada adalah masing-masing mempunyai keperibadian yang berbeda. [33]

K.    Unsur – Unsur Organisasi

Kalau kita memperhatikan penjelasan di atas tentang pengertian organisasi maka dapatlah di katakan bahwa setiap bentuk organisasi akan mempunyai unsur-unsur tertentu, yang antara lain sebagai berikut :[34]

1.       Sebagai wadah atau tempat untuk bekerja sama

2.       Proses kerja sama sedikitnya antar dua orang

3.       Jelas tugas kedudukannya masing-masing

4.       Ada tujuan tertentu

L.     Fungsi Pengorganisasian

Fungsi dari sebuah proses pengorganisasian dapat jabarkan dengan melihat bahwa organisasi yang baik dan maju didorong oleh keempat atribut berikut:[35]

1.      Appropriateness

Organisasi harus dapat mempermudah proses pencapaian tujuan.

2.      Adequacy

Organisasi harus dapat mempermudah pemecahan masalahnya.

3.      Effectiveness

Organisasi harus dapat mewadahi proses-proses usaha dan prosesproses manajemen yang diperlukan untuk mencapai suatu hasil.

4.      Efficiency

Organisasi harus dapat mendukung terjadinya proses-proses untuk mendapatkan hasil yang maksimal dengan pengorbanan yang minimum

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Manajemen Organisasi adalah suatu proses perencanaan dan pengorganisasian secara efektif dan efisien. Tujuan setiap Manajemen Organisasi tentu berbeda beda dan bermacam-macam tergantung pada organisasi itu sendiri. Dengan adanya manajemen organisasi dalam perusahaan, dapat membentuk kinerja karyawan yang lebih efektif terutama dalam koordinasi antar dapertemen atau divisi.

Fungsi manajemen yaitu, perencanaan (planning), perorganisasian (organizing), pengarahan (directing), pengawasan (controling).

Sedangkan pengertian organisasi banyak dikemukakan para ahli serta memiliki rumusan yang berbeda - beda , salah satunya yaitu organisasi adalah suatu bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan  dalam ikatan itu terdapat seorang atau sekelompok orang yang disebut bawahan. Bentuk organisasi yaitu , organisasi fungsional , organisasi garis dan staff , organisasi fungsional dan staff .

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Ali Sadikin, S.E., M.Si., M.Si. Isra Misra, S.E., and Muhammad Sholeh Hudin, Pengantar Manajemen Dan Bisnis, ed. by A. ag Dr. sardimi (yogyakarta, 2020)

Aswin, Muhammad, ‘Sistem Struktur Organisasi Pada Perusahaan Developer (PT. Graha Buana Cikarang, Jakarta)’, Research Gate, June, 2004, 1–13 <https://www.researchgate.net/publication/42320620>

Candra, Wijaya, Perilaku Organisasi, ed. by Syakur Chaniago Nasrul (Medan: Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia (LPPPI), 2016)

Hendra Safri, ‘MANAJEMEN DAN ORGANISASI DALAM PANDANGAN ISLAM’, Journal of Islamic Education Management, Vol. 2 (2017), Hal 153-166

Ihsan, Ahmad Said, Pengantar Manajemen (Bandung, 2020)

Indra, Muchlis Adnan, ADMINISTRASI, ORGANISASI DAN MANAJEMEN; Suatu Ilmu, Teori, Konsep Dan Aplikasi, ed. by Ridhoul Wahidi (Pekanbaru, 2013)

Joko, Setiawan, ‘PENGANTAR MANAJEMEN & BISNIS’

Muhammad, Rifai’i, DASAR - DASAR MANAJEMEN, ed. by Syarbaini Saleh (Medan: PERDANA PUBLISHING, 2016)

Nashar, Dasar - Dasar Manajemen

Nuning, Dewi Nurma, BUKU AJAR: PENGANTAR MANAJEMEN (Surabaya: SCOPINDO Media Pustaka, 2021)

Nurul, Huda, ‘MANAJEMEN PENGEMBANGAN KURIKULUM’, 74

PRIYONO, Pengantar Manajemen, ed. by Teddy Chandra (Zifatama Publisher, 2007)

Rheza, Pratama, Pengantar Manajemen (PENERBIT DEEPUBLISH, 2020)

Riinawati, Pengantar Teori Manajemen, Komunikasi Dan Organisasi (Banjarmasin, 2019)

Sampurno, Wibowo, PENGANTAR MANAJEMEN BISNIS INTRODUCTION TO BUSINESS MANAGEMENT (Bandung, 2009)

Subali, Patma Tundung, Pengantar Manajemen (Polinema Press, 2019)

T Riris Prietsaweny, Simamora, Komunikasi Organisasi (Medan: Yayasan Kita Menulis, 2021)

