makalah pengantar bisnis dan manajemen || Fungsi Pengorganisasian

KATA PENGANTAR

 

 

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

           

            Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Tuhan Yang Masa Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah dengan judul “Fungsi Pengorganisasian” ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

 

            Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah Pengantar Bisnis dan Manajemen. Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca.

 

            Karena keterbatasan pengentahuan maupun pengalaman maka kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapakan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

 

            Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca.

 

Wassalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh

 

 

Kalirejo, 16 Februari 2022

Tim Penyusun

 

DAFTAR ISI

 

KATA PENGANTAR.. ii

DAFTAR ISI. iii

BAB 1. 5

PENDAHULUAN.. 5

1.1 Latar Belakang. 5

1.2 Rumusan Masalah. 5

1.3 Tujuan Makalah. 5

BAB II. 7

PEMBAHASAN.. 7

2.1 Pengertian Fungsi  Pengorganisasian. 7

2.1.1 Fungsi Pengorganisasian. 8

2.2 Prinsip-prinsip Pengorganisasian. 9

2.3 Proses Pengorganisasian. 9

2.4 Jenis-jenis Organisasi 10

2.4.1 Organisasi Profit 10

2.4.2 Organisasi Non Profit/Nirlaba. 10

2.5 Unsur-unsur Pengorganisasian. 10

2.6 Struktur organisasi 11

2.6.1 Organisasi Lini 12

2.6.2 Struktur Organisasi Lini dan Staff. 12

2.6.3 Organisasi Fungsional 13

2.6.4 Struktur Organisasi Lini dan Fungsional 13

2.6.5 Struktur Organisasi Lini, Fungsional dan Staf. 14

2.6.6 Organisasi matrik. 14

2.7 Kelompok dan Perilaku Pengorganisasian. 15

2.8 Asas-asas organisasi 15

BAB III. 18

PENUTUP. 18

3.1 Kesimpulan. 18

3.2 Saran. 18

DAFTAR PUSTAKA.. 19

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


 

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Organizing adalah menyelenggarakan, mengatur, mempersiapkan, serta menyusun semua aspek yang dibutuhkan dalam suatu badan perusahaan agar segalanya tetap kondusif dan berjalan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Karena dalam satu perusahaan setiap orang memiliki keahlian dan ilmunya sendiri, sementara mereka harus bekerja sama agar mencapai tujuan perusahaan dalam waktu yang telah ditentukan dan disepakati bersama.

 

Fungsi pengorganisasian (organizing) adalah proses mengatur tugas, wewenang dan tanggung jawab setiap individu dalam suatu organisasi atau kelompok dalam menjalankan tugasnya masing-masing untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan.  Dalam fungsinya bukan hanya mengatur human resources tapi juga mengatur sumber daya yang dimiliki yaitu berupa uang, mesin, waktu dalam pengerjaan agar efekif dan lain sebagainya.

 

 

1.2 Rumusan Masalah 

Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat dirumuskan suatu pokok masalah yang kemudian disusun dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

1.      Apa yang dimaksud dengan fungsi pengorganisasian?

2.      Apa asas dalam pengorganisasian?

3.      Mengapa organisasi dianggap penting?

4.      Apa saja struktur dalam pengorganisasian?

 

1.3 Tujuan Makalah

Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:

1.      Untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Pengantar Bisnis dan Manajemen.

2.      Untuk menambah wawasan tentang fungsi pengorganisasian.

3.      Untuk mengetahui konsep-konsep yang ada didalam organisasi.

4.      Untuk mengetahui bagaimana cara menerapkan fungsi pengorganisasian baik di masyarakat maupun didalam perusahaan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Fungsi  Pengorganisasian

            Organisasi berasal dari kata oroganon (berarti alat dalam bahasa Yunani). Adanya satu alat dalam  produksi saja belum menimbulkan organisasi. Setelah diatur dan dikombinasikan dengan sumber ekonomi lainnya (manusia, bahan-bahan, alat, dan sebagainya) timbullah keharusan untuk mengadakan kerjasama yang efisien, efektif, dan dapat bertahan hidup. Organisasi mungkin memiliki sejumlah  kekayaan yang bersifat fisik atau abstrak dan sejumlah aspek sosial yang tidak terlihat. Organisasi sebagai bentuk dan hubungan yang mempunyai sifat dinamis (dapat menyesuaikan diri pada perubahan).[1]

