makalah pengantar bisnis dan manajemen || Fungsi Perencanaan
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillah segala puji bagi Allah Swt yang telah melimpahkan
Rahmat dan HidayahNya sehingga tugas penulisan makalah mata kuliah Pengantar
Bisnis dan Manajemen dapat diselesaikan dengan tepat waktu.
Shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
besar Nabi Muhammad SAW. yang senantias kita nantikan syafa’atnya di dunia dan di yaumul qiyamah
nanti.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Dedi
Satriawan, M.Pd , selaku dosen pengampu dalam mata kuliah Pengantar
Bisnis dan Manajemen yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar
Bisnis dan Manajemen. Selain itu,tugas makalah ini bertujuan untuk menambahkan
ilmu pengetahuan dan wawasan tentang materi ”Fungsi Perenccanaan dalam Suatu Manajeman” dan semoga kami
berharap pembaca mendapatkan sudut pandang baru setelah membaca makalah ini.
Kami menyadari
makalah ini masih memerlukan penyempurnaan, terutama pada bagian isi. Segala kritik dan saran yang
bersifat membangun motivasi akan menjadi evaluasi bagi kami dalam pembuatan
makalah selanjutnya. Apabila terdapat banyak kesalaham pada makalah ini, kami
memohon maaf.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata semoga makalah ini
dapat bermanfaat.
Wassalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh
Bandar
Lampung, 18 Februari 2022
Kelompok 3
DAFTAR ISI
C. Latar Belakang Lahirnya Perencanaan
J. Kegiatan Perencanaan dalam Manajemen
K. Pentingnya Suatu Perencanaan
O. Maksimalisasi Efektivitas Proses
Perencanaan
P. Perspektif dalam Perencanaan
Q. Hubungan Fungsi Perencanaan dengan
Fungsi Lainnya
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Fungsi perencanaan merupakan bagian integral dari tugas manajer. meliputi
pengembangan strategi dan disain alat-alat untuk pelaksanaannya.Perencanaan
memberikan kerangka-kerja untuk pengambilan keputusan terpadudalam seluruh
organisasi. Pada tingkat strategi, rencana jangka-panjang yangkomprehensif itu
dikembangkan untuk mencapai keseluruhan missi. Rencana jangka pendek dipakai
pada tingkat operasi dan dilaksanakan melalui taktikterinci. Di antara keduanya
adalah tingkat koordinasi, dimana manajemenmenjabarkan strategi ke dalam
taktik, mengembangkan kebijaksanaan dan prosedur, mengintegrasikan proses
perencanaan melalui fungsi-fungsi. Orientasinya yang ke masa depan, membuat perencanaan itu merupakan
fungsi pokok bagi manajer untuk mengatasi lingkungan yang kompleks dan selalu
berubah. Proses perencanaan yang dinamis adalah esensil bagi adaptasi
daninovasi.[1]
Perencanaan adalah
pemilihan atau penetapan tujuan organisasi penentuanstrategi, kebijaksanaan,
proyek, program, prosedur, sistem, metoda, anggaran danstandar yang dibutuhkan
untuk mencapai tujuan.[2]
Perencanaan merupakan pemilihan sekumpulan
kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harusdilakukan, kapan, bagaimana,
dan oleh siapa. Rencana harus mempertimbangkankebutuhan, flesibilitas, agar mampu
menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi baru secepat mungkin. Rencana
merupakan salah satu aspek penting dalam pengambilan keputusan
(decision making ).[3]
B. Rumusan Masalah
1.
Apa Definisi
dan Karakteristik Fungsi Perencanaan?
2.
Bagaimana
Pentingnya Suatu Perencanaan?
3.
Sifat
Rencana yang Baik?
4.
Bagaimana
Proses Perencanaan?
5.
Siapa
Pembuat Rencana?
6.
Bagaimana
Cara Maksimalisasi Efektivitas Proses Perencanaan?
7.
