Makalah Sejarah Peradaban Islam || Metodologi Studi Sejarah Peradaban Islam
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunianya. Terimakasih kepada Ibu Dr. A.Aisyah, M.Pdselaku Dosen Pembimbing mata kuliah Sejarah
Peradaban Islam,kami dapat menyelesaikan makalah yang membahas tentang
Metodologi Studi Sejarah Peradaban Islam ini disusun untuk menyelesaikan tugas
mata kuliah Sejarah Peradaban Islam. Makalah ini dimaksudkan untuk menjelaskan
tentang bagaimana metode sejarah islam. Sehubungan dengan dibuatnya makalah ini
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Sejarah Peradaban Islam.
Kami menyadari bahwa Makalah
ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun bagi pembaca, semoga makalah ini bermanfaat.
Bandar Lampung,
Feb 2021
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Pembahasan
mengenai sejarah peradaban Islam sangatlah penting untuk dijadikan perhatian saat ini. Tidak sedikit
dari kalangan kita yang begitu kurang
mengenal dan interest atau bahkan (semoga tidak) tidak mau tahu tentang sejarah peradaban Islam. Sehingga nantinya bisa
berdampak pada hilangnya dari khayalak
tentang pentingnya peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian di masa
lampau yang bisa diambil hikmah dan
dijadikan pijakan untuk masa kini (zaman
sekarang).
Karena pentingnya
pembelajaran sejarah peradaban Islam maka kiranya penulis ingin menguraikan metodologi studi
sejarah peradaban Islam yang nantinya
bagi para peminat sejarah bisa diambil beberapa point sebagai modal dalam melakukan penelitian. Untuk mengawali makalah ini penulis akan
menjelaskan terlebih dahulu definisi
metodologi dan Sejarah Peradaban Islam yang di dalamnya juga ada penjelasan tentang periodesisasi Sejarah
Peradaban Islam. Kemudian dilanjutkan
dengan bagaimana cara-cara atau jalan untuk melakukan penelitian
sejarah khususnya dalam studi sejarah
peradaban Islam. Sehingga nantinya diharapkan
para pengkaji sejarah dapat menggali, menjelaskan dan menguraikan kejadian atau peristiwa dimasa lalu kepada masyarakat
serta mengambil hikmah-hikmah yang bisa
diambil dan ditemukan ketika melakukan penelitian.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Metodologi dan Sejarah
Peradaban Islam
Secara bahasa metodologi terdiri dari “metode dan logi”.
Metode berasal dari “method” artinya
cara, jalan arti lainnya adalah cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu
maksud. Bisa juga diartikan sebagai cara
kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksaaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang
ditentukan. Sedangkan logi/loghos
berarti ilmu. Jika digabungkan berarti ilmu berupa jalan atau cara
dalam memahami sesuatu.[1]
Menurut Anita Puji Metodologi adalah studi tentang metode yang digunakan dalam suatu bidang ilmu untuk
memperoleh pengetahuan mengenai pokok
persoalan dari ilmu itu, menurut aspek tertentu dari penyelidikan. Metodologi (Science of Method)
dapat juga diartikan sebagai suatu
pembahasan konsep teoritis atau metode yang terkait dalam suatu sistem pengetahuan.[2]
Begitu juga dengan P. Hardono Hadi arti metodologi secara singkat dapat dipahami sebagai “ilmu
atau deskripsi mengenai metodemetode atau prosedur yang digunakan di dalam
suatu kegiatan tertentu”. Namun
menurutnya kata tersebut umumnya digunakan juga sebagai “suatu penyelidikan atau penelitian terhadap
maksud-maksud tertentu yaitu konsep dan
prinsip-prinsip penalaran ilmu tertentu, dan hubungan-hubungan antara bagian-bagian ilmu bersangkutan”. Dengan demikian menurut P. Hardono
berkesimpulan bahwa metodologi yaitu