Wahdiniawati, Siti Annisa, Nur Fazillah, Anita Maharani, and Ismiasih, Perilaku Organisasional, ed. by Lana Izzul Azkia, 2021

Yaya, Ruyatnasih, Pengantar Manajemen (Karawang: PUTRA GALUH PUBLISHER, 2018)

Yunus, Teori Organisasi (Majalengka: Unit Penerbitan Universitas Majalengka, 2013)

 



[1] Dewi Nurma Nuning, BUKU AJAR: PENGANTAR MANAJEMEN (Surabaya: SCOPINDO Media Pustaka, 2021). Hal 3

[2] PRIYONO, Pengantar Manajemen, ed. by Teddy Chandra (Zifatama Publisher, 2007). Hal 1

[3] PRIYONO. Hal 2

[4] M.Si. Ali Sadikin, S.E., M.Si. Isra Misra, S.E., and Muhammad Sholeh Hudin, Pengantar Manajemen Dan Bisnis, ed. by A. ag Dr. sardimi (yogyakarta, 2020). Hal 5

[5] Ali Sadikin, S.E., Isra Misra, S.E., and Hudin M.Si. Ali Sadikin, S.E., M.Si. Isra Misra, S.E., and Muhammad Sholeh Hudin, Pengantar Manajemen Dan Bisnis, ed. by A. ag Dr. sardimi (yogyakarta, 2020) Hal 2

[6] Pratama Rheza, Pengantar Manajemen (PENERBIT DEEPUBLISH, 2020). Hal 7

[7] M.Si. Ali Sadikin, S.E., M.Si. Isra Misra, S.E., and Muhammad Sholeh Hudin, Pengantar Manajemen Dan Bisnis, ed. by A. ag Dr. sardimi (yogyakarta, 2020). Hal 3

[8] Nashar, Dasar - Dasar Manajemen.

[9] Ruyatnasih Yaya, Pengantar Manajemen (Karawang: PUTRA GALUH PUBLISHER, 2018).hal 3

[10] Rifai’i Muhammad, DASAR - DASAR MANAJEMEN, ed. by Syarbaini Saleh (Medan: PERDANA PUBLISHING, 2016). Hal 19

[11] Muhammad.

[12] Huda Nurul, ‘MANAJEMEN PENGEMBANGAN KURIKULUM’, 74.

[13] Ahmad Said Ihsan, Pengantar Manajemen (Bandung, 2020). Hal 10

[14] Ahmad Said Ihsan, Pengantar Manajemen (Bandung, 2020). Hal 12

[15] Muhammad. Hal 41

[16] Hendra Safri, ‘MANAJEMEN DAN ORGANISASI DALAM PANDANGAN ISLAM’, Journal of Islamic Education Management, Vol. 2 (2017), Hal 153-166.

[17] Muchlis Adnan Indra, ADMINISTRASI, ORGANISASI DAN MANAJEMEN; Suatu Ilmu, Teori, Konsep Dan Aplikasi, ed. by Ridhoul Wahidi (Pekanbaru, 2013).  Hal 15

[18] Riinawati, Pengantar Teori Manajemen, Komunikasi Dan Organisasi (Banjarmasin, 2019). Hal 15

[19] Yunus, Teori Organisasi (Majalengka: Unit Penerbitan Universitas Majalengka, 2013).

[20] Wibowo Sampurno, PENGANTAR MANAJEMEN BISNIS INTRODUCTION TO BUSINESS MANAGEMENT (Bandung, 2009). Hal 49

[21] Sampurno. Hal 49

[22] Indra. Hal 16

[23] Simamora T Riris Prietsaweny, Komunikasi Organisasi (Medan: Yayasan Kita Menulis, 2021). Hal 18

[24] Siti Annisa Wahdiniawati and others, Perilaku Organisasional, ed. by Lana Izzul Azkia, 2021.

[25] T Riris Prietsaweny.. Hal 28

[26] Patma Tundung Subali, Pengantar Manajemen (Polinema Press, 2019). Hal 24

[27] Subali. Hal 28

[28]Subali. Hal 26

[29] Subali. Hal 29

[30] Subali. Hal 30

[31] Muhammad Aswin, ‘Sistem Struktur Organisasi Pada Perusahaan Developer (PT. Graha Buana Cikarang, Jakarta)’, Research Gate, June, 2004, 1–13 <https://www.researchgate.net/publication/42320620>. Hal 3

[32] Sampurno. Hal 15

[33] Wijaya Candra, Perilaku Organisasi, ed. by Syakur Chaniago Nasrul (Medan: Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia (LPPPI), 2016). Hal 4

[34] Setiawan Joko, ‘PENGANTAR MANAJEMEN & BISNIS’. Hal 8

[35] Sampurno. Hal 52

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Makalah Pengantar Bisnis dan Managemen || Manajemen dan Organisasi"

Posting Komentar