Makalah Pengantar Bisnis dan Managemen || Manajemen dan Organisasi
Segala puji bagi Allah SWT yang telah
memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk
menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah
SWT atas nikmat-Nya, baik itu berupa kesehatan fisik maupun akal pikiran,
sehingga kami mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari
mata kuliah Pengantar Bisnis Manajemen. Makalah ini membahas mengenai Manajemen dan Organisasi.
Karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman di dalam
penulisan makalah ini, kami menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak kesalahan
serta kekurangan didalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta saran
dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi agar makalah ini mampu berguna serta bermanfaat
dalam meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan terkait dengan judul makalah
ini.
Bandar Lampung, 28 Februari 2022
Kelompok 2
Daftar Isi
B. Sejarah
Perkembangan Manajemen
C. Pengertian
Manajemen Menurut Para Ahli
D. Prinsip – Prinsip
Manajemen
G. Prinsip Perilaku
Organisasi
J. Perilaku Individu
dalam Organisasi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Evolusi
organisasi telah mendorong lahirnya jenis baru professional manajer. Manajemen
professional bukanlah berdasarkan pemilikan, tetapi berdasarkan skill
(keterampilan/ keahlian) yang diperoleh dari pegetahuan dan pengalaman.
Manajemen terdapat dalam semua organisasi. Ia bukan hanya pekerjaan dalam
perusahaan atau instansi pemerintah saja. Segala macam organisasi mempunyai
banyak fungsi dan ciri-ciri yang sama. Berbagai kegiatan pokok manajerial
dilaksanakan dalam semua instansi organisasi. Akan tetapi, kita semakin sadar
bahwa setiap organisasi itu mengembangkan kebudayaan internalnya (cara
beroperasinya) sendiri yang mempengaruhi cara pekerjaan manajerial itu dapat
dilaksanakan secara efektif.
Kebudayaan
organisasi itu menyangkut perangkat nilai, kepercayaan dan pemahaman yang
penting yang dimiliki bersama oleh para anggotanya. Salah satu peranan penting
dari manajemen adalah membentuk kebudayaan organisasi. Gaya (style) manajemen
adalah cara khas (distincitive manager) seorang manajer berperilaku yang
dibatasi oleh kebudayaan organisasi dan dituntun oleh filsafat pibadinya.
Kemudian timbul pertanyaan apa itu manajemen dan organisasi itu. Peranan
manajemen dalam organisasi sangat penting, hal itu dapat dilihat dalam
kehidupan sehari-hari.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Manajemen dalam Organisasi ?
2. Bagaimana Sejarah Perkembangan Manajemen ?
3. Apa pengertian dari Manajemen menurut para
ahli ?
4. Apa saja Prinsip – Prinsip Manajemen ?
5. Apa saja fungsi - fungsi manajemen ?
6. Apa pengertian organisasi ?
7. Apa saja prinsip perilaku organisasi ?
8. Apa saja bentuk organisasi ?
9. Apa saja sumber daya organisasi ?
10. Bagaimana perilaku individu dalam
organisasi ?
11. Apa saja unsur-unsur organisasi ?
12. Apa saja fungsi pengorganisasian ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui manajemen dalam organisasi
2. Untuk mengetahui sejarah perkembangan
manajemen
3. Untuk mengetahui definisi manajemen
4. Untuk mengetahui prinsip – prinsip
manajemen
5. Untuk mengetahui fungsi – fungsi manajemen
6. Untuk mengetahui definisi organisasi
7. Untuk mengetahui prinsip perilaku organisasi
8. Untuk mengetahui bentuk organisasi
9. Untuk mengetahui sumber daya organisasi
10. Untuk mengetahui perilaku individu dalam
orgnaisasi
11. Untuk mengetahui unsur – unsur organisasi
12. Untuk mengetahui fungsi pengorganisasian
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Manajemen Dalam Organisasi
Kata “manajemen” tampaknya sudah begitu sering kita
dengar. Manajemen erat kaitannya dengan konsep organisasi. Sehubungan dengan
hal tersebut, maka ada baiknya kita memahami dulu pengertian dari organisasi.
Menurut Griffin (2002) organisasi adalah a group of people working together in
a structured and coordinated fashion to achieve a set of goals. Organisasi
adalah sekelompok orang yang bekerja sama dalam struktur dan koordinasi
tertentu dalam mencapai serangkaian tujuan tertentu. Atau dengan bahasa lain,
penulis mendefinisikan organisasi sebagai sekumpulan orang atau kelompok yang
memiliki tujuan tertentu dan berupaya untuk mewujudkan tujuannya tersebut
melalui kerja sama.[1]
B.