Apa Prespektif
dalam Perencanaan?
8.
Bagaimana
Hubungan Perencanaan dengan Fungsi Lainnya?
C.
Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas,
makalah ini dibuat selain untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Menajeman
dan Bisnis juga memberikan pengetahuan kepada kita sebagai mahasiswa mengenal:
1.
Mengetahui
Fungsi Perencanaan
2.
Mengetahui
Pentingnya Suatu Perencanaan
3.
Mengetahui
Sifat Rencana yang Baik
4.
Mengetahui
Proses Perencanaan
5.
Mengetahui
Siapa Pembuat Rencana
6.
Mengetahui
Cara Maksimalisasi Efektivitas Proses Perencanaan
7.
Mengetahui
Prespektif Perencanaan
8.
Mengetahui
Hubungan Perencanaan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Karakteristik
Perencanaan
Planning atau
perencanaan ialah suatu rangkaina persiapan tindakan untuk mencapai tujuan
dimana erencanaan merupakan pedoman, garis-garis besat atau petunjuk-petunjuk
yang harus dituruti jika menginginkan hasil yang baik sebagaimana direncanakan.[4]
Perencanaan ialah langkah awal dalam proses suatu manajemen. Oleh
karena itu, kemampuan untuk melakukan perencanaan merupakan salah satu fungsi
dan peran manajer.[5]
Manajer harus mempunyai kemampuan untuk melihat masa depan yang akan dicapai,
dengan pengalaman masa lalu, dengan pertimbangan kekuatan dan kelemahan
organisasi, yang pada akhirnya mereka harus merumuskan rencana program kerja.[6]
Perencanaan merupakan fungsi manajemen yang primer, yaitu tahapan
yang mendahului dan menjadi pondasi terhadap fungsi-fungsi manajemen yang
lainnya. Manajer akan menentukan struktur organisasi, mengalokasikan sumber
daya, apabila telah melalui proses perencanaan.[7]
Gambar 2.1 Perencanaan merupakan Pondasi Bagi Fungsi
Manajemen Lainnya
B. Definisi
Perencanaan
Secara
definisi, perencanaan diartikan sebagai “proses penentuan bagaimana organisasi
mencapai tujuan atau merealisasikan tujuannya”.[8] Dalam
bahasa yang formal diberikan pengertian bahwa proses perencanaan adalah
bagaimana mengembangan strategi dan tindakan yang didahului dengan proses
analisis dan perumusan peluang-peluang yang diprediksi akan muncul.[9]
Untuk mengetahui dan memahami hakekat
perencanaan, maka kita perlu mengetahui pengertian atau definisinya dari
beberapa ahli, di antaranya:[10]
a.
George
R. Terry: Perencanaan adalah pemulihan fakta-fakta dan usaha
menghubung-hubungkan antara fakta yang satu dengan yang lain, kemudian membuat perkiraan
dan peramalan tentang keadaan dan perumusan tindakan untuk masa yang akan
datang yang sekiranya diperlukan untuk menghendaki hasil yang dikehendaki.
b.
Harold
Koontz dan O'Donnell: Perencanaan adalah tugas seorang manajer untuk menentukan
pilihan dari berbagai alternatif, kebijaksanaan, prosedur dan program.
c.
W.
H. Newman: Perencanaan adalah suatu penngambilan keputusan pendahuluan mengenai
apa yang harus dikerjakan dan merupakan langkah-langkah sebelum kegiatan
dilaksanakan.
d.
Dr.
SP. Siagian MPA.: Perencanaan dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses
pemikiran dan penentuan secara matang dari hal-hal yang akan dikerjakan di masa
yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan.
C.
Latar Belakang Lahirnya Perencanaan
Suatu perencanaan lahir bukanlah secara
kebetulan melainkan ada sebab berupa inisiatif atau prakarsa dari dalam dan
luar organisasi. Sebagaimana asal lahirnya suatu perencanaan meliputi berbagai
sumber, antara lain:[11]
a.
