makalah pengantar bisnis dan manajemen || Fungsi Pengorganisasian
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Puji syukur atas
kehadirat Allah SWT. Tuhan Yang Masa Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah dengan judul “Fungsi Pengorganisasian” ini dapat tersusun hingga
selesai. Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
Penyusunan makalah
ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah Pengantar Bisnis dan
Manajemen. Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar menambah pengetahuan
dan wawasan bagi para pembaca.
Karena
keterbatasan pengentahuan maupun pengalaman maka kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapakan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, semoga
makalah ini dapat berguna bagi para pembaca.
Wassalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh
Kalirejo, 16 Februari 2022 |
Tim Penyusun |
DAFTAR ISI
2.1 Pengertian
Fungsi Pengorganisasian
2.2 Prinsip-prinsip
Pengorganisasian
2.4.2 Organisasi Non
Profit/Nirlaba
2.5 Unsur-unsur
Pengorganisasian
2.6.2 Struktur
Organisasi Lini dan Staff
2.6.4 Struktur
Organisasi Lini dan Fungsional
2.6.5 Struktur
Organisasi Lini, Fungsional dan Staf
2.7 Kelompok dan
Perilaku Pengorganisasian
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Organizing adalah
menyelenggarakan, mengatur, mempersiapkan, serta menyusun semua aspek yang
dibutuhkan dalam suatu badan perusahaan agar segalanya tetap kondusif dan
berjalan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Karena dalam satu perusahaan
setiap orang memiliki keahlian dan ilmunya sendiri, sementara mereka harus
bekerja sama agar mencapai tujuan perusahaan dalam waktu yang telah ditentukan
dan disepakati bersama.
Fungsi pengorganisasian (organizing) adalah proses mengatur
tugas, wewenang dan tanggung jawab setiap individu dalam suatu organisasi atau
kelompok dalam menjalankan tugasnya masing-masing untuk mencapai tujuan yang
telah direncanakan. Dalam fungsinya bukan
hanya mengatur human resources tapi juga mengatur sumber daya yang
dimiliki yaitu berupa uang, mesin, waktu dalam pengerjaan agar efekif dan lain
sebagainya.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah maka dapat dirumuskan suatu pokok masalah yang kemudian
disusun dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:
1.
Apa yang dimaksud dengan fungsi pengorganisasian?
2.
Apa asas dalam pengorganisasian?
3.
Mengapa organisasi dianggap penting?
4.
Apa saja struktur dalam pengorganisasian?
1.3
Tujuan Makalah
Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
Untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Pengantar Bisnis dan
Manajemen.
2.
Untuk menambah wawasan tentang fungsi pengorganisasian.
3.
Untuk mengetahui konsep-konsep yang ada didalam organisasi.
4.
Untuk mengetahui bagaimana cara menerapkan fungsi pengorganisasian
baik di masyarakat maupun didalam perusahaan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Fungsi Pengorganisasian
Organisasi berasal
dari kata oroganon (berarti alat dalam bahasa Yunani). Adanya satu alat
dalam produksi saja belum menimbulkan
organisasi. Setelah diatur dan dikombinasikan dengan sumber ekonomi lainnya
(manusia, bahan-bahan, alat, dan sebagainya) timbullah keharusan untuk
mengadakan kerjasama yang efisien, efektif, dan dapat bertahan hidup. Organisasi
mungkin memiliki sejumlah kekayaan yang
bersifat fisik atau abstrak dan sejumlah aspek sosial yang tidak terlihat.