Sejarah Perkembangan Manajemen
Sejarah
perkembangan manajemen tidak jauh berbeda dengan perkembangan manusia itu
sendiri. Artinya, bahwa manajemen telah berlangsung sejak manusia itu berada di
bumi ini, seiring dengan perkembangan dan tuntutan manusia untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Pada zaman purba atau Kaman batu, manusia juga menggunakan
keterampilan dan ke ahliannya untuk membuat alat-alat dari batu guna
merealisasikan tujuan hidupnya. Manajemen kemudian berkembang sesuai dengan
perkembangan keahlian serta pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh oleh
manusia itu. Ilmu Pengetahuan serta teknologi (IPTEK) terus tumbuh dan
berkembang. Pertumbuhan itu sekaligus juga mengembangkan keterampilan manajemen
umat manusia.[2]
Mempelajari
sejarah manajemen sangat penting bagi kita untuk dapat memperoleh gambaran tentang bagaimana
manajemen itu telah berlangsung pada masa lalu, bagaimana kemudian mana jemen
tersebut berkembang, prinsip-prinsip
apa yang dikembang kan
pada masa lalu dan bagaimana manajemen tersebut berlangsung dewasa ini.
Akhirnya kita harus pula mempelajari dan mengantisipasi perkembangan di masa
mendatang yang tentu saja juga akan menentukan arah pertumbuhan manajemen itu
sendiri. Dengan mengetahui arah perkembangan manajemen tersebut maka kita juga
akan dapat mempersiapkan diri kita untuk mem bekali diri kita masing-masing
dengan keterampilan-keterampilan manajerial yang diperlukan di masa mendatang.[3]
Studi manajemen yang modern dimulai sekitar tahun
1900. Namun, terdapat kemungkinan bahwa awal mula proses manajemen dimulai dari
organisasi keluarga, yang emudian berkembang ke suku, dan akhirnya mempengaruhi
unit politik formal seperti yang ditemukan di awal Babilonia. Bangsa Mesir,
China, Yunani, dan Romawi tercatata sejarah sebagai bangsa yang melakukan
kegiatan manajerial besar seperti pembangunan piramida, mengorganisasikan pemerintah,
merencanakan maneuver militer, mengoperasikan perusahaan perdagangan yang
melintasi pelosok dunia, dan mengendalikan imperium dengan wilayah tersebar
luas.[4]
C.
Pengertian Manajemen Menurut Para Ahli
Secara
etimologi manajemen berasal dari kata “to manage” yang berarti mengatur,
mengurus atau mengelola. Dalam bahasa latin ada kata yang memiliki pengertian
yang hampir sama, yakni “manus” yang artinya tangan atau menangani. Seperti
yang terjadi pada banyak bidang studi, lainnya yang menyangkut human, maka
manajemen tergolong yang sulit didefinisikan. Para ahli memiliki perbedaan
pendapat mengenai manajemen, berikut pendapat ahli mengenai manajemen :
1. George R. Terry
Beliau mengatakan bahwa
manajemen adalah pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu dengan
mempergunakan kegiatan orang lain.[5]
2. Mary Parker Follett
Beliau mengatakan bahwa manajemen
merupakan seni dalam mencapai tujuan melalui orang lain. Definisi ini
mengandung arti bahwa para manajer untuk mencapai tujuan dari organisasi
melalui bantuan orang lain untuk melaksanakan tugas yang mungkin diperlukan.
3. Stephen P. Robbins dan Mary Coulter
Manajemen
adalah hal yang dilakukan oleh para manajer. Manajemen melibatkan aktivitas
koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang lain, sehingga pekerjaan
tersebut dapat diselesaikan secara efisien dan efektif.[6]
4. Robert .L.Kats
Manajemen merupakan suatu
profesi yang menurut persyaratan tertentu. Seorang manajer harus memiliki tiga
keahlian yang hakiki, yaitu kompetensi secara konseptual, social, dan teknikal.
Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa
manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyususnan, pengarahan
dan pengawasan daripada sumber daya mansia untuk mencapai tujuan yang sudah
ditetapkan terlebih dahulu. Dalam pengartian yang lebih luas, manajemen adalah
suatu proses pengaturan, dan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki organisasi
melalui kerjasama para anggota untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif
dan efisien.[7]
Berdasarkan tahapan-tahapan ini, maka
dikenal pula pengertian lain dari manajemen, yaitu: sebagaimana dikemukakan oleh
Nickels, McHugh and McHugh (1997) the prosess used to accomplish organizational
goals trough planning, organizing, directing, and controlling people and other
organizational resources. Manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan untuk
mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan berupa perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian orang-orang serta sumber daya
organisasi lainnya. Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa manajemen pada dasarnya merupakan seni atau proses dalam menyelesaikan
sesuatu yang terkait dengan pencapaian tujuan. [8]
Dalam penyelesaian akan sesuatu tersebut, terdapat
tiga faktor yang terlibat:
a. Adanya penggunaan sumber daya organisasi, baik
sumber daya manusia maupun faktor-faktor produksi lainnya. Atau sebagaimana
menurut Griffin, sumber daya tersebut meliputi sumber daya manusia, sumber daya
alam, sumber daya keuangan, serta informasi.
b. Adanya proses yang bertahap dari mulai perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengimplementasian, hingga pengendalian dan
pengawasan.
c. Adanya seni
dalam menyelesaikan pekerjaan.