Policy
top management, puncak pimpinanlah yang
mengeluarkan kebijakan diadakannya perencanaan karena memang merekalah sebagai
pemegang policy.
b.
Hasil
pengawasan, berdasarkan hasil pengawasan
terkumpullah sejumlah data dan fakta yang dibuat dalam satu perencanaan baru
yang memperbaiki atau merombak yang pernah dilaksanakan.
c.
Inisiatif
dari dalam, planning juga dapat lahir akibat
adanya saran-saran dari pihak luar yang mungkin secara langsung atau tidak
langsung, yang mempunyai kepentingan dengan organisasi.
d.
Kebutuhan
masa depan, suatu perencanaan dibuat sebagai
persiapan masa depan ataupun menghadapi rintangan dan hambatan yang
sewaktu-waktu bisa terjadi.
D.
Batasan Perencanaan
Pada dasarnya yang dimaksud dengan
perencanaan yaitu memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan 5w + 1H , yaitu :
apa (what), siapa (who) kapan (when), dimana ( where ), mengapa ( why ) dan
bagaimana ( how ). [12]
a. Apa (what),
Merumuskan apa yang menjadi tujuan/target yang ingin dicapai oleh
organisasi/perusahaan, baik dalam jangka pendek, menengah, ataupun panjang. Jawaban atas pertanyaan ini nanti akan dijadikan
dasar dalam perencanaan perusahaan selanjutnya.
b.
Siapa
(who)
Merumuskan personil yang bertanggung jawab atas
pencapaian target dan sasaran organisasi. Siapa yang akan menjalani tugas dan
siapa pangsa pasar yang akan dituju.
c.
Kapan
(when)
Merumuskan jangka waktu atau kapan kegiatan / program
harus dieksekusi atau dilaksanakan.
Menentukan waktu eksekusi pekerjaan yang ingin dijalankan tidak bisa dilakukan
serampangan. Harus ada analisanya.
d. Dimana (where)
Merumuskan
dimana sebuah proyek dalam menjalankan tujuan akan dilakukan. Harus dijelaskan
mengapa program untuk mencapai tujuan tersebut harus ditempat tertentu dan
bukan ditempat yang lain.
e.
Mengapa
(why)
Merumuskan alasan-alasan yang melatrabelakangi
mengapa kegiatan atau program itu dilaksanakan atau untuk apa kegiatan itu
dilaksanakan.
f.
Bagaimana
(how)
Merumuskan strategi atau cara dan prosedur bagaimana
kegiatan itu dilaksanakan dengan cara yang efektif dan efesien.[13]
E.
Aspek Perencanaan
Aspek
perencanaan dalam sistem perencanaan dicetuskan oleh Peter Drucker, seorang
ahli manajemen asal Austria yang menentang manajemen birokrasi dan mendukung
manajemen kreatif.[14]
Menurutnya manajemen harus berinovasi seperti menggabungakan ide-ide lama
dengan yang baru sehingga tercipta sebuah invasi baru.
Drucker menekankan berbagai macam aspek
perencanaan yang menjelaskan bahwa sistem perencanaan yang baik membutuhkan 6 P
(6 P’s Drucker) sebagai berikut:[15]
a.
Purpose yaitu tujuan yang jelas dan rinci akan apa yang akan diraih,
b.
Philosophy yaitu penggabungan antara keyakinan yang mendasar dan tujuan
organisasi yang hendak dicapai,
c.
Premise yaitu pelibatan kekuatan dan kelemahan organisasi dengan
menciptakan sebuah peramalan terkait tren yang ada,
d.
Policies yaitu pedoman umum atau batasan yang membantu pemikiran atau
tindakan manajerial. Pedoman umum biasanya disebut juga kebijakan,
e.
Plans yaitu panduan tentang bagaimana mencapai sebuah tujuan yang akan
dicapai,
f. Priorities yaitu sebuah kondisi yang harus diistimewakan atau didahulukan.