Menurut Handoko (2000:6) mendefinisikan organisasi yaitu segabai suatu proses perencanaan yang meliputi penyusunan, pengembangan dan pemeliharaan suatu struktur atau pola hubungan-hubugan kerja dari orang-orang dalam suatu kelompok kerja.[2]

            Organisasi adalah proses mengidentifikasi dan mengelompokkan pekerjaan yang akan dilakukan dan  membaginya di antara individu-individu dan menciptkan hubungan yang baik dan tanggung jawab di antara mereka untuk bersama-sama mencapai tujuan (D. Chandra Bose, 2012).[3]

            Pengorganisasian adalah proses mengkoordinasikan sumber-sumber daya (resources) meliputi manusia, peralatan, bahan, uang, dan waktu. Proses ini merupakan aktivitas yang paling menentukan dalam keefktifan pencapaian tujuan organisasi. Pada tahap ini dilakukan penentuan fungsi,  hubungan, dan struktur. Fungsi berupa tugas-tugas yang dibagi dalam bentuk garis, staf, dan fungsional. Hubungan  meliputi tangguung jawab dan wewenang. Sedangkan struktur terbagi menjadi bentuk vertikal atau horizontal.[4] Jadi organisasi dapat disimpulkan kelompok orang (dua atau lebih ) yang bekerjasama dengan terkoordinasi dengan cara yang terstruktur untuk mencapai tujuan tertentu.[5]

Fungsi pengorganisasian yaitu fungsi yang menciptakan struktur formal dimana pekerjaan ditetapkan, dibagi dan dikoordinsikan. Pengorganisasian merupakan fungsi manajemen yang didalamnya terdiri dari:

1.      Penentuan sumber daya dan kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi.

2.      Perancangan dan pngemabngan suatu oranisasi yang akan membawa hal-hal tersebut untuk mencapai tujuan.

3.      Penugasan tanggung jawab tertentu.

4.      Pendelegasian wewenang kepada individu-individu tertentu untuk melaksanakan tugas-tugasnya.[6]

2.1.1 Fungsi Pengorganisasian

1. Appropriateness, organisasi harus dapat mempermudah proses pencapaian tujuan.

2. Adequacy, organisasi harus dapat mempermudah pemecahan masalahnya.

3. Effectiveness, organisasi harus dapat mewadahi proses-proses usaha dan proses-proses manajemen yang diperlukan untuk mencapai suatu hasil.

4. Efficiency, organisasi harus dapat mendukung terjadinya proses-proses untuk mendapatkan hasil yang maksimal dengan pengorbanan yang minimum.[7]

 

2.2 Prinsip-prinsip Pengorganisasian

            Adapun prinsip-prinsip yang melandasi kegiatan pengorganisasian dalam sistem manajemen yaitu:[8]

1.       Kekuasaan dan Tanggung Jawab

2.      Disiplin

3.      Kesatuan Perintah

4.      Keterpaduan Arah

5.      Subordinasi Kepentingan

6.      Remunerasi

7.      Sentralisasi

8.      Rantai Kekuasaan

9.      Keteraturan

10.  Keadilan

11.  Stabilitas Hubungan Kerja

12.  Inisiatif

13.  Kerjasama Tim

2.3 Proses Pengorganisasian[9]

Tahapan dalam pengorganisasian diantaranya yaitu sebagai berikut:

1.      Merefleksi rencana dan tujuan.

2.      Menetapkan tugas-tugas utama, yaitu merinci pekerjaan agar sesuai dengan visi dan misinya.

3.      Membagi tugas-tugas utamanya, yaitu  membagi beban kerja utama untuk dilakukan oleh seseorang atau dalam sebuah tim.

4.      Mengalokasikan sumber daya dan arahan untuk tugas-tugas, yaitu mengkombinasikan antar pekerjaan secara logis dan efesien serta menetapkan mekanisme untuk mengorganisasikan antar pekerjaan.

5.      Mengevaluasikan hasil-hasil dari strategi pengorganisasian yang telah dilaksanakan.

2.4 Jenis-jenis Organisasi[10]

2.4.1 Organisasi Profit

            Adalah organisasi untuk menghasilkan keuntungan yaitu mengambil lebih banyak uang daripada menghabiskan. Dimana para pemilik memiliki kebebasan untuk menyimpan semua keuntungan sendiri atau membagikannya kepada karyawan lain.