Ada 3 pengertian dari istilah manajemen yaitu : [9]
1) Manajemen sebagai suatu proses, yaitu
dimana pelaksanaan suatu tujuan tertentu dilaksanakan, diselenggarakan dan
diawasi.
2) Manajemen sebagai kolektivitas orang orang
yang melakukan aktivitas manajemen dalam suatu badan tertentu.
3) Manajemen sebagai suatu seni dan sebagai
ilmu.
D.
Prinsip – Prinsip Manajemen
Setiap
manajer harus memiliki komitmen terhadap prinsip-prinsip manajemen ketika
mengimplementasikan tugas dan tanggung jawabnya. Karena dengan prinsip
manajemen ini akan mendukung kesuksesan manajer dalam meningkatkan kinerjanya.
Dengan menggunakan prinsip-prinsip manajemen, manajer dapat menghindari
kesalahan-kesalahan dalam menjalankan pekerjaannya, dan kepercayaan pada diri
sendiri pun akan semakin besar, paling tidak dengan prinsip terbesar manajer
dapat mengurangi ketidakbeneran dalam pekerjaannya.[10]
Adapun
prinsip-prinsip manajemen, menurut Winardi (1990) adalah : [11]
1. Pembagian kerja
2. Otoritas dan tanggung jawab
3. Disiplin
4. Kesatuan perintah
5. Kesatuan arah
6. Dikalahkannya kepentingan individu
terhadap kepentingan umum.
7. Penghargaan/balas jasa
8. Sentralisasi
9. Rantai bertangga
10. Keteraturan
11. Keadilan
12. Stabilitas pelaksanaan pekerjaan
13. Inisiatif
14. Jiwa korps.
E.
Fungsi – Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan
selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh
manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Gregg mengemukakan
bahwa fungsi manajemen meliputi; Dicision Making, Planning, Organizing,
Communicating, Influiting, Coordinating dan Evaluating. Sementara menurut
Licthfield fungsi manajemen terdiri dari; decision making, programming,
communicating, controlling, dan reapraising. Sedangkan menurut Campbell fungsi
manajemen meliputi: decision making,
programming, stimulating, coordinating, dan appraising. Robinson berusaha
mengkompromikan berbagai pandangan di atas, dengan menyatakan bahwa yang paling
pokok dan harus ada dalam fungsi-fungsi manajemen, adalah; Planning, Orgnizing,
Actuiting, dan Controlling yang dikenal dengan istilah POAC.[12]
Fungsi
– fungsi manajemen tersebut dari perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan,koordinasi, pengawasan. Kelima fungsi ini dapat memadukan sumber
daya manusia dan sumber daya material agar dapat mencapai tujuan.[13]
1. Perencanaan (planning)
Perencanaan
adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki.
Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan
cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana
alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang
dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan
merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa
perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
2. Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian
dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan
yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan
pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas
yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara
menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya,
bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas
tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
3. Pengarahan (directing)
Pengarahan
adalah kegiatan pengarahan dilakukan agar setiap orang dapat berkontribusi
dengan baik dalam kegiatan yang dilakukan. Pengarahan meliputi pemberian
petunjuk arahan dan motivasi agar para karyawan dengan senang melakukan tugas
nya sesuai yang telah direncanakan.[14]
4. Koordinasi
Kooordinasi
adalah saalah satu fungsi manajemen. Stoner (1991) mengemukakan bahwa proses
pengorganisasian dibagi menjadi lima tahapan, yaitu : perincian pekerjaan,
pembagian pekerjaan, pemisahan pekerjaan, koordinasi pekerjaan, monitoring dan
reorganisasi. Dengan demikian koordinasi merupakan bagian integral dari proses
pengorganisasian.[15]
5. Pengawasan ( controlling )
Controlling
atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian adalah salah satu fungsi
manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi
sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan
maksud dengan tujuan yang telah digariskan semula.[16]
F.
Pengertian Organisasi
Organisasi berasal dari bahasa Yunani
yaitu “orgonon” dan istilah latin “organum” yang dapat berarti alat, bagian,
anggota atau badan. Organisasi adalah sarana atau alat mencapai tujuan. Oleh
karena itu dikatakan organisasi adalah wadah atau wahana, kegiatan orang-orang
yang bekerja sama untuk mencapai tujuan. Dalam wadah kegiatan itu setiap orang
harus bekerja sama untuk mencapai tujuan. Dalam wadah kegiatan itu setiap orang
harus jelas tugas wewenang dan tanggung jawabnya, hubungan dan tata kerjanya.