suatu ilmu yang mencangkup usaha-usaha untuk
menganalisis dan menelaah tujuan, konsep-konsep pokok (misalnya penjelasan, penyebaban, percobaan,
probabilitas ) [3]
2. Definisi Sejarah dan Peradaban Islam
Arti sejarah dalam kamus bahasa Indonesia adalah asal-usul (keturunan) silsilah, kejadian dan peristiwa
yang benar-benar terjadi pada masa
lampau.[4]Sedangkan
peradaban dalam kamus tersebut adalah identik
dengan “kemajuan (kecerdasan, kebudayaan) lahir batin. Kaitannya
dengan hal ini terkadang ada yang masih
bingung membedakan antara peradaban
dengan kebudayaan, padahal keduanya memiliki perbedaan yang
mendasar dan signifikan. Kebudayaan
berasal dari bahasa Sanskerta “buddhayah”
jamak dari buddhi artinya “budi” atau “akal” dan dalam bahasa arab
“tsaqofah” dan bahasa Inggris “culture”
sehingga maksud dari ke-budaya-an adalah halhal yang bersangkutan dengan budi
dan akal. Jika diartikan secara luas
(konsep) kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar, beserta
keseluruhan dari hasil budi dan karyanya
itu.[5]
Kemudian arti Islam sendiri tidak
lain merujuk kepada agama Islam. Sehingga jika kita gabungkan kalimat sejarah
peradaban Islam sebagaimana yang sudah dijelaskan secara terpisah diatas
artinya ilmu yang mempelajari asal-usul atau kejadian peristiwa di masa lalu
tentang kemajuan kebudayaan Islam secara lahir dan batin.
B. Periodesasi Sejarah Peradaban Islam
Menurut Nourazzaman Shiddiqy dan Harun Nasution Sejarah Peradaban Islam terbagi menjadi tiga periode;
pertama, periode klasik (650- 1250 M), kedua, periode pertengahan (1250-1800 M)
dan ketiga, periode modern (1800-sampai
sekarang).Mengenai penjelasan tiga periode lihat penjelasan dibawah ini :
1. Periode Klasik (650-1250 M)
Periode klasik ini terbagi menjadi dua masa,masa kemajuan Islam I
(650- 1000 M) dan masa disintegrasi (1000-1250 M). Masa kemajuan Islam I merupakan masa ekspansi, integrasi dan
keemasan peradaban Islam. Adapun masa
disintegrasi adalah masa yang sudah mulai menurun dalam bidang politik, sains, ekonomi, dan
pengetahuan.
2. Periode Pertengahan (1250-1800 M)
Periode ini terbagi menjadi dua masa, masa kemunduran I dan masa
Tiga Kerajaan Besar (Turki Utsmani,
Kerjaan Mughal di India dan Kerjaan
Savawi di Persia). Masa ketiga kerjaan Islam terdir dari fase
kemajuan 1500-1700 M dan fase kemunduran
1700-1800 M.
3. Periode Modern (1800 M-sampai
sekarang)
Periode modern ini merupakan zaman kebangkitan Islam. Ekspansi Napoleon di Mesir yang berakhir tahun 1801 M
telah membuka mata dunia Islam, terutama
Turki dan Mesir. Tokoh-tokohnya menyadari dunia
Islam tengah berada dalam kelemahan dan kemunduran, di pihak lainBarat
tengah dalam kemajuan yang dapat mengancam dunia Islam. Raja dan pemuka-pemuka Islam mulai berfikir dan
mencari jalan untuk mengembalikan
balance of power, selanjutnya timbulah pemikiran dan pembaharuan dalam Islam tentang bagaimana
caranya membuat Islam maju sebagaimana
yang terjadi di zaman klasik.[6]
C. Metodelogi Studi Sejarah Peradaban
Islam
1. Pendekatan dan Metode Studi
Untuk menghindari
kesalahan-kesalahan dalam mempelajari sejarah
Islam khususnya peradabannya, beberapa pendekatan dan metode studi
sejarah,yaitu :
a.) Mempelajari sejarah hendaknya memperhatikan lima unsur
yaitu apa atau siapa, di mana, kapan,
bagaimana, dan mengapa. Maksudnya, apa atau siapa pelaku-pelaku sejarah, di
mana peristiwa sejarah tersebut, kapan peristiwa sejarah terjadi, bagaimana
proses kejadiaannya, dan mengapa peristiwa tersebut terjadi. Di dalam
mempelajari sejarah, seseorang hendaknya berusaha untuk kritis pada setiap
unsur tersebut.