2.4.2 Organisasi Non Profit/Nirlaba

            Adalah suatu organisasi yang bersasaran pokok untuk mendukung suatu masalah (isu) atau perihal di dalam menarik perhatian publik atau masyarakat unutk suatu tujuan yang tidak komersial, tanpa ada perhatian terhadap hal bersifat moneter (mencari laba).[11]

Perbedaan antara organisasi Nirlaba dan Organisasi Profit[12]

1.      Organisasi Profit:

                                i.            Pemilik jelas memperoleh keuntungan dari hasil organisasinya.

                              ii.            Memilik sumber pendanaan yang jelas yaitu berasal dari keuntungan usahanya.

                            iii.            Jelas siapa yang menjadi Dewan Komisaris.

 

2.      Organisasi Nirlaba:

                                i.            Tidak adanya kepemilikan sesungguhnya dalam organisasi nirlaba.

                              ii.            Membutuhkan sumber pendanaan.

                            iii.            Anggota Dewan Komisaris bukanlah ‘pemilik’ organisasi

 

2.5 Unsur-unsur Pengorganisasian[13]

Unsur-unsu organisasi diuraikan sebagai berikut:

1.      Man (orang-orang) atau biasa disebut sebagai pegawai  organisasi yang memiliki fungsi dan keahliannya masing-masing dan menempati posisi yang telah diberikan atau posisi yang dikuasai.

2.      Kerjasama merupakan perbuatan yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Dibedakan berdasarkan tingkatannya yaitu administrator, manajer, dan pekerja.

3.      Tujuan adalah sasarn yang ingin dicapai. Tujuan menggambarkan harapan yang ingin dicapai bersama melalui produksi, program, kebijaksanaa, strategi, anggaran (budgeting), dan regulasi yang telah ditetapkan.

4.      Peralatan (Equipment) merupakan sarana seperti bahan, material, mesin, uang, dan barang modal dalam produksi.

5.      Lingkungan (Environment) faktor lingkungan berupa keadaan sosial, budaya, ekonomi, dan teknologi.

6.      Kondisi atau situasi yang dapat berpengaruh terhadap daya gerak organisasi, karena situasi akan selalu mengalami perubahan.

7.      Lokasi kegiatan organisasi atau tempat operasi organisasi.

 

2.6 Struktur organisasi

Menurut David Wilson dan Robert Rosenfeld adalah pola hubungan yang diciptakan di antara komponen-komponen bagian dari seluruh organisasi yang menggambarkan pola komunikasi, pengendalian, dan wewenang.[14]

Struktur organisasi merupakan mekanisme-mekanisme formal dari organisasi yang dikelola. Bagian  atau posisi maupun orang-orang yang menunjukan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi.

 

2.6.1 Organisasi Lini[15]

Struktur organisasi lini diciptakan oleh Henry Fayol merupakan bentuk yang paling sederhana dan paling tua dalam organisasi. Struktur ini menggambarkan tekanan bahwa wewenang organisasi dipegang langsung oleh manajemen puncak atau manajer atas yang di terapkan pada karyawannya untuk mencapai keberhasilan. Namun, manajer departemen masih diberi kesempatan untuk membuat pengambilan keputusan bagi departemennya, tetapi tetap dalam komando manajen puncak. Organisasi Lini hanya tepat dipakai dalam organisasi kecil.

Organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1) Jumlah karyawan sedikit

2) Pemilik modal merupakan pemimpin tertinggi

3) Belum terdapat spesialisasi

4) Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang & tanggung jawab penuh atas segala bidang pekerjaan

5) Struktur organisasi sederhana dan stabil

6) Organisasi tipe garis biasanya organisasi kecil

7) Disiplin mudah dipelihara (dipertahankan)

 

2.6.2 Struktur Organisasi Lini dan Staff[16]

Merupakan kombinasi dari organisasi lini, asas komando dipertahankan tetapi dalam kelancaran tugas pemimpin dibantu oleh para staff, dimana staff berperan memberi masukan, bantuan pikiranm saran-saran, data informasi yang dibutuhkan.

 

Ciri-ciri dari bentuk oganisasi ini antara lain:

1)      Hubungan atasan dan bawahan tidak bersifat langsung,

2)      Pucuk pimpinan hanya satu orang dibantu staff

3)      Terdapat 2 kelompok wewenang yaitu lini dan staff

4)      Jumlah karyawan banyak

5)      Organisasi besar, bersifat komplek, adanya spesialisasi.