Pengertian yang demikian disebut organisasi bersifat statis, karena sekedar
hanya melihat pada strukturnya. Disamping itu terdapat pengertian organisasi
yang bersifat dinamis. Dalam pengertian ini organisasi dilihat dari sudut
dinamikanya, aktivitas atau tindakan daripada tata hubungan yang terjadi dalam
organisasi itu, baik yang bersifat formal maupun informal.[17]
Nanang Fatah (2009: 71) menyebutkan
bahwa istilah organisasi mempunyai dua pengertian umum. Pertama, organisasi
diartikan sebagai suatu lembaga atau kelompok fungsional, misalnya sebuah
perushaan, sebuah sekolah, sebuah perkumpulan, badan-badan pemerintahan. Kedua,
merujuk pada proses pengorganisasian yaitu bagaimana pekerjaan diatur dan
dialokasikan diantara para anggota, sehingga tujuan organisasi tersebut dapat
tercapai secara efektif. Sedangkan, organisasi itu sendiri diartikan sebagai
kumpulan orang dengan sistem kerja sama untuk mencapai tujuan bersama.[18]
Pengertian organisasi yang
dikemukakan para ahli memiliki rumusan yang berbeda-beda sesuai dengan
pandangan masing-masing. Namun demikian pada intinya memiliki kesamaan. Maka
untuk memperkaya wawasan dan informasi tentang pengertian organisasi, berikut
ini akan dikemukakan pengertian organisasi dari beberapa ahli, antara lain
sebagai berikut: [19]
1. Organisasi adalah suatu kelompok manusia
yang dapat dikenal, yang menyumbangkan usahanya terhadap tercapainya suatu
tujuan (Mc. Farland).
2. Organisasi adalah perpaduan secara
sistematis daripada bagian-bagian yang saling ketergantungan/ berkaitan untuk
membentuk suatu kesatuan yang bulat melalui kewenangan, koordinasi dan
pengawasan dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan (Dimock).
3. Organisasi dalam Islam merupakan faktor
produksi dan bukan bagian dari manajemen, karena Islam menekankan pada kejujuran,
ketepatan, dan kesungguhan dalam urusan perdagangan. Hal itu akan mengurangi
biaya supervisi dan pengawasan (MA. Manan,1997:63).
4. Organisasi adalah sebuah wadah untuk
menampung orang-orang dan objek-objek; orang-orang dalam organisasi yang
berusaha mencapai tujuan bersama. (R. Wayne Face,1998:17).
5. Organisasi adalah membentuk suatu
kebetulan dari bagian-bagian yang berkaitan satu dengan yang lain. Jadi
organisasi adalah produk dari perbuatan organizing (Ndraha, 2003: 235)
Organisasi dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu
organisasi sebagai kesatuan ‘entity’ dan organisasi sebagai sebuah proses.
Sebagai kesatuan, organisasi adalah kumpulan manusia yang dipersatukan oleh
suatu tata hubungan yang formal untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.[20]
Terdapat 3 karakteristik umum organisasi sebagai
entity, yaitu :[21]
1. Terdiri dari sejumlah manusia
2. Mempunyai tujuan tertentu yang ingin
dicapai
3. Memiliki formalitas yang mengatur peranan
dari setiap orang.
Dari defenisi organisasi menunjukkan, bahwa organisasi
dapat ditinjau dari dua segi yaitu :[22]
1. Organisasi sebagai wadah bersifat statis,
dimana kegiatankegiatan administrasi dan manajemen dijalankan. Unsur disini
selain manusia, misalnya: Uang, peralatan dan bahan termasuk mesin, dan metode.
2. Organisasi sebagai proses bersifat dinamis
yaitu sebagai rangkaian kegiatan dan hirarki antara orang-orang dalam suatu
ikatan formal dam pencapaian tujuan. Ini dikarenakan peranan manusia dalam
organisasi.
Unsur – Unsur Organisasi
Menurut Wijaya dan Rifa’I (2016) diuraikan sebagai berikut:[23]
a) Tujuan
Tujuan suatu
organisasi adalah untuk menghasilkan barang dan pelayanan. Organisasi non
profit, sebagai contoh: menghasilkan pelayanan dengan keuntungan masyarakat,
seperti pemeliharaan kesehatan, pendidikan, proses keadilan, dan pemeliharaan
jalan. Bisnis menghasilkan barang konsumsi dan pelayanan seperti mobil,
perumahan, peluang, rekreasi, perhotelan, lembaga keuangan, dan lain – lain.
b) Pembagian Kerja Esensi
Pembagian Kerja
Esensi suatu organisasi adalah usaha manusia, proses melaksanakan pekerjaan ke
dalam suatu komponen kecil yang melayani tujuan organisasi dan untuk melakukan
oleh individu atau kelompok disebut pembagian kerjaa. Pembagian kerja ini
berlangsung untuk memobilisasi organisasi dalam pekerjaan banyak orang untuk
mencapai tujuan umum.
c) Hirarki Kewenangan
Kewenangan adalah hak
untuk bertindak dan memerintah pribadi orang lain.