Organisasi sebagai bentuk dan hubungan yang mempunyai sifat dinamis (dapat
menyesuaikan diri pada perubahan).[1]
Menurut Handoko (2000:6) mendefinisikan organisasi yaitu segabai
suatu proses perencanaan yang meliputi penyusunan, pengembangan dan
pemeliharaan suatu struktur atau pola hubungan-hubugan kerja dari orang-orang
dalam suatu kelompok kerja.[2]
Organisasi adalah
proses mengidentifikasi dan mengelompokkan pekerjaan yang akan dilakukan dan membaginya di antara individu-individu dan
menciptkan hubungan yang baik dan tanggung jawab di antara mereka untuk
bersama-sama mencapai tujuan (D. Chandra Bose, 2012).[3]
Pengorganisasian
adalah proses mengkoordinasikan sumber-sumber daya (resources) meliputi
manusia, peralatan, bahan, uang, dan waktu. Proses ini merupakan aktivitas yang
paling menentukan dalam keefktifan pencapaian tujuan organisasi. Pada tahap ini
dilakukan penentuan fungsi, hubungan,
dan struktur. Fungsi berupa tugas-tugas yang dibagi dalam bentuk garis, staf,
dan fungsional. Hubungan meliputi
tangguung jawab dan wewenang. Sedangkan struktur terbagi menjadi bentuk
vertikal atau horizontal.[4]
Jadi organisasi dapat disimpulkan kelompok orang (dua atau lebih ) yang bekerjasama
dengan terkoordinasi dengan cara yang terstruktur untuk mencapai tujuan
tertentu.[5]
Fungsi pengorganisasian yaitu fungsi yang menciptakan struktur
formal dimana pekerjaan ditetapkan, dibagi dan dikoordinsikan. Pengorganisasian
merupakan fungsi manajemen yang didalamnya terdiri dari:
1.
Penentuan sumber daya dan kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan organisasi.
2.
Perancangan dan pngemabngan suatu oranisasi yang akan membawa
hal-hal tersebut untuk mencapai tujuan.
3.
Penugasan tanggung jawab tertentu.
4.
Pendelegasian wewenang kepada individu-individu tertentu untuk
melaksanakan tugas-tugasnya.[6]
2.1.1 Fungsi Pengorganisasian
1. Appropriateness, organisasi harus dapat mempermudah
proses pencapaian tujuan.
2. Adequacy, organisasi harus dapat mempermudah pemecahan
masalahnya.
3. Effectiveness, organisasi harus dapat mewadahi
proses-proses usaha dan proses-proses manajemen yang diperlukan untuk mencapai
suatu hasil.
4. Efficiency, organisasi harus dapat mendukung terjadinya
proses-proses untuk mendapatkan hasil yang maksimal dengan pengorbanan yang
minimum.[7]
2.2 Prinsip-prinsip Pengorganisasian
Adapun
prinsip-prinsip yang melandasi kegiatan pengorganisasian dalam sistem manajemen
yaitu:[8]
1.
Kekuasaan dan Tanggung Jawab
2.
Disiplin
3.
Kesatuan Perintah
4.
Keterpaduan Arah
5.
Subordinasi Kepentingan
6.
Remunerasi
7.
Sentralisasi
8.
Rantai Kekuasaan
9.
Keteraturan
10.
Keadilan
11.
Stabilitas Hubungan Kerja
12.
Inisiatif
13.
Kerjasama Tim
2.3 Proses Pengorganisasian[9]
Tahapan dalam pengorganisasian diantaranya yaitu sebagai berikut:
1.
Merefleksi rencana dan tujuan.
2.
Menetapkan tugas-tugas utama, yaitu merinci pekerjaan agar sesuai
dengan visi dan misinya.
3.
Membagi tugas-tugas utamanya, yaitu membagi beban kerja utama untuk dilakukan oleh
seseorang atau dalam sebuah tim.
4.
Mengalokasikan sumber daya dan arahan untuk tugas-tugas, yaitu
mengkombinasikan antar pekerjaan secara logis dan efesien serta menetapkan
mekanisme untuk mengorganisasikan antar pekerjaan.
5.
Mengevaluasikan hasil-hasil dari strategi pengorganisasian yang
telah dilaksanakan.
2.4
Jenis-jenis Organisasi[10]
2.4.1 Organisasi Profit
Adalah organisasi
untuk menghasilkan keuntungan yaitu mengambil lebih banyak uang daripada menghabiskan.
Dimana para pemilik memiliki kebebasan untuk menyimpan semua keuntungan sendiri
atau membagikannya kepada karyawan lain.
2.4.2 Organisasi Non Profit/Nirlaba
Adalah suatu
organisasi yang bersasaran pokok untuk mendukung suatu masalah (isu) atau
perihal di dalam menarik perhatian publik atau masyarakat unutk suatu tujuan
yang tidak komersial, tanpa ada perhatian terhadap hal bersifat moneter
(mencari laba).[11]
Perbedaan antara organisasi Nirlaba dan Organisasi Profit[12]
1.
Organisasi Profit:
i.
Pemilik jelas memperoleh keuntungan dari hasil organisasinya.
ii.