 

2.6.3 Organisasi Fungsional[17]

Organisasi fungsional adalah suatu organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian yang mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan kepada para pelaksana yang mempunyai keahlian khusus.

Struktur organisasi fungsional diciptakan oleh F.W.Taylor. Struktur ini berawal dari konsep adanya pimpinan yang tidak mempunyai bawahan yang jelas dan setiap atasan mempunyai wewenang memberi perintah kepada setiap bawahan, sepanjang ada hubunganya dengan fungsi atasan tersebut.

Bentuk organisasi ini memiliki ciri-ciri:

1.      Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan

2.      Bawahan akan menerima perintah dari beberapa atasan

3.      Pekerjaan lebih banyak bersifat teknis, target-target jelas dan pengawasan ketat

4.      Penempatan jabatan berdasarkan spesialisasi.

 

2.6.4 Struktur Organisasi Lini dan Fungsional[18]

Suatu bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada perkepala unit dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu dan selanjutnya pimpinan tertinggi tadi masih melimpahkan wewenang kepada pejabat fungsional yang melaksanakan bidang pekerjaan operasional dan hasil tugasnya diserahkan kepada kepala unit terdahulu tanpa memandang eselon atau tingkatan.

Struktur organisasi ini memiliki ciri-ciri:

1.      Tidak tampak adanya perbedaan tugas-tugas pokok dan tugas-tugas yang bersifat bantuan

2.      Terdapat spesialisasi yang maksimal

3.      Tidak ditonjolkan perbedaan tingkatan dalam pemabagian kerja

 

2.6.5 Struktur Organisasi Lini, Fungsional dan Staf[19]

Organisasi ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari organisasi berbentuk lini dan fungsional.

Memiliki ciri-ciri:

1) Organisasi besar dan kadang sangat ruwet

2) Jumlah karyawan banyak.

3) Mempunyai 3 unsur karyawan pokok: a. Karyawan dengan tugas pokok (line personal) b. Karyawan dengan tugas bantuan (staff personal) c. Karyawan dengan tugas operasional fungsional (functional group)

2.6.6 Organisasi matrik[20]

Organisasi matrik disebut juga sebagai organisasi manajemen proyek yaitu organisasi di mana penggunaan struktur organisasi menunjukkan di mana para spesialis yang mempunyai keterampilan di masing-masing bagian dari kegiatan perusahaan dikumpulkan lagi menjadi satu untuk mengerjakan suatu proyek yang harus diselesaikan Organisasi matrik digunakan berdasarkan struktur organisasi staf dan lini khususnya di bidang penelitian dan pengembangan. Untuk mengatasi masalah yang mungkin timbul, biasanya manajer proyek diberi jaminan untuk melaksanakan wewenangnya dalam memberikan perintah di mana manajer proyek tersebut akan langsung lapor kepada manajer puncak.

 

2.7 Kelompok dan Perilaku Pengorganisasian[21]

J.W. McDavid dan M. Harari (1968:237) mendefinisikan kelompok sebagai suatu sistem yang terorganisasi yang terdiri atas dua orang atau lebih yang saling berhubungan sedemikian rupa sehinggaa sistem tersebut melakukan fungsi tertentu, memiliki serangkain peran hubungan antara anggotanya, dan memiliki serangkaian norma yang mengatur fungsi kelompok dan tiap-tiap anggotanya.[22]

Kelompok yang dimaksud adalah masyarakat itu sendiri. Yang berada dalam satu kampung atau lingkup kelompok yang memiliki kepala desa, sekretaris desa, dan anggota-anggota lainnya di dalam lingkup desa.

 

2.8 Asas-asas organisasi

Merupakan berbagai pedoman yang secara maksimal untuk dilaksanakan agar diperoleh struktur organisasi yang baik dan aktivitas organisasi dapat berjalan lancar dan efektif.