G.
Prinsip Perilaku Organisasi
Organisasi Perilaku organisasi pada
hakikatnya adalah hasil-hasil interaksi antara individu-individu dalam
organisasinya. Oleh karena itu, untuk memahami perilaku organisasi sebaiknya
diketahui terlebih dahulu individu-individu sebagai pendukung organisasi
tersebut. Salah satu cara untuk memahami sifat-sifat manusia ialah dengan
menganalisis prinsip-prinsip dasar yang merupakan salah satu bagian
daripadanya. Menurut Thoha (2014) bahwa terdapat prinsip-prinsip perilaku
organisasi antara lain:[24]
1. Manusia berbeda perilakunya, karena
kemampuannya tidak sama, yaitu perbedaan dan keterbatasan kemampuan akan
berpengaruh pada perilaku dan kecerdasan yang dibawa sejak lahir, hasil didikan
dan pengalaman. Perbedaan diprediksi akan berpengaruh pada pelaksanaan dan
hasil kerja seseorang yang bekerja sama di dalam suatu organisasi.
2. Manusia mempunyai kebutuhan yang berbeda,
yaitu manusia berperilaku karena didorong oleh serangkaian kebutuhan dan setiap
orang memiliki kebutuhan yang berbeda dengan kebutuhan orang lain.
3. Orang berpikir tentang masa depan, dan
membuat pilihan tentang bagaimana bertindak, yaitu kebutuhan-kebutuhan dari
setiap orang dapat dipenuhi lewat perilakunya masing-masing.
4. Seseorang memahami lingkungannya dalam
hubungannya dengan pengalaman masa lalu kebutuhannya, yaitu memahami lingkungan
adalah suatu proses yang aktif, di mana seseorang mencoba membuat lingkungannya
itu mempunyai arti baginya.
5. Seseorang itu mempunyai reaksi-reaksi
senang atau tidak senang, dan ini akan menjadikan seseorang berbuat yang
berbeda dengan orang lain di dalam rangka menanggapi sesuatu hal. Banyak faktor
yang menentukan sikap dan perilaku seseorang, yaitu adanya perasaan senang dan
tidak senang.
H.
Bentuk Organisasi
Salah
satu usaha untuk menjamin adanya fleksibilitas dalam rangka pengembangan
organisasi, maka bentuk organisasi harus diusahakan sesederhana mungkin. Dalam
perkembangan nya sampai sekarang ini pada pokoknya ada 5. Macam bentuk
organisasi yang masing-masing mempunyai kebaikan dan keburukan nya. Keenam
macam bentuk itu menurut Rifa’I dan Fadhli (2013) ialah:[25]
1. Organisasi Lini
Diciptakan
oleh Henry Fayol, Organisasi lini adalah suatu bentuk organisasi yang
menghubungkan langsung secara vertical antara atasan dengan bawahan, sejak dari
pimpinan tertinggi sampai dengan jabatanjabatan yang terendah, antara eselon
satu dengan eselon yang lain masingmasing dihubungkan dengan garis wewenang
atau komando. Organisasi ini sering disebut dengan organisasi militer.
Organisasi Lini hanya tepat dipakai dalam organisasi kecil. Contohnya;
Perbengkelan, Kedai Nasi, Warteg, Rukun tetangga.[26]
Ciri-ciri:
·
Hubungan
antara atasan dan bawahan masih bersifat langsung dengan satu garis wewenang
·
Jumlah
karyawan sedikit
·
Pemilik
modal merupakan pemimpin tertinggi
·
Belum
terdapat spesialisasi
·
Masing-masing
kepala unit mempunyai wewenang & tanggung jawab penuh atas segala bidang
pekerjaan
·
Struktur
organisasi sederhana dan stabil
·
Organisasi
tipe garis biasanya organisasi kecil
·
Disiplin
mudah dipelihara (dipertahankan)
2. Organisasi Fungsional
Diciptakan
oleh Frederick W. Taylor, Organisasi ini disusun berdasarkan sifat dan macam
pekerjaan yang harus dilakukan, masalah pembagian kerja merupakan masalah yang
menjadi perhatian yang sungguh-sungguh.[27]
Ciri-ciri:
·
Pembidangan
tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan
·
Bawahan
akan menerima perintah dari beberapa atasan
·
Pekerjaan
lebih banyak bersifat teknis
·
Target-target
jelas dan pasti
·
Pengawasan
ketat
·
Penempatan
jabatan berdasarkan spesialisasi
3. Organisasi Lini dan Staff
Merupakan
kombinasi dari organisasi lini, asaz komando dipertahankan tetapi dalam kelancaran
tugas pemimpin dibantu oleh para staff, dimana staf berperan memberi masukan,
bantuan pikiranm saransaran, data informasi yang dibutuhkan:[28]
Ciri-ciri:
·
Hubungan
atasan dan bawahan tidak bersifat langsung
·
Pucuk
pimpinan hanya satu orang dibantu staf
·
Terdapat
2 kelompok wewenang yaitu lini dan staf
·
Jumlah
karyawan banyak
·
Organisasi
besar, bersifat komplek
·
Adanya
spesialisasi
4. Organisasi Fungsional dan Lini
Suatu
bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada
perkepala unit dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu dan selanjutnya
pimpinan tertinggi tadi masih melimpahkan wewenang kepada pejabat fungsional
yang melaksanakan bidang pekerjaan operasional dan hasil tugasnya diserahkan
kepada kepala unit terdahulu tanpa memandang eselon atau tingkatan.[29]
Ciri-ciri:[30]
·
Tidak
tampak adanya perbedaan tugas-tugas pokok dan tugas-tugas yang bersifat
bantuan.