Memilik sumber pendanaan yang jelas yaitu berasal dari keuntungan
usahanya.
iii.
Jelas siapa yang menjadi Dewan Komisaris.
2.
Organisasi Nirlaba:
i.
Tidak adanya kepemilikan sesungguhnya dalam organisasi nirlaba.
ii.
Membutuhkan sumber pendanaan.
iii.
Anggota Dewan Komisaris bukanlah ‘pemilik’ organisasi
2.5 Unsur-unsur Pengorganisasian[13]
Unsur-unsu organisasi diuraikan sebagai berikut:
1.
Man (orang-orang) atau biasa disebut sebagai pegawai organisasi yang memiliki fungsi dan
keahliannya masing-masing dan menempati posisi yang telah diberikan atau posisi
yang dikuasai.
2.
Kerjasama merupakan perbuatan yang dilakukan secara bersama-sama
untuk mencapai tujuan bersama. Dibedakan berdasarkan tingkatannya yaitu
administrator, manajer, dan pekerja.
3.
Tujuan adalah sasarn yang ingin dicapai. Tujuan menggambarkan
harapan yang ingin dicapai bersama melalui produksi, program, kebijaksanaa,
strategi, anggaran (budgeting), dan regulasi yang telah ditetapkan.
4.
Peralatan (Equipment) merupakan sarana seperti bahan,
material, mesin, uang, dan barang modal dalam produksi.
5.
Lingkungan (Environment) faktor lingkungan berupa keadaan
sosial, budaya, ekonomi, dan teknologi.
6.
Kondisi atau situasi yang dapat berpengaruh terhadap daya gerak
organisasi, karena situasi akan selalu mengalami perubahan.
7.
Lokasi kegiatan organisasi atau tempat operasi organisasi.
2.6 Struktur organisasi
Menurut David Wilson dan Robert
Rosenfeld adalah pola hubungan yang diciptakan di antara komponen-komponen
bagian dari seluruh organisasi yang menggambarkan pola komunikasi,
pengendalian, dan wewenang.[14]
Struktur organisasi merupakan
mekanisme-mekanisme formal dari organisasi yang dikelola. Bagian atau posisi maupun orang-orang yang menunjukan
kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu
organisasi.
2.6.1 Organisasi Lini[15]
Struktur
organisasi lini diciptakan oleh Henry Fayol merupakan bentuk yang paling
sederhana dan paling tua dalam organisasi. Struktur ini menggambarkan tekanan
bahwa wewenang organisasi dipegang langsung oleh manajemen puncak atau manajer
atas yang di terapkan pada karyawannya untuk mencapai keberhasilan. Namun, manajer
departemen masih diberi kesempatan untuk membuat pengambilan keputusan bagi
departemennya, tetapi tetap dalam komando manajen puncak. Organisasi Lini hanya
tepat dipakai dalam organisasi kecil.
Organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Jumlah karyawan sedikit
2) Pemilik modal merupakan pemimpin tertinggi
3) Belum terdapat spesialisasi
4) Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang & tanggung
jawab penuh atas segala bidang pekerjaan
5) Struktur organisasi sederhana dan stabil
6) Organisasi tipe garis biasanya organisasi kecil
7) Disiplin mudah dipelihara (dipertahankan)
2.6.2 Struktur Organisasi Lini dan Staff[16]
Merupakan
kombinasi dari organisasi lini, asas komando dipertahankan tetapi dalam
kelancaran tugas pemimpin dibantu oleh para staff, dimana staff berperan
memberi masukan, bantuan pikiranm saran-saran, data informasi yang dibutuhkan.
Ciri-ciri dari
bentuk oganisasi ini antara lain:
1)
Hubungan atasan dan bawahan tidak bersifat langsung,
2)
Pucuk pimpinan hanya satu orang dibantu staff
3)
Terdapat 2 kelompok wewenang yaitu lini dan staff
4)
Jumlah karyawan banyak
5)
Organisasi besar, bersifat komplek, adanya spesialisasi.
2.6.3 Organisasi Fungsional[17]
Organisasi
fungsional adalah suatu organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi
dilimpahkan kepada kepala bagian yang mempunyai jabatan fungsional untuk
dikerjakan kepada para pelaksana yang mempunyai keahlian khusus.