Prioritas akan menentukan alokasi sumber daya yang tepat karena prioritas akan
menentukan apa yang relatif lebih penting.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa perencanaan
adalah proses berkelanjutan untuk membuat keputusan secara sistematis sekaligus
proses pengorganisasian yang baik. Secara sistematis upaya yang diperlukan
untuk melaksanakan keputusan-keputusan dapat tercipta secara sistematis
sehingga dapat memperoleh umpan balik yang terorganisir.[16]
F.
Tujuan Perencanaan
Setiap perusahaan memiliki tujuan yang berbeda beda, tentu
perencanaan yang dilakukan pun berbeda, untuk mencapai
tujuan perlu perencanaan yang matang sesuai dengan tujuannya dan disesuaikan menurut bidang-bidang yang akan
dicapai.[17]
Albert Silalahi (1987: 167), menjelaskan
bahwa tujuan perencanaan adalah sebagai berikut:
a.
Perencanaan
adalah jalan atau cara untuk mengantifikasi dan merekam perubahan (a way to
anticipate and offset change).
b.
Perencanaan
memberikan pengarahan (direction) kepada administrator-administrator maupun
non-administrator.
c.
Perencanaan
juga dapat menhindari atau setidak-tidaknya memperkecil tumpang-tindin dan
pemborosan (wasteful) pelaksanaan aktivitas-aktivitas.
d.
Perencanaan
menetapkan tujuan-tujuan dan standar-standar yang akan digunakan untuk
memudahkan pengawasan.
Stephen Robbins dan Mary Coulter
mengemukakan empat tujuan perencanaan, yaitu :[18]
a.
Untuk
memberikan pengarahan baik untuk manajer maupun karyawan nonmanajerial. Dengan
rencana, karyawan dapat mengetahui apa yang harus mereka capai, dengan siapa
mereka harus bekerja sama, dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan
organisasi. Tampa rencana, departemen dan individual mungkin akan bekerja
sendiri-sendiri secara serampangan, sehingga kerja organisasi kurang efesien.
b.
Untuk
mengurangi ketidakpastian. Ketika seorang manajer membuat rencana, ia dipaksa
untuk melihat jauh ke depan, meramalkan perubahan, memperkirakan efek dari
perubahan tersebut, dan menyusun rencana untuk menghadapinya.
c.
Untuk
meminimalisir pemborosan. Dengan kerja yang terarah dan terencana, karyawan
dapat bekerja lebin efesien dan mengurangi pemborosan. Selain itu, dengan
rencana, seorang manajer juga dapat mengidentifikasi dan menghapus hal-hal yang
dapat menimbulkan inefesiensi dalam perusahaan.
d.
Untuk
menetapkan tujuan dan standar yang digunakan dalam fungsi selanjutnya. Tanpa
adanya rencana, manajer tidak akan dapat menilai kinerja perusahaan. Selain
keempat hal tersebut, sebagian besar studi menunjukan adanya hubungan antara
perencanaan dengan kinerja perusahaan.[19]
Kesimpulannya, tujuan perencanaan yang
paling esensial adalah meminimalisasi resiko atau hambatan serta ancaman yang
mengelilingi organisasi sehingga memberikan ketidakpastian dalam pencapaian
tujuan. Perencanaan dilakukan agar memberi kekuatan positif untuk mencapai
tingkat keberhasilan yang baik. Jika perencanaan terlaksana dengan baik, maka
proses koordinasi dan efesiensi atau tidak ada pemborosan sumber daya akan
terpenuhi secara signifikan.[20]
G. Manfaat Adanya
Perencanaan
Sebuah organisasi akan memiliki manajemen yang baik
diawali dengan proses perencanaan yang baik. Apabila tahapan perencanan
diberikan perhatian lebih baik bagi seorang manajer, maka akan memperoleh
manfaat-manfaat serta keuntungan sebagai berikut:
a.