b.) Sejarah adalah fakta sekaligus
realita dari suatu yang bersifat empirik-objektif, bukanlah suatu yang bersifat
normatif. Dalam arti, ia merupakan apa yang terjadi bukan sesatau yang
semestinya terjadi. Maka belajar sejarah berarti melatih seseorang berfikir
empirik bukan normatif. Sesorang boleh tidak menyetujui fakta dan realim
sejarah, tapi harus mengakuinya bila keadaanya memang demikian.
c.) Meskipun belajar sejarah
membutuhkan suatu deskripsi terhadap fakta-fakta, tetapi tidak kalah penting
adalah penafsiran atau pamaknaan fakta-fakta dimaksud dengan pendekatan analitis-kritis.
Pendekatan ini dimaksud untuk menemukan hikmah, pelajaran, bahkan teori-teori
yang mungkin dibangun dan suatu peristiwa sejarah.
d.) Penulisan sejarah model lama
cenderung menekankan aspek politik, seperti penulisan ihwal raja-raja dan
peperangan-peperangan. Kecenderuan ini menimbulkan kajian-kajan sejarah Islam
selain selan aspek politik kurang mendapatkan perhatian yang wajar, Umat Islam
memerlukan suatu studi peradaban Islam secara lebih komprehensif, tidak hanya
aspek politik. Hal ini disebabkan karena langkanya sumber sejarah Islam. Selain
aspek politik dan dakwah, karena terdapat pengerul pengaruh politikdi masa
lampau terhadap proses historiografi atau penulisan sejarah Islam.
e.) Belajar sejarah masa lampau
harus tunduk pada pola logika zaman di mana peristiwa sejarah terjadi, bukan
memaksakan diri agar sejarah mengikuti pola dan logika zaman sekarang di mana
seseorang melakukan studi. Misalnya mempelajari sejarah khalifah Usman bin
Affan yang banyak melibatkan keluarga dekat dalam pemerintahannya.
f.) Sikap kritis dan selektif sangat
diperlukan dalam Islam, karena banyak sumber yang sulit dipercaya, dan juga
banyak versi. Karena itu masih diperlukan versi sumber yang paling dipercaya.
Sumber sejarah Islam terdiri dari dua sumber yaitu yang pertama primer: sumber
yang ditulis dengan peristiwa sejarah para pelaku atau menyelidi langsung. Yang
kedua sekunder. sumber yang ditulis oleh generasi yang menyelidikinya tidak
secara langsung, yaitu ditulis dari buku para sejarawan. Sebagai bentuk sikap
selektif terhadap sumber sejarah yaitu mengutamakan sumber primer melainkan
sekunder dalam mempelajari sejarah. Sekunder hanyalah sebagai pelengkap.
g.) Hakikat sejarah yaitu peristiwa
masa lalu. Dan tujuan akhir studi sejarah peradaban Islam bukan untuk
mempelajari masa lalunya, tetapi untuk mempelajari pola, system, hikmah dan
teori yang ada sebagai pengalaman masa lalu yang digunakan untuk memecahkan
masalah kontemporer. Dengan mempelajari sejarah ada kaitannya dengan peristiwa
yang dihadapi saat ini yang membutuhkan suatu pemecahan. Misalnya mempelajari
sebab-sebab umat Islam di Indonesia yang mengalami ketertinggalan, seseorang
dapat menghubungkan dengan penjajahan Belanda selama 300 tahun di masa lalu
yang memiliki pengaruh.[7]
2. Metodologi
Studi Sejarah Peradaban Islam
Adapun dalam penulisan sejarah
demikian pula dalam sejarah peradaban
Islam, metode yang digunakan mengacu kepada dua hal pertama, metode penggalian sejarah
(historiografi) dan kedua, metode
sejarah. 1.) Metode
Penggalian Sejarah (historiografi) Dalam penggalian sejarah terdapat beberapa
metode yang dapat digunakan. Untuk
menggali data yang valid berkaitan dengan
sejarah, diperlukan metode penggalian sejarah yang akurat. Penggalian sejarah
pada umumnya menggunakan metode lisan, observasi dan dokumenter.
a.