Struktur
organisasi fungsional diciptakan oleh F.W.Taylor. Struktur ini berawal dari
konsep adanya pimpinan yang tidak mempunyai bawahan yang jelas dan setiap
atasan mempunyai wewenang memberi perintah kepada setiap bawahan, sepanjang ada
hubunganya dengan fungsi atasan tersebut.
Bentuk
organisasi ini memiliki ciri-ciri:
1.
Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan
2.
Bawahan akan menerima perintah dari beberapa atasan
3.
Pekerjaan lebih banyak bersifat teknis, target-target jelas dan
pengawasan ketat
4.
Penempatan jabatan berdasarkan spesialisasi.
2.6.4 Struktur Organisasi Lini dan Fungsional[18]
Suatu bentuk
organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada perkepala
unit dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu dan selanjutnya pimpinan
tertinggi tadi masih melimpahkan wewenang kepada pejabat fungsional yang
melaksanakan bidang pekerjaan operasional dan hasil tugasnya diserahkan kepada
kepala unit terdahulu tanpa memandang eselon atau tingkatan.
Struktur
organisasi ini memiliki ciri-ciri:
1.
Tidak tampak adanya perbedaan tugas-tugas pokok dan tugas-tugas
yang bersifat bantuan
2.
Terdapat spesialisasi yang maksimal
3.
Tidak ditonjolkan perbedaan tingkatan dalam pemabagian kerja
2.6.5 Struktur Organisasi Lini, Fungsional dan
Staf[19]
Organisasi ini
merupakan perkembangan lebih lanjut dari organisasi berbentuk lini dan
fungsional.
Memiliki
ciri-ciri:
1) Organisasi
besar dan kadang sangat ruwet
2) Jumlah
karyawan banyak.
3) Mempunyai 3
unsur karyawan pokok: a. Karyawan dengan tugas pokok (line personal) b.
Karyawan dengan tugas bantuan (staff personal) c. Karyawan dengan tugas
operasional fungsional (functional group)
2.6.6 Organisasi matrik[20]
Organisasi
matrik disebut juga sebagai organisasi manajemen proyek yaitu organisasi di
mana penggunaan struktur organisasi menunjukkan di mana para spesialis yang
mempunyai keterampilan di masing-masing bagian dari kegiatan perusahaan
dikumpulkan lagi menjadi satu untuk mengerjakan suatu proyek yang harus
diselesaikan Organisasi matrik digunakan berdasarkan struktur organisasi staf
dan lini khususnya di bidang penelitian dan pengembangan. Untuk mengatasi
masalah yang mungkin timbul, biasanya manajer proyek diberi jaminan untuk
melaksanakan wewenangnya dalam memberikan perintah di mana manajer proyek
tersebut akan langsung lapor kepada manajer puncak.
2.7 Kelompok dan Perilaku Pengorganisasian[21]
J.W. McDavid dan M. Harari (1968:237) mendefinisikan kelompok
sebagai suatu sistem yang terorganisasi yang terdiri atas dua orang atau lebih
yang saling berhubungan sedemikian rupa sehinggaa sistem tersebut melakukan
fungsi tertentu, memiliki serangkain peran hubungan antara anggotanya, dan
memiliki serangkaian norma yang mengatur fungsi kelompok dan tiap-tiap
anggotanya.[22]
Kelompok yang dimaksud adalah masyarakat itu sendiri. Yang berada
dalam satu kampung atau lingkup kelompok yang memiliki kepala desa, sekretaris
desa, dan anggota-anggota lainnya di dalam lingkup desa.
2.8 Asas-asas organisasi
Merupakan berbagai pedoman yang secara maksimal untuk dilaksanakan
agar diperoleh struktur organisasi yang baik dan aktivitas organisasi dapat
berjalan lancar dan efektif.
Cara yang paling baik dan paling umum untuk membentuk hubungan
formal diantara sumber daya yang ada dalam organisasi adalah membentuk
''departemen" .Departementasi adalah proses pembentukan departemen, yaitu
pengelompokan tugas atau orang dan sumber daya lainnya dalam sebuah unit
organisasi berdasarkan faktor situasional seperti fungsi kerja, produk yang
dibuat, wilayah cakupan dan proses pembuatan produk.[23]
Macam-macam asas organisasi adalah:[24]
1.
Asas tujuan.
2.
Asas the right person on the right place.
3.
Asas pembagian kerja.