·
Terdapat
spesialisasi yang maksimal
·
Tidak
ditonjolkan perbedaan tingkatan dalam pemabagian kerja
5. Organisasi Matrik
Organisasi
matriks biasanya diciptakan berdasarkan kebaikan-kebaikan organisasi fungsional
dan organisasi proyek. Para ahli/staf dihimpun berdasarkan fungsinya untuk
mengerjakan proyek tertentu. Dalam hal ini dibentuk bagian manajemen proyek
secara tersendiri. Masing-masing bagian secara struktural tidak boleh mempunyai
proyek. Walaupun demikian berbagai proyek masih dapat dilakukan oleh perusahaan
akan tetapi berada di bawah pengawasan manajemen proyek. Kesulitannya disini
ialah bahwa organisasi matriks biasanya hanya dapat dilakukan oleh perusahaan
besar dan bila sistemnya tak lancar dapat menimbulkan pertentangan dan
kesenjangan antara bagian fungsional dan bagian manajemen proyek.[31]
I.
Sumber Daya
Organisasi
Ada
lima komponen yang menjadi sumber daya dalam suatu organisasi, yaitu:
1. Manusia
2. Material
3. Mesin (termasuk fasilitas dan energi)
4. Uang
5. Informasi
Tujuan
dari sebuah organisasi adalah bagaimana menggunakan sumber daya ini dengan cara
yang paling efektif dan efesien. Empat sumber daya yang pertama disebut sebagai
sumber daya fisik, dalam arti memiliki wujud fisik. Sedangkan sumber daya
informasi merupakan sumber daya konseptual yang merupakan sumber daya yang
digunakan untuk mengelola sumber daya fisik dalam mencapai tujuan organisasi.[32]
J.
Perilaku Individu dalam Organisasi
Badeni (2013: 19-20) Secara umum
dalam ilmu psikologi terdapat tiga teori kepribadian untuk memahami kepribadian
seseorang yaitu trait theory (teori sifat), psychodynamic theory (teori
psikodinamik) dan humanistic theory (teori humanistik) teori sifat mengatakan
bahwa kepribadian sebagai keunikan yang dimiliki seseorang dilihat dari sifat
(traits) tertentu, seperti ketelitian dan ketidaktelitian, keramahan dan
ketidakramahan, dan lain- lain. Teori ini juga mengasumsikan bahwa semua orang
memilikinya, tetapi derajat kepemilikannya berbeda- beda. Misalnya, seseorang
lebih ramah dibandingkan orang lain. Teori psikodinamik, yang dipelopori oleh
sigmund Freud dalam Badeni (2013: 20) mengatakan bahwa setiap individu memiliki
kepribadian yang berbeda.
Hal ini disebabkan oleh setiap orang memiliki cara
yang berbeda- beda dalam menghadapi rangsangan- rangsangan yang mereka hadapi.
Dalam teori ini bahwa dalam diri manusia ibarat ada pertempuran antar the id
dan superego yang dimoderasi oleh ego. Teori- teori humanistik menekankan bahwa
setiap manusia memiliki kemampuan tumbuh dan beraktualisasi diri. Rogers dalam
Badeni (2013: 20) meyakini bahwa dorongan atau rangsangan yang paling pokok
dalam diri manusia adalah aktualisasi diri yaitu upaya secara terus-menerus
untuk merealisasikan potensi yang inheren pada diri individu menjadi terwujud.
Dari ketiga penjelasan teori diatas bahwa semua orang mempunyai kepribadian.
Tidak ada orang yang mempunyai keperibadian lebih banyak atau lebih besar dibandingkan
orang lain. Yang ada adalah masing-masing mempunyai keperibadian yang berbeda. [33]
K.