Cara yang paling baik dan paling umum untuk membentuk hubungan formal diantara sumber daya yang ada dalam organisasi adalah membentuk ''departemen" .Departementasi adalah proses pembentukan departemen, yaitu pengelompokan tugas atau orang dan sumber daya lainnya dalam sebuah unit organisasi berdasarkan faktor situasional seperti fungsi kerja, produk yang dibuat, wilayah cakupan dan proses pembuatan produk.[23]

Macam-macam asas organisasi adalah:[24]

1.      Asas tujuan.

2.      Asas the right person on the right place.

3.      Asas pembagian kerja.

Dalam melakukan pembagian kerja, perlu diperhatikan hal-hal

berikut:[25]

1. Tiap unit organisasi harus mempunyai rincian aktivitas yang jelas.

2. Pucuk Pimpinan sampai dengan pimpinan paling bawah harus

mempunyai tujuan yang jelas.

3. Variasi tugas bagi seorang pimpinan hendaknya yang sejenis atau yang

erat hubungannya.

4. Beban tugas antar tiap pimpinan atau pejabat hendaknya merata atau

adil.

5. Penempatan posisi tiap pejabat hendaknya dilakukan secara tepat.

6. Penambahan atau pengurangan pejabat harus didasarkan dari

perubahan volume pekerjaan.

7. Pembagian kerja untuk setiap pejabat seharus terhindarkan dari

unsur nepotisme.

4.      Asas pendelegasian wewenang.

Manfaat yang diperoleh apabila terjadi pelimpahan wewenang, antara lain sebagai berikut:[26]

a. Pimpinan dapat melakukan pekerjaan yang pokok-pokok saja.

b. Tiap tugas dapat dikerjakan pada tingkat yang tepat.

c. Keputusan-keputusan dapat dibuat dengan lebih tepat.

d. Meningkatkan inisiatif dan rasa tanggung jawab.

e. Mengurangi sikap selalu menunggu perintah.

f. Pelayanan dapat terus ditingkatkan walalupun pimpinan yang bersangkutan memiliki halangan.

5.      Asas kerjasama.

6.      Asas koordinasi.

Ada beberapa hal yang menjadi alasan mengapa koordinasi sangat

diperlukan dalam suat organisasi, yaitu:[27]

1. Perbedaan Sikap dan Pandangan

Seseorang cenderung lebih dipengaruhi pandangan tujuan organisasi

yang lebih langsung menjadi tanggung jawab merekan, misal bagian

pemasaran, merasa yang paling penting adalah kegiatan pemasaran.

2. Perbedaan Orientasi Waktu

Bagian produksi, cenderung berorientasi jangka operasional,

dibanding bagian pengembangan produk, yang cenderung

berorientasi jangka panjang.

3. Perbedaan Hubungan Antara Manusia

Misalnya di bagian produksi, yang cenderung pragmatis dan rutin,

proses komunikasi kurang berkembang, berbeda dengan bagian

pemasaran, yang sangat variatif, cenderung proses komunikasi

cenderung berkembang.

4. Perbedaan Formalitas Unit-unit organisasi yang pada umumnya memiliki metode dan standar yang berbeda untuk mengukur kemajuan atau hasil kerja. ada beberapa kegaitan organisasi yang dapat secara jelas terukur baik dari segi ongkos, waktu, kualitas dan ada pula yang tidak jelas terukurnya.

7.      Asas sistem.

8.      Asas ekonomi atau efektivitas dan efisiensi.

9.      Asas pengendalian atau kontrol.

10.  Asas tanggung jawab.

Asas organisasi menurut Lawrence M. Miller, yaitu:

1.      Asas tujuan.

2.      Asas keunggulan.

3.      Asas mufakat.

4.      Asas kesatuan.

5.      Asas prestasi.

6.      Asas empirisme.

7.      Asas keakraban.

8.      Asas integritas.

 

 

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

 

Fungsi pengorganisasian adalah fungsi yang dibutuhkan dan dimiliki oleh  suatu perusahaan untuk mengkoordinasikan semua sumber daya (manusia, uang, bahan-bahan, alat, keahlian, dan lainnya) agar dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah disepakati demi memajukan perusahaan.

Dalam fungsinya yang baik dibutuhkan appropriateness, adequancy, effectiveness, dan efficiency untuk mendorong terbentuknya manajemen yang baik. Adapun proses dalam organisasi adalah membuat rencana, lalu menetapkan tugas yang harus dilakukan oleh tim atau individu, memanfaatkan sumber daya yang ada dengan efektif dan efisien, dan jelas lakukan observasi dari hasil strategi yang sudah dilaksanakan. Apakah sesuai dengan tujuan dari rencana yang dibuat sebelumnya.