Dalam melakukan pembagian kerja, perlu diperhatikan hal-hal
berikut:[25]
1. Tiap unit organisasi harus mempunyai rincian aktivitas yang
jelas.
2. Pucuk Pimpinan sampai dengan pimpinan paling bawah harus
mempunyai tujuan yang jelas.
3. Variasi tugas bagi seorang pimpinan hendaknya yang sejenis atau
yang
erat hubungannya.
4. Beban tugas antar tiap pimpinan atau pejabat hendaknya merata
atau
adil.
5. Penempatan posisi tiap pejabat hendaknya dilakukan secara tepat.
6. Penambahan atau pengurangan pejabat harus didasarkan dari
perubahan volume pekerjaan.
7. Pembagian kerja untuk setiap pejabat seharus terhindarkan dari
unsur nepotisme.
4.
Asas pendelegasian wewenang.
Manfaat yang diperoleh apabila terjadi pelimpahan wewenang, antara
lain sebagai berikut:[26]
a. Pimpinan dapat melakukan pekerjaan yang pokok-pokok saja.
b. Tiap tugas dapat dikerjakan pada tingkat yang tepat.
c. Keputusan-keputusan dapat dibuat dengan lebih tepat.
d. Meningkatkan inisiatif dan rasa tanggung jawab.
e. Mengurangi sikap selalu menunggu perintah.
f. Pelayanan dapat terus ditingkatkan walalupun pimpinan yang
bersangkutan memiliki halangan.
5.
Asas kerjasama.
6.
Asas koordinasi.
Ada beberapa hal yang menjadi alasan mengapa koordinasi sangat
diperlukan dalam suat organisasi, yaitu:[27]
1. Perbedaan Sikap dan Pandangan
Seseorang cenderung lebih dipengaruhi pandangan tujuan organisasi
yang lebih langsung menjadi tanggung jawab merekan, misal bagian
pemasaran, merasa yang paling penting adalah kegiatan pemasaran.
2. Perbedaan Orientasi Waktu
Bagian produksi, cenderung berorientasi jangka operasional,
dibanding bagian pengembangan produk, yang cenderung
berorientasi jangka panjang.
3. Perbedaan Hubungan Antara Manusia
Misalnya di bagian produksi, yang cenderung pragmatis dan rutin,
proses komunikasi kurang berkembang, berbeda dengan bagian
pemasaran, yang sangat variatif, cenderung proses komunikasi
cenderung berkembang.
4. Perbedaan Formalitas Unit-unit organisasi yang pada umumnya
memiliki metode dan standar yang berbeda untuk mengukur kemajuan atau hasil
kerja. ada beberapa kegaitan organisasi yang dapat secara jelas terukur baik
dari segi ongkos, waktu, kualitas dan ada pula yang tidak jelas terukurnya.
7.
Asas sistem.
8.
Asas ekonomi atau efektivitas dan efisiensi.
9.
Asas pengendalian atau kontrol.
10.
Asas tanggung jawab.
Asas organisasi menurut Lawrence M. Miller, yaitu:
1.
Asas tujuan.
2.
Asas keunggulan.
3.
Asas mufakat.
4.
Asas kesatuan.
5.
Asas prestasi.
6.
Asas empirisme.
7.
Asas keakraban.
8.
Asas integritas.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Fungsi pengorganisasian adalah
fungsi yang dibutuhkan dan dimiliki oleh
suatu perusahaan untuk mengkoordinasikan semua sumber daya (manusia,
uang, bahan-bahan, alat, keahlian, dan lainnya) agar dapat dimanfaatkan secara
efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah disepakati demi memajukan
perusahaan.
Dalam fungsinya yang baik dibutuhkan
appropriateness, adequancy, effectiveness, dan efficiency untuk
mendorong terbentuknya manajemen yang baik. Adapun proses dalam organisasi
adalah membuat rencana, lalu menetapkan tugas yang harus dilakukan oleh tim
atau individu, memanfaatkan sumber daya yang ada dengan efektif dan efisien,
dan jelas lakukan observasi dari hasil strategi yang sudah dilaksanakan. Apakah
sesuai dengan tujuan dari rencana yang dibuat sebelumnya.