Unsur – Unsur Organisasi
Kalau
kita memperhatikan penjelasan di atas tentang pengertian organisasi maka dapatlah
di katakan bahwa setiap bentuk organisasi akan mempunyai unsur-unsur tertentu,
yang antara lain sebagai berikut :[34]
1.
Sebagai
wadah atau tempat untuk bekerja sama
2.
Proses
kerja sama sedikitnya antar dua orang
3.
Jelas
tugas kedudukannya masing-masing
4.
Ada
tujuan tertentu
L.
Fungsi Pengorganisasian
Fungsi
dari sebuah proses pengorganisasian dapat jabarkan dengan melihat bahwa
organisasi yang baik dan maju didorong oleh keempat atribut berikut:[35]
1. Appropriateness
Organisasi
harus dapat mempermudah proses pencapaian tujuan.
2. Adequacy
Organisasi
harus dapat mempermudah pemecahan masalahnya.
3. Effectiveness
Organisasi
harus dapat mewadahi proses-proses usaha dan prosesproses manajemen yang
diperlukan untuk mencapai suatu hasil.
4. Efficiency
Organisasi
harus dapat mendukung terjadinya proses-proses untuk mendapatkan hasil yang maksimal
dengan pengorbanan yang minimum
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Manajemen
Organisasi adalah suatu proses perencanaan dan pengorganisasian secara efektif
dan efisien. Tujuan setiap Manajemen Organisasi tentu berbeda beda dan
bermacam-macam tergantung pada organisasi itu sendiri. Dengan adanya manajemen
organisasi dalam perusahaan, dapat membentuk kinerja karyawan yang lebih
efektif terutama dalam koordinasi antar dapertemen atau divisi.
Fungsi
manajemen yaitu, perencanaan (planning), perorganisasian (organizing),
pengarahan (directing), pengawasan (controling).
Sedangkan
pengertian organisasi banyak dikemukakan para ahli serta memiliki rumusan yang
berbeda - beda , salah satunya yaitu organisasi adalah suatu bentuk
persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara
formal terikat dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan itu terdapat seorang atau
sekelompok orang yang disebut bawahan. Bentuk organisasi yaitu , organisasi
fungsional , organisasi garis dan staff , organisasi fungsional dan staff .
DAFTAR PUSTAKA
Ali Sadikin, S.E., M.Si., M.Si. Isra Misra, S.E., and
Muhammad Sholeh Hudin, Pengantar Manajemen Dan Bisnis, ed. by A. ag Dr.
sardimi (yogyakarta, 2020)
Aswin, Muhammad, ‘Sistem Struktur Organisasi Pada Perusahaan
Developer (PT. Graha Buana Cikarang, Jakarta)’, Research Gate, June,
2004, 1–13 <https://www.researchgate.net/publication/42320620>
Candra, Wijaya, Perilaku Organisasi, ed. by Syakur
Chaniago Nasrul (Medan: Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia
(LPPPI), 2016)
Hendra Safri, ‘MANAJEMEN DAN ORGANISASI DALAM PANDANGAN
ISLAM’, Journal of Islamic Education Management, Vol. 2 (2017), Hal
153-166
Ihsan, Ahmad Said, Pengantar Manajemen (Bandung, 2020)
Indra, Muchlis Adnan, ADMINISTRASI, ORGANISASI DAN
MANAJEMEN; Suatu Ilmu, Teori, Konsep Dan Aplikasi, ed. by Ridhoul Wahidi
(Pekanbaru, 2013)
Joko, Setiawan, ‘PENGANTAR MANAJEMEN & BISNIS’
Muhammad, Rifai’i, DASAR - DASAR MANAJEMEN, ed. by
Syarbaini Saleh (Medan: PERDANA PUBLISHING, 2016)
Nashar, Dasar - Dasar Manajemen
Nuning, Dewi Nurma, BUKU AJAR: PENGANTAR MANAJEMEN
(Surabaya: SCOPINDO Media Pustaka, 2021)
Nurul, Huda, ‘MANAJEMEN PENGEMBANGAN KURIKULUM’, 74
PRIYONO, Pengantar Manajemen, ed. by Teddy Chandra
(Zifatama Publisher, 2007)
Rheza, Pratama, Pengantar Manajemen (PENERBIT
DEEPUBLISH, 2020)
Riinawati, Pengantar Teori Manajemen, Komunikasi Dan
Organisasi (Banjarmasin, 2019)
Sampurno, Wibowo, PENGANTAR MANAJEMEN BISNIS INTRODUCTION
TO BUSINESS MANAGEMENT (Bandung, 2009)
Subali, Patma Tundung, Pengantar Manajemen (Polinema
Press, 2019)
T Riris Prietsaweny, Simamora, Komunikasi Organisasi
(Medan: Yayasan Kita Menulis, 2021)
Wahdiniawati, Siti Annisa, Nur Fazillah, Anita Maharani, and
Ismiasih, Perilaku Organisasional, ed. by Lana Izzul Azkia, 2021
Yaya, Ruyatnasih, Pengantar Manajemen (Karawang: PUTRA
GALUH PUBLISHER, 2018)
Yunus, Teori Organisasi (Majalengka: Unit Penerbitan
Universitas Majalengka, 2013)
[1] Dewi
Nurma Nuning, BUKU AJAR: PENGANTAR
MANAJEMEN (Surabaya: SCOPINDO Media Pustaka, 2021).