) Metode lisan (interview) Dengan
metode ini pelacak suatu objek sejarah dilakuakn dengan interview atau wawancara disebut dengan
metode kuesioner. Karena terjadi suatu
dialog yang dilakukan oleh pewancara
(Interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara (Interviewee). b. Metode Observasi Dalam metode ini, objek
sejarah diamati secara langsung sebelum
penelitian dimulai atau pertama kali terjun ke lapangan, metode observasi sangat penting untuk digunakan
dalam sebuah penelitian dengan
mengumpulkan data-data yakni penyelidikan yang
dijalankan secara sistematis dan sengaja diadakan dengan menggunakan alat indra terhadap kejadian yang
dapat langsung ditangkap. Jadi metode
obersevasi adalah metode penelitian dengan
pengamatan yang dicatat secara sistematis fenomena-fenomena yang diselidiki.
c.) Metode Dokumenter Metode ini berusaha mempelajari secara cermat
dan mendalam segala catatan atau dokumen
tertulis. Metode dokumentasi merupakan
metode pengumpulan data yang digunakan untuk
mengetahui data yang dapat dilihat secara langsung. Sebagai laporan tertulis dari suatu peristiwa yang
isinya terdiri dari penjelasan dan
pemikiran terhadap peristiwa dan sengaja
menyimpan keterangan-keterangan tertentu atau catatan-catatan.[8]
2. Metode Sejarah
Adapun
dalam penulisan sejarah, demikian pula sejarah peradaban Islam, metode yang
digunakan adalah metode deskriptif, komparatif dan analisis sintetis.13
a.)
Metode Deskriptif Metode ini ditunjukkan untuk menggambarkan adanya peradaban
Islam tersebut, maksudnya ajaran Islam sebagai agama samawi yang dibawa oleh
Nabi Muhammad Saw yang berhubungan dengan peradaban diuraikan sebagamana
adanya, dengan tujuan untuk memahami yang terkandung dalam sejarah tersebut.
b.)
Metode Kompartif Metode ini merupakan metode yang berusaha membandingkan sebuah
perkembangan peradaban Islam dengan peradaban Islam lainnya. Melalui metode ini
dimaksudkan bahwa ajaran-ajaran Islam tersebut dikomparasikan dengan
fakta-fakta yang terjadi dan berkembang dalam waktu serta tempat-tempat
tertentu untuk mengetahui adanya persamaan dan perbedaan dalam suatu
permasalahan tertentu. Dengan demikina, dapat diketahui pula adanya garis
tertentu yang menghubungkan peradaban Islam dengan peradaban yang dibandingkan.