Dalam jenisnya, organisasi umumnya
memiliki 2 jenis organisasi non profit/ nirlaba dan organisasi profit. Keduanya
memiliki tujuan dan fungsi yang jelas berbeda, jika organisasi profit sudah
jelas bahwa pemilik akan memperoleh hasil dari organisasinya dan organsasi
nirlaba memiliki tujuan untuk mendukung masalah atau isu yang sedang merebak
dan membantu menyelesaikannya.
3.2 Saran
Saran dari
penulisan makalah ini semoga makalah ini berguna bagi pembaca terkhusus untuk
penulis sendiri. Untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat penulis
harapkan guna perbaikan makalah di masa yang akan datang
DAFTAR PUSTAKA
Akuntansi, Akademi, and Permata Harapan, ‘Module
Kuliah Module Kuliah’, 1–151
<https://www.pdfdrive.com/pengantar-manajemen-bisnis-e91777708.html>
Bcm, Stei, ‘Modul #06 Pengantar Manajemen’, Academia,
2020
Indayani, Lilik, ‘Pengantar Manajemen’, Pengantar
Manajemen, June, 2018
<https://doi.org/10.21070/2018/978-602-5914-18-8>
Pramana, C, A Utama, O Ririmasse, G Djuanda, R Christianty, I
G B Wijaya, and others, Dasar Ilmu Manajemen (Media Sains Indonesia, 2021)
<https://books.google.co.id/books?id=-mU7EAAAQBAJ>
Priyono, Pengantar Bisnis, ed. by Teddy Chandra,
Cetakan 1 (Jawa Timur: Zifatama Publisher, 2007)
Sadikin, Ali, Isra Misra, and Muhammad Sholeh Hudin,
‘Pengantar Manajemen Dan Bisnis’ (K-Media, 2020)
Septiana, Aldila, Pengantar Bisnis Dan Manajemen (Duta
Media Publishing, 2016), xliv
Wibowo, Sampurno, ‘Pengantar Manajeman Bisnis’ (Politeknik
Telkom, 2009)
Studi Manajemen, “Asas
Organisassi”, https://www.studimanajemen.com/2012/09/asas-organisasi.html?m=1,
(diakses pada tanggal 19 Februari 2022 pukul 15.25)
[1] Aldila Septiana, Pengantar
Bisnis Dan Manajemen (Duta Media Publishing, 2016), xliv.
[2] Priyono, Pengantar
Bisnis, ed. by Teddy Chandra, Cetakan 1 (Jawa Timur: Zifatama Publisher,
2007). h. 37
[3] C Pramana and others, Dasar Ilmu Manajemen (Media Sains Indonesia, 2021)
<https://books.google.co.id/books?id=-mU7EAAAQBAJ>.
[4] Sampurno Wibowo, ‘Pengantar Manajeman Bisnis’
(Politeknik Telkom, 2009).
[5] Akademi Akuntansi and Permata Harapan, ‘Module Kuliah
Module Kuliah’, 1–151
<https://www.pdfdrive.com/pengantar-manajemen-bisnis-e91777708.html>.
[6] Ibid. hlm. 25
[7] Ibid. hlm. 51
[8] Ibid . h. 51
[9] Ibid. hlm. 53
[10] Lilik Indayani, ‘Pengantar Manajemen’, Pengantar Manajemen, June, 2018
<https://doi.org/10.21070/2018/978-602-5914-18-8>.
[11] Ibid. 23
[12] Ibid. hlm. 24.
[13] Stei Bcm, ‘Modul #06 Pengantar Manajemen’, Academia, 2020.[
[14] Ibid. hlm. 53
[15] Ibid. hlm. 6
[16] Ibid. hlm. 8
[17] Ibid. hlm 9
[18] Ibid. hlm. 11
[19] Ibid. hlm. 12
[20] Ibid. hlm. 13
[21] Ibid. hlm. 54
[22] Ali Sadikin, Isra Misra, and Muhammad Sholeh Hudin,
‘Pengantar Manajemen Dan Bisnis’ (K-Media, 2020).
[23] Ibid.
[24] Studi Manajemen, “Asas Organisassi”, https://www.studimanajemen.com/2012/09/asas-organisasi.html?m=1,
(diakses pada tanggal 19 Februari 2022 pukul 15.25)
[25] Ibid. hlm. 57
[26] Ibid. hlm. 60
[27] Ibid. hlm. 58-59
0 Response to "makalah pengantar bisnis dan manajemen || Fungsi Pengorganisasian"
Posting Komentar