Dalam jenisnya, organisasi umumnya memiliki 2 jenis organisasi non profit/ nirlaba dan organisasi profit. Keduanya memiliki tujuan dan fungsi yang jelas berbeda, jika organisasi profit sudah jelas bahwa pemilik akan memperoleh hasil dari organisasinya dan organsasi nirlaba memiliki tujuan untuk mendukung masalah atau isu yang sedang merebak dan membantu menyelesaikannya.

 

3.2 Saran  

Saran dari penulisan makalah ini semoga makalah ini berguna bagi pembaca terkhusus untuk penulis sendiri. Untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan guna perbaikan makalah di masa yang akan datang

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Akuntansi, Akademi, and Permata Harapan, ‘Module Kuliah Module Kuliah’, 1–151 <https://www.pdfdrive.com/pengantar-manajemen-bisnis-e91777708.html>

Bcm, Stei, ‘Modul #06 Pengantar Manajemen’, Academia, 2020

Indayani, Lilik, ‘Pengantar Manajemen’, Pengantar Manajemen, June, 2018 <https://doi.org/10.21070/2018/978-602-5914-18-8>

Pramana, C, A Utama, O Ririmasse, G Djuanda, R Christianty, I G B Wijaya, and others, Dasar Ilmu Manajemen (Media Sains Indonesia, 2021) <https://books.google.co.id/books?id=-mU7EAAAQBAJ>

Priyono, Pengantar Bisnis, ed. by Teddy Chandra, Cetakan 1 (Jawa Timur: Zifatama Publisher, 2007)

Sadikin, Ali, Isra Misra, and Muhammad Sholeh Hudin, ‘Pengantar Manajemen Dan Bisnis’ (K-Media, 2020)

Septiana, Aldila, Pengantar Bisnis Dan Manajemen (Duta Media Publishing, 2016), xliv

Wibowo, Sampurno, ‘Pengantar Manajeman Bisnis’ (Politeknik Telkom, 2009)

 Studi Manajemen, “Asas Organisassi”, https://www.studimanajemen.com/2012/09/asas-organisasi.html?m=1, (diakses pada tanggal 19 Februari 2022 pukul 15.25)



[1] Aldila Septiana, Pengantar Bisnis Dan Manajemen (Duta Media Publishing, 2016), xliv.

[2] Priyono, Pengantar Bisnis, ed. by Teddy Chandra, Cetakan 1 (Jawa Timur: Zifatama Publisher, 2007). h. 37

[3] C Pramana and others, Dasar Ilmu Manajemen (Media Sains Indonesia, 2021) <https://books.google.co.id/books?id=-mU7EAAAQBAJ>.

[4] Sampurno Wibowo, ‘Pengantar Manajeman Bisnis’ (Politeknik Telkom, 2009).

[5] Akademi Akuntansi and Permata Harapan, ‘Module Kuliah Module Kuliah’, 1–151 <https://www.pdfdrive.com/pengantar-manajemen-bisnis-e91777708.html>.

[6] Ibid. hlm. 25

[7] Ibid. hlm. 51

[8] Ibid . h. 51

[9] Ibid. hlm. 53

[10] Lilik Indayani, ‘Pengantar Manajemen’, Pengantar Manajemen, June, 2018 <https://doi.org/10.21070/2018/978-602-5914-18-8>.

[11] Ibid. 23

[12] Ibid. hlm. 24.

[13] Stei Bcm, ‘Modul #06 Pengantar Manajemen’, Academia, 2020.[

[14] Ibid. hlm. 53

[15] Ibid. hlm. 6

[16] Ibid. hlm. 8

[17] Ibid. hlm 9

[18] Ibid. hlm. 11

[19] Ibid. hlm. 12

[20] Ibid. hlm. 13

[21] Ibid. hlm. 54

[22] Ali Sadikin, Isra Misra, and Muhammad Sholeh Hudin, ‘Pengantar Manajemen Dan Bisnis’ (K-Media, 2020).

[23] Ibid.

[24] Studi Manajemen, “Asas Organisassi”, https://www.studimanajemen.com/2012/09/asas-organisasi.html?m=1, (diakses pada tanggal 19 Februari 2022 pukul 15.25)

[25] Ibid. hlm. 57

[26] Ibid. hlm. 60

[27] Ibid. hlm. 58-59

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "makalah pengantar bisnis dan manajemen || Fungsi Pengorganisasian"

Posting Komentar