Hal 3
[2] PRIYONO,
Pengantar Manajemen, ed. by Teddy
Chandra (Zifatama Publisher, 2007).
Hal 1
[3] PRIYONO.
Hal 2
[4] M.Si.
Ali Sadikin, S.E., M.Si. Isra Misra, S.E., and Muhammad Sholeh Hudin, Pengantar Manajemen Dan Bisnis, ed. by
A. ag Dr. sardimi (yogyakarta, 2020).
Hal 5
[5] Ali
Sadikin, S.E., Isra Misra, S.E., and Hudin M.Si. Ali Sadikin, S.E., M.Si. Isra
Misra, S.E., and Muhammad Sholeh Hudin, Pengantar
Manajemen Dan Bisnis, ed. by A. ag Dr. sardimi (yogyakarta, 2020)
Hal 2
[6] Pratama
Rheza, Pengantar Manajemen (PENERBIT
DEEPUBLISH, 2020). Hal 7
[7] M.Si.
Ali Sadikin, S.E., M.Si. Isra Misra, S.E., and Muhammad Sholeh Hudin, Pengantar Manajemen Dan Bisnis, ed. by
A. ag Dr. sardimi (yogyakarta, 2020).
Hal 3
[8] Nashar,
Dasar - Dasar Manajemen.
[9] Ruyatnasih
Yaya, Pengantar Manajemen (Karawang:
PUTRA GALUH PUBLISHER, 2018).hal
3
[10] Rifai’i
Muhammad, DASAR - DASAR MANAJEMEN,
ed. by Syarbaini Saleh (Medan: PERDANA PUBLISHING, 2016).
Hal 19
[11] Muhammad.
[12] Huda
Nurul, ‘MANAJEMEN PENGEMBANGAN KURIKULUM’, 74.
[13] Ahmad
Said Ihsan, Pengantar Manajemen
(Bandung, 2020). Hal 10
[14] Ahmad Said Ihsan, Pengantar
Manajemen (Bandung, 2020). Hal
12
[15] Muhammad.
Hal 41
[16] Hendra
Safri, ‘MANAJEMEN DAN ORGANISASI DALAM PANDANGAN ISLAM’, Journal of Islamic Education Management, Vol. 2 (2017), Hal
153-166.
[17] Muchlis
Adnan Indra, ADMINISTRASI, ORGANISASI DAN
MANAJEMEN; Suatu Ilmu, Teori, Konsep Dan Aplikasi, ed. by Ridhoul Wahidi
(Pekanbaru, 2013). Hal 15
[18] Riinawati,
Pengantar Teori Manajemen, Komunikasi Dan
Organisasi (Banjarmasin, 2019).
Hal 15
[19] Yunus,
Teori Organisasi (Majalengka: Unit
Penerbitan Universitas Majalengka, 2013).
[20] Wibowo
Sampurno, PENGANTAR MANAJEMEN BISNIS
INTRODUCTION TO BUSINESS MANAGEMENT (Bandung, 2009).
Hal 49
[21] Sampurno.
Hal 49
[22] Indra.
Hal 16
[23] Simamora
T Riris Prietsaweny, Komunikasi
Organisasi (Medan: Yayasan Kita Menulis, 2021).
Hal 18
[24] Siti
Annisa Wahdiniawati and others, Perilaku
Organisasional, ed. by Lana Izzul Azkia, 2021.
[25] T
Riris Prietsaweny..
Hal 28
[26] Patma
Tundung Subali, Pengantar Manajemen
(Polinema Press, 2019). Hal 24
[27] Subali.
Hal 28
[28]Subali.
Hal 26
[29] Subali.
Hal 29
[30] Subali.
Hal 30
[31] Muhammad
Aswin, ‘Sistem Struktur Organisasi Pada Perusahaan Developer (PT. Graha Buana
Cikarang, Jakarta)’, Research Gate,
June, 2004, 1–13 <https://www.researchgate.net/publication/42320620>.
Hal 3
[32] Sampurno.
Hal 15
[33] Wijaya
Candra, Perilaku Organisasi, ed. by
Syakur Chaniago Nasrul (Medan: Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia
(LPPPI), 2016). Hal 4
[34] Setiawan
Joko, ‘PENGANTAR MANAJEMEN & BISNIS’.
Hal 8
[35] Sampurno.
Hal 52
0 Response to "Makalah Pengantar Bisnis dan Managemen || Manajemen dan Organisasi"
Posting Komentar