c.) Metode
Analisis Sintesis Metode ini dilakukan dengan melihat sosok peradaban Islam
secara lebih kritis, ada analisis dan bahasan yang luas serta kesimpulan yang
spesifik. Dengan demikian akan tampak adanya berlebihan dan kekhasan peradaban
Islam. Hal tersebut akan lebih jelas dengan adanya pendekatan sintesis yang
dimaksudkan untuk memperoleh kesimpulan yang diambil untuk memperoleh suatu
keutuhan dan kelengkapan kerangka pencapaian tujuan serta manfaat penulisan
sejarah peradaban Islam.[9]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah menjelaskan dan menguraikan tentang metodologi sejarah
perabadan Islam, dapatdisimpulkan bahwametodologi adalah cara kerja yang
bersistem untuk memudahkan pelaksaaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang
ditentukan.Selanjutnya, Sejarah Peradaban Islam adalah ilmu yang mempelajari
asal-usul atau kejadian peristiwa di masa lalu tentang kemajuan kebudayaan
Islam secara lahir dan batin. Adapun sejarah peradaban Islam terbagi menjadi
tiga periode yaitu periode klasik (650- 1250 M), periode pertengahan (1250-1800
M) dan periode modern (1800-sampai sekarang)
B. Saran
Pembahasan
mengenai sejarah peradaban Islam sangatlah penting untuk dijadikan perhatian
saat ini. Tidak sedikit dari kalangan kita yang begitu kurang mengenal dan
interest atau bahkan (semoga tidak) tidak mau tahu tentang sejarah peradaban
Islam. Sehingga nantinya bisa berdampak pada hilangnya dari khayalak tentang
pentingnya peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian di masa lampau yang bisa
diambil hikmah dan dijadikan pijakan untuk masa kini (zaman sekarang).
DAFTAR PUSTAKA
Asep Maluna Rohimat, Metodologi Studi Islam,
Cet. 1, (Yogyakarta: CV Gerbang Media
Aksara, 2018), hal. 1
Anita Puji Astutik, Buku Ajar
Metodologi Studi Islam dan Kajian Islam Kontemporer
Perspektif Insider/Outsider,(Sidoarjo: UMSIDA Press, 2018), hal. 2
Probabilitas arti lainnya
Kebolehjadian, kemungkinan, peluang.Tim, Tesaurus Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan
Nasional, 2008, hal. 386
Tim Penyusun, Kamus Bahasa
Indonesia, (Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2008), hal. 1284
Rohi Baalbaki, Al-Mawarid A
Modern Arabic-English Dictionary, (Beirut: Dar- E-Ilm Lilmalayn, 1995), hal. 475.
Din Muhammad Zakariya, Sejarah
Peradab an Islam: Prakenabian hingga Islam di
Indonesia, Cet. 1, (Malang: CV. Intrans Publishing, 2018), hal. 11-12
Nurhakim, M. (2014), Metodologi Studi Islam, Malang
Sulthon Mas’ud, Sejarah Peradaban Islam, (Surabaya:
UINSA, 2014), hal. 7.
Anwar Sewang, Buku Ajar Sejarah Peradaban
Islam, (Pare-pare: STAIN Pare- Pare
Sulsel, 2017), hal. 5-6
[1]Asep Maluna Rohimat, Metodologi Studi Islam, Cet. 1,
(Yogyakarta: CV Gerbang Media Aksara, 2018), hal. 1
[2]Anita Puji Astutik, Buku Ajar Metodologi Studi Islam dan Kajian
Islam Kontemporer Perspektif Insider/Outsider,(Sidoarjo: UMSIDA Press,
2018), hal. 2
[3]Probabilitas arti lainnya Kebolehjadian, kemungkinan, peluang.Tim, Tesaurus
Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional, 2008, hal.
386
[4]Tim Penyusun, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat Bahasa
Departemen Pendidikan Nasional, 2008), hal. 1284
[5]Rohi Baalbaki, Al-Mawarid A Modern Arabic-English Dictionary,
(Beirut: Dar-E-Ilm Lilmalayn, 1995), hal. 475.
[6]Din Muhammad Zakariya, Sejarah Peradab an Islam: Prakenabian
hingga Islam di Indonesia, Cet. 1, (Malang: CV. Intrans Publishing, 2018), hal.
11-12
[7]Nurhakim, M.
(2014), Metodologi Studi Islam, Malang
[8]Sulthon Mas’ud, Sejarah Peradaban Islam, (Surabaya: UINSA, 2014), hal.
7.
[9]Anwar Sewang, Buku Ajar Sejarah Peradaban
Islam, (Pare-pare: STAIN Pare-Pare Sulsel, 2017), hal. 5-6
0 Response to "Makalah Sejarah Peradaban Islam || Metodologi Studi Sejarah Peradaban Islam"
Posting Komentar