Membantu para manajer untuk
berorientasi ke masa depan
Para manajer akan dipaksa untuk memiliki pemikiran
yang visioner (jangka panjang) dimana mampu melihat masalah-masalah dan
peluang-peluang yang mungkin timbul dan yang akan dihadapi di masa mendatang.
b.
Meningkatkan koordinasi dalam
pengambilan keputusan
Tidak akan ada keputusan yang dibuat untuk hari ini
tanpa adanya Akan pemikiran akan pengaruh keputusan tersebut terhadap
keputusan yang akan diambil di kemudian hari. Sehingga mendukung manajer untuk
selalu konsisten dengan keputusan yang telah diambil sebelumnya.
c.
Perencanaan akan menekankan kepada tujuan
organisasi
Dengan adanya perencanaan, maka manajer akan selalu
ingat atau diingatkan mengenai tujuan organisasi yang harus dicapai. Apabila
proses perencanaan tidak dilakukan, maka akan timbul banyak kerugian dalam
organisasi, salah satunya adalah banyak waktu yang terbuang untuk melakukan
hal-hal yang tidak berhubungan dengan pencapaian tujuan.[21]
d.
Menentukan titik tolak dan
tujuan usaha.
Tujuan adalah sesuatu yang ingin dicapai sehingga
merupakan sasaran, sedangkan perencanaan adalah alat untuk mencapai sasaran
tersebut. Setiap usaha yang baik harus memiliki titik tolak, landasan dan
tujuannya.
e.
Memberikan pedoman, pegangan
dan arah.
Suatu perusahaan harus mengadakan perencanaan apabila
hendak mencapai suatu tujuan. Tampa perencanaan, suatu perusahaan tidak akan
memiliki pedoman, pegangan dan arahan dalam melaksanakan aktivitas kegiatanya.
f.
Mencegah pemborosan waktu,
tenaga dan material.
Dalam menetapkan altematif dalam perencanaan, kita
harus mampu menilai apakah alternatif yang dikemukakan realistis atau tidak
atau dengan kata lain, apakah masih dalam batas kemampuan kita serta dapat
mencapai tujuan yang kita tetapkan
g.
Memudahkan pengawasan.
Dengan adanya planning, kita dapat mengetahui
penyelewengan yang terjadi karena planning merupakan pedoman dan patokan dalam
melakukan suatu usaha. Agar dapat membuat perencanaan yang baik, maka manajer
memerlukan data-data yang lengkap, dapat dipercaya serta aktual.[22]
H.
Bentuk Perencanaan
Pada dasarnya di setiap organisasi terdapat tiga tipe
atau bentuk perencanaan, dimana keduanya saling terkait satu sama lain. Bentuk
perencanaan yang disesuaikan dengan tingkatan manajemen adalah sebagai berikut:
a.
Rencana Global (Global Plan)
Rencana ini bisa dikatakan sebagai
visi dan arah perusahaan. Akan dibawa kemana perusahaan ini nantinya. Ada beberapa hal yang
menjadi pertimbangan dalam menyusun rencana global perusahaan yang biasa
dikenal dengan nama analisa SWOT (Streng,
Weakness, Opportunity, Treath).[23]
1) Strenght yaitu kekuatan yang dimiliki
oleh organisasi yang bersangkutan.
2) Weaknesses, memperhatikan kelemahan yang
dimiliki organisasi yang bersangkutan.
3) Opportunity yaitu kesempatan terbuka yang
dimiliki oleh organisasi
4) Treath yaitu tekanan dan hambatan
yang dihadapi organisasi.[24]
b. Rencana Strategis (Strategic
Plan)
Rencana ini dirancang untuk menentukan visi, misi
organisasi, menetapkan sasaran, program kerja untuk mencapai tujuan organisasi.
c.
Rencana Operasional (Operational Plan)
Rencana ini merinci detail pelaksanaan rencana
strategis, baik berupa rencana sekali pakai (single use plan) dan rencana baku
(standing plan) yang dapat dipakai berulang-ulang.[25]
I.
Jenis-jenis Perencanaan
Menurut Rohman (2017), perencanaan memiliki berbagai
jenis sesuai dengan sudut pandang yang digunakan. Jenis-jenis perencanaan
tersebut adalah: [26]
a. Berdasarkan penggunaannya
terbagi menjadi:
1)
Single use planning yaitu perencanaan yang
dimaksudkan untuk satu kali perencanaan.
2)
Repeats planning yaitu perencanaan yang
digunakan dalam pelaksanaan yang berulang-ulang.
b. Berdasarkan prosesnya terbagi
menjadi:
1)
Policy planning yaitu perencanaan yang
hanya berisi kebijakan tanpa dilengkapi teknis pelaksanaan,
2)
Program planning yaitu perencanaan yang
merupakan penjelasan dari policy planning misalnya program apa saja yang akan
dilakukan, ikhtisar dan sumber serta bahan yang digunakan,
3)
Operational planning yaitu perencanaan
yang memuat cara-cara melakukan pekerjaan tertentu agar maksimal dalam
pencapaian tujuan organisasi.
c. Berdasarkan jangka waktunya
terbagi menjadi:
1)
Long range planning (LRP) yaitu
perencanaan jangka panjang yang membutuhkan waktu lama sekitar 10 tahun dalam
pelaksanaannya,
2)
Intermediate planning (IP) yaitu
perencanaan jangka menengah yang biasanya membutuhkan waktu lima tahun,
3)
Short range planning (SRP) yaitu
perencanaan jangka pendek yang membutuhkan waktu kurang dari setahun.
d. Berdasarkan wilayah
pelaksanaannya terbagi menjadi:
1)
Rural planning yaitu perencanaan
pedesaan,
2)
City planning yaitu perencanaan
perkotaan,
3)
Regional planning yaitu perencanaan
tingkat daerah kabupaten atau kota,
4)
National planning yaitu suatu perencanaan
tingkat nasional yang mencakup suatu wilayah negara.
e. Berdasarkan materinya terbagi
menjadi:
1)
Personel planning yaitu perencanaan
mengenai masalah-masalah yang berkenaan dengan pegawai,
2)
Financial planning yaitu perencanaan
mengenai pembiayaan secara komprehensif dari suatu kegiatan untuk mencapai
tujuan bersama,
3)
Industrial planning yaitu perencanaan
yang menyangkut aktivitas industri yang bertujuan agar dari berbagai hambatan dalam
pencapaian tujuan,
4)
Educational planning yaitu perencanaan
yang menyangkut aktivitas pendidikan.
f.
Berdasarkan keumuman dan kekhususannya
1)
General plans (rencana umum) yaitu
perencanaan yang dibuat hanya garis besar untuk mencapai tujuan,
2)
Special planning (rencana khusus) yaitu
perencanaan yang dibuat secara mendetail dan rinci,
3)
Overall planning (rencana keseluruhan)
yaitu perencanaan yang memberikan pola secara keseluruhan dari pekerjaan yang
harus dilaksanakan.
J.
Kegiatan Perencanaan dalam Manajemen
Kegiatan pokok yang
dilakukan fungsi planning adalah:
a.
Menentukan
arah tujuan perusahaan dan target bisnisnya
b.
Menyusun
strategi untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
c. Menentukan apa saja sumber daya yang dibutuhkan
untuk menjalankan strategi tersebut
d. Menetapkan standar atau benchmark untuk
menentukan upaya dalam mencapai tujuan tersebut.[27]
K.
Pentingnya Suatu Perencanaan
Banyak faktor yang memengaruhi
pentingnya sebuah perencanaan organisasi bisnis di masa depan atas dasar
perubahan kondisi yang tidak pasti. Lingkungan organisasi bergerak begitu cepat
dan masif, schingga menuntