Makalah Sejarah Peradaban Islam || Metodologi Studi Sejarah Peradaban Islam

 KATA PENGANTAR

 

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunianya. Terimakasih kepada Ibu Dr. A.Aisyah, M.Pdselaku Dosen Pembimbing mata kuliah Sejarah Peradaban Islam,kami dapat menyelesaikan makalah yang membahas tentang Metodologi Studi Sejarah Peradaban Islam ini disusun untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Sejarah Peradaban Islam. Makalah ini dimaksudkan untuk menjelaskan tentang bagaimana metode sejarah islam. Sehubungan dengan dibuatnya makalah ini sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah  Sejarah Peradaban Islam.

Kami menyadari bahwa Makalah  ini  masih jauh  dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami mengharapkan  kritik dan saran yang sifatnya membangun bagi pembaca, semoga makalah ini bermanfaat.

 

 

Bandar Lampung,    Feb 2021

 

 

Penulis

 

 

 

 


DAFTAR ISI

 

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................... ii

BAB I................................................................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN........................................................................................................................................... 1

BAB II............................................................................................................................................................... 2

PEMBAHASAN.............................................................................................................................................. 2

A. Pengertian Metodologi dan Sejarah Peradaban Islam..................................................................... 2

1. Definisi Metodologi.................................................................................................................................... 2

2. Definisi Sejarah dan Peradaban Islam............................................................................................ 3

B. Periodesasi Sejarah Peradaban Islam.................................................................................................. 3

1. Periode Klasik (650-1250 M)........................................................................................................... 4

2. Periode Pertengahan (1250-1800 M).............................................................................................. 4

3. Periode Modern (1800 M-sampai sekarang)................................................................................. 4

C. Metodelogi Studi Sejarah Peradaban Islam....................................................................................... 5

1. Pendekatan dan Metode Studi.......................................................................................................... 5

2. Metodologi Studi Sejarah Peradaban Islam................................................................................... 6

BAB III.............................................................................................................................................................. 9

PENUTUP......................................................................................................................................................... 9

A. Kesimpulan............................................................................................................................................. 9

B. Saran......................................................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................... 10

 

 

 


BAB I

PENDAHULUAN

 

Pembahasan mengenai sejarah peradaban Islam sangatlah penting untuk  dijadikan perhatian saat ini. Tidak sedikit dari kalangan kita yang begitu kurang  mengenal dan interest atau bahkan (semoga tidak) tidak mau tahu tentang sejarah  peradaban Islam. Sehingga nantinya bisa berdampak pada hilangnya dari khayalak  tentang pentingnya peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian di masa lampau  yang bisa diambil hikmah dan dijadikan pijakan untuk masa kini (zaman  sekarang).

Karena pentingnya pembelajaran sejarah peradaban Islam maka kiranya  penulis ingin menguraikan metodologi studi sejarah peradaban Islam yang  nantinya bagi para peminat sejarah bisa diambil beberapa point sebagai modal  dalam melakukan penelitian.  Untuk mengawali makalah ini penulis akan menjelaskan terlebih dahulu  definisi metodologi dan Sejarah Peradaban Islam yang di dalamnya juga ada  penjelasan tentang periodesisasi Sejarah Peradaban Islam. Kemudian dilanjutkan  dengan bagaimana cara-cara atau jalan untuk melakukan penelitian sejarah  khususnya dalam studi sejarah peradaban Islam. Sehingga nantinya diharapkan  para pengkaji sejarah dapat menggali, menjelaskan dan menguraikan kejadian  atau peristiwa dimasa lalu kepada masyarakat serta mengambil hikmah-hikmah  yang bisa diambil dan ditemukan ketika melakukan penelitian.

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

A. Pengertian Metodologi dan Sejarah Peradaban Islam

1. Definisi Metodologi

Secara bahasa metodologi terdiri dari “metode dan logi”. Metode  berasal dari “method” artinya cara, jalan arti lainnya adalah cara yang teratur  dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud. Bisa juga diartikan  sebagai cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksaaan suatu  kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Sedangkan logi/loghos  berarti ilmu. Jika digabungkan berarti ilmu berupa jalan atau cara dalam  memahami sesuatu.[1]

Menurut Anita Puji Metodologi adalah studi tentang metode yang  digunakan dalam suatu bidang ilmu untuk memperoleh pengetahuan  mengenai pokok persoalan dari ilmu itu, menurut aspek tertentu dari  penyelidikan. Metodologi (Science of Method) dapat juga diartikan sebagai  suatu pembahasan konsep teoritis atau metode yang terkait dalam suatu  sistem pengetahuan.[2]

Begitu juga dengan P. Hardono Hadi arti metodologi  secara singkat dapat dipahami sebagai “ilmu atau deskripsi mengenai metodemetode atau prosedur yang digunakan di dalam suatu kegiatan tertentu”.  Namun menurutnya kata tersebut umumnya digunakan juga sebagai “suatu  penyelidikan atau penelitian terhadap maksud-maksud tertentu yaitu konsep  dan prinsip-prinsip penalaran ilmu tertentu, dan hubungan-hubungan antara  bagian-bagian ilmu bersangkutan”.  Dengan demikian menurut P. Hardono berkesimpulan bahwa  metodologi yaitu suatu ilmu yang mencangkup usaha-usaha untuk  menganalisis dan menelaah tujuan, konsep-konsep pokok (misalnya  penjelasan, penyebaban, percobaan, probabilitas ) [3]   

 

2. Definisi Sejarah dan Peradaban Islam

Arti sejarah dalam kamus bahasa Indonesia adalah asal-usul  (keturunan) silsilah, kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada  masa lampau.[4]Sedangkan peradaban dalam kamus tersebut adalah identik  dengan “kemajuan (kecerdasan, kebudayaan) lahir batin. Kaitannya dengan  hal ini terkadang ada yang masih bingung membedakan antara peradaban  dengan kebudayaan, padahal keduanya memiliki perbedaan yang mendasar  dan signifikan. Kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta “buddhayah”  jamak dari buddhi artinya “budi” atau “akal” dan dalam bahasa arab “tsaqofah”  dan bahasa Inggris “culture” sehingga maksud dari ke-budaya-an adalah halhal yang bersangkutan dengan budi dan akal. Jika diartikan secara luas  (konsep) kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia yang  harus dibiasakannya dengan belajar, beserta keseluruhan dari hasil budi dan  karyanya itu.[5]

Kemudian arti Islam sendiri tidak lain merujuk kepada agama Islam. Sehingga jika kita gabungkan kalimat sejarah peradaban Islam sebagaimana yang sudah dijelaskan secara terpisah diatas artinya ilmu yang mempelajari asal-usul atau kejadian peristiwa di masa lalu tentang kemajuan kebudayaan Islam secara lahir dan batin.

 

B. Periodesasi Sejarah Peradaban Islam

Menurut Nourazzaman Shiddiqy dan Harun Nasution Sejarah  Peradaban Islam terbagi menjadi tiga periode; pertama, periode klasik (650- 1250 M), kedua, periode pertengahan (1250-1800 M) dan ketiga, periode  modern (1800-sampai sekarang).Mengenai penjelasan tiga periode lihat  penjelasan dibawah ini :

1. Periode Klasik (650-1250 M)

Periode klasik ini terbagi menjadi dua masa,masa kemajuan Islam I (650- 1000 M) dan masa disintegrasi (1000-1250 M). Masa kemajuan Islam I  merupakan masa ekspansi, integrasi dan keemasan peradaban Islam.  Adapun masa disintegrasi adalah masa yang sudah mulai menurun dalam  bidang politik, sains, ekonomi, dan pengetahuan.

2. Periode Pertengahan (1250-1800 M)

Periode ini terbagi menjadi dua masa, masa kemunduran I dan masa Tiga  Kerajaan Besar (Turki Utsmani, Kerjaan Mughal di India dan Kerjaan  Savawi di Persia). Masa ketiga kerjaan Islam terdir dari fase kemajuan  1500-1700 M dan fase kemunduran 1700-1800 M.

3. Periode Modern (1800 M-sampai sekarang)

Periode modern ini merupakan zaman kebangkitan Islam. Ekspansi  Napoleon di Mesir yang berakhir tahun 1801 M telah membuka mata  dunia Islam, terutama Turki dan Mesir. Tokoh-tokohnya menyadari dunia  Islam tengah berada dalam kelemahan dan kemunduran, di pihak lainBarat tengah dalam kemajuan yang dapat mengancam dunia Islam. Raja  dan pemuka-pemuka Islam mulai berfikir dan mencari jalan untuk  mengembalikan balance of power, selanjutnya timbulah pemikiran dan  pembaharuan dalam Islam tentang bagaimana caranya membuat Islam  maju sebagaimana yang terjadi di zaman klasik.[6]

 

C. Metodelogi Studi Sejarah Peradaban Islam

1. Pendekatan dan Metode Studi

Untuk menghindari kesalahan-kesalahan dalam mempelajari sejarah  Islam khususnya peradabannya, beberapa pendekatan dan metode studi sejarah,yaitu :

a.) Mempelajari sejarah hendaknya memperhatikan lima unsur yaitu  apa atau siapa, di mana, kapan, bagaimana, dan mengapa. Maksudnya, apa atau siapa pelaku-pelaku sejarah, di mana peristiwa sejarah tersebut, kapan peristiwa sejarah terjadi, bagaimana proses kejadiaannya, dan mengapa peristiwa tersebut terjadi. Di dalam mempelajari sejarah, seseorang hendaknya berusaha untuk kritis pada setiap unsur tersebut.

b.) Sejarah adalah fakta sekaligus realita dari suatu yang bersifat empirik-objektif, bukanlah suatu yang bersifat normatif. Dalam arti, ia merupakan apa yang terjadi bukan sesatau yang semestinya terjadi. Maka belajar sejarah berarti melatih seseorang berfikir empirik bukan normatif. Sesorang boleh tidak menyetujui fakta dan realim sejarah, tapi harus mengakuinya bila keadaanya memang demikian.

c.) Meskipun belajar sejarah membutuhkan suatu deskripsi terhadap fakta-fakta, tetapi tidak kalah penting adalah penafsiran atau pamaknaan fakta-fakta dimaksud dengan pendekatan analitis-kritis. Pendekatan ini dimaksud untuk menemukan hikmah, pelajaran, bahkan teori-teori yang mungkin dibangun dan suatu peristiwa sejarah.

d.) Penulisan sejarah model lama cenderung menekankan aspek politik, seperti penulisan ihwal raja-raja dan peperangan-peperangan. Kecenderuan ini menimbulkan kajian-kajan sejarah Islam selain selan aspek politik kurang mendapatkan perhatian yang wajar, Umat Islam memerlukan suatu studi peradaban Islam secara lebih komprehensif, tidak hanya aspek politik. Hal ini disebabkan karena langkanya sumber sejarah Islam. Selain aspek politik dan dakwah, karena terdapat pengerul pengaruh politikdi masa lampau terhadap proses historiografi atau penulisan sejarah Islam. 

e.) Belajar sejarah masa lampau harus tunduk pada pola logika zaman di mana peristiwa sejarah terjadi, bukan memaksakan diri agar sejarah mengikuti pola dan logika zaman sekarang di mana seseorang melakukan studi. Misalnya mempelajari sejarah khalifah Usman bin Affan yang banyak melibatkan keluarga dekat dalam pemerintahannya.

f.) Sikap kritis dan selektif sangat diperlukan dalam Islam, karena banyak sumber yang sulit dipercaya, dan juga banyak versi. Karena itu masih diperlukan versi sumber yang paling dipercaya. Sumber sejarah Islam terdiri dari dua sumber yaitu yang pertama primer: sumber yang ditulis dengan peristiwa sejarah para pelaku atau menyelidi langsung. Yang kedua sekunder. sumber yang ditulis oleh generasi yang menyelidikinya tidak secara langsung, yaitu ditulis dari buku para sejarawan. Sebagai bentuk sikap selektif terhadap sumber sejarah yaitu mengutamakan sumber primer melainkan sekunder dalam mempelajari sejarah. Sekunder hanyalah sebagai pelengkap.

g.) Hakikat sejarah yaitu peristiwa masa lalu. Dan tujuan akhir studi sejarah peradaban Islam bukan untuk mempelajari masa lalunya, tetapi untuk mempelajari pola, system, hikmah dan teori yang ada sebagai pengalaman masa lalu yang digunakan untuk memecahkan masalah kontemporer. Dengan mempelajari sejarah ada kaitannya dengan peristiwa yang dihadapi saat ini yang membutuhkan suatu pemecahan. Misalnya mempelajari sebab-sebab umat Islam di Indonesia yang mengalami ketertinggalan, seseorang dapat menghubungkan dengan penjajahan Belanda selama 300 tahun di masa lalu yang memiliki pengaruh.[7]

 

2. Metodologi Studi Sejarah Peradaban Islam

Adapun dalam penulisan sejarah demikian pula dalam sejarah  peradaban Islam, metode yang digunakan mengacu kepada dua hal  pertama, metode penggalian sejarah (historiografi) dan kedua, metode  sejarah.             1.) Metode Penggalian Sejarah (historiografi) Dalam penggalian sejarah terdapat beberapa metode yang  dapat digunakan. Untuk menggali data yang valid berkaitan dengan  sejarah, diperlukan metode penggalian sejarah yang akurat. Penggalian sejarah pada umumnya menggunakan metode lisan, observasi dan  dokumenter.

a.     ) Metode lisan (interview) Dengan metode ini pelacak suatu objek sejarah dilakuakn dengan  interview atau wawancara disebut dengan metode kuesioner.  Karena terjadi suatu dialog yang dilakukan oleh pewancara  (Interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara  (Interviewee).  b. Metode Observasi Dalam metode ini, objek sejarah diamati secara langsung sebelum  penelitian dimulai atau pertama kali terjun ke lapangan, metode  observasi sangat penting untuk digunakan dalam sebuah penelitian  dengan mengumpulkan data-data yakni penyelidikan yang  dijalankan secara sistematis dan sengaja diadakan dengan  menggunakan alat indra terhadap kejadian yang dapat langsung  ditangkap. Jadi metode obersevasi adalah metode penelitian dengan  pengamatan yang dicatat secara sistematis fenomena-fenomena  yang diselidiki.

c.) Metode Dokumenter Metode ini berusaha mempelajari secara cermat dan mendalam  segala catatan atau dokumen tertulis. Metode dokumentasi  merupakan metode pengumpulan data yang digunakan untuk  mengetahui data yang dapat dilihat secara langsung. Sebagai  laporan tertulis dari suatu peristiwa yang isinya terdiri dari  penjelasan dan pemikiran terhadap peristiwa dan sengaja  menyimpan keterangan-keterangan tertentu atau catatan-catatan.[8]

 2. Metode Sejarah

Adapun dalam penulisan sejarah, demikian pula sejarah peradaban Islam, metode yang digunakan adalah metode deskriptif, komparatif dan analisis sintetis.13   

a.) Metode Deskriptif Metode ini ditunjukkan untuk menggambarkan adanya peradaban Islam tersebut, maksudnya ajaran Islam sebagai agama samawi yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw yang berhubungan dengan peradaban diuraikan sebagamana adanya, dengan tujuan untuk memahami yang terkandung dalam sejarah tersebut.

b.) Metode Kompartif Metode ini merupakan metode yang berusaha membandingkan sebuah perkembangan peradaban Islam dengan peradaban Islam lainnya. Melalui metode ini dimaksudkan bahwa ajaran-ajaran Islam tersebut dikomparasikan dengan fakta-fakta yang terjadi dan berkembang dalam waktu serta tempat-tempat tertentu untuk mengetahui adanya persamaan dan perbedaan dalam suatu permasalahan tertentu. Dengan demikina, dapat diketahui pula adanya garis tertentu yang menghubungkan peradaban Islam dengan peradaban yang dibandingkan.

c.) Metode Analisis Sintesis Metode ini dilakukan dengan melihat sosok peradaban Islam secara lebih kritis, ada analisis dan bahasan yang luas serta kesimpulan yang spesifik. Dengan demikian akan tampak adanya berlebihan dan kekhasan peradaban Islam. Hal tersebut akan lebih jelas dengan adanya pendekatan sintesis yang dimaksudkan untuk memperoleh kesimpulan yang diambil untuk memperoleh suatu keutuhan dan kelengkapan kerangka pencapaian tujuan serta manfaat penulisan sejarah peradaban Islam.[9]

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

 

A. Kesimpulan

Setelah menjelaskan dan menguraikan tentang metodologi sejarah perabadan Islam, dapatdisimpulkan bahwametodologi adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksaaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.Selanjutnya, Sejarah Peradaban Islam adalah ilmu yang mempelajari asal-usul atau kejadian peristiwa di masa lalu tentang kemajuan kebudayaan Islam secara lahir dan batin. Adapun sejarah peradaban Islam terbagi menjadi tiga periode yaitu periode klasik (650- 1250 M), periode pertengahan (1250-1800 M) dan periode modern (1800-sampai sekarang)

 

B. Saran

Pembahasan mengenai sejarah peradaban Islam sangatlah penting untuk dijadikan perhatian saat ini. Tidak sedikit dari kalangan kita yang begitu kurang mengenal dan interest atau bahkan (semoga tidak) tidak mau tahu tentang sejarah peradaban Islam. Sehingga nantinya bisa berdampak pada hilangnya dari khayalak tentang pentingnya peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian di masa lampau yang bisa diambil hikmah dan dijadikan pijakan untuk masa kini (zaman sekarang).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Asep Maluna Rohimat, Metodologi Studi Islam, Cet. 1, (Yogyakarta: CV Gerbang Media Aksara, 2018), hal. 1

Anita Puji Astutik, Buku Ajar Metodologi Studi Islam dan Kajian Islam     Kontemporer Perspektif Insider/Outsider,(Sidoarjo: UMSIDA Press, 2018), hal. 2

Probabilitas arti lainnya Kebolehjadian, kemungkinan, peluang.Tim, Tesaurus       Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional, 2008,     hal. 386

Tim Penyusun, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat Bahasa Departemen       Pendidikan Nasional, 2008), hal. 1284

Rohi Baalbaki, Al-Mawarid A Modern Arabic-English Dictionary, (Beirut: Dar-    E-Ilm Lilmalayn, 1995), hal. 475.

Din Muhammad Zakariya, Sejarah Peradab an Islam: Prakenabian hingga Islam   di Indonesia, Cet. 1, (Malang: CV. Intrans Publishing, 2018), hal. 11-12

Nurhakim, M. (2014), Metodologi Studi Islam, Malang

Sulthon Mas’ud, Sejarah Peradaban Islam, (Surabaya: UINSA, 2014), hal. 7.

Anwar Sewang, Buku Ajar Sejarah Peradaban Islam, (Pare-pare: STAIN Pare-     Pare Sulsel, 2017), hal. 5-6

 



[1]Asep Maluna Rohimat, Metodologi Studi Islam, Cet. 1, (Yogyakarta: CV Gerbang Media Aksara, 2018), hal. 1

[2]Anita Puji Astutik, Buku Ajar Metodologi Studi Islam dan Kajian Islam Kontemporer Perspektif Insider/Outsider,(Sidoarjo: UMSIDA Press, 2018), hal. 2

[3]Probabilitas arti lainnya Kebolehjadian, kemungkinan, peluang.Tim, Tesaurus Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional, 2008, hal. 386

[4]Tim Penyusun, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2008), hal. 1284

[5]Rohi Baalbaki, Al-Mawarid A Modern Arabic-English Dictionary, (Beirut: Dar-E-Ilm Lilmalayn, 1995), hal. 475.

[6]Din Muhammad Zakariya, Sejarah Peradab an Islam: Prakenabian hingga Islam di Indonesia, Cet. 1, (Malang: CV. Intrans Publishing, 2018), hal. 11-12

[7]Nurhakim, M. (2014), Metodologi Studi Islam, Malang

[8]Sulthon Mas’ud, Sejarah Peradaban Islam, (Surabaya: UINSA, 2014), hal. 7.

[9]Anwar Sewang, Buku Ajar Sejarah Peradaban Islam, (Pare-pare: STAIN Pare-Pare Sulsel, 2017), hal. 5-6

 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Makalah Sejarah Peradaban Islam || Metodologi Studi Sejarah Peradaban Islam"

Posting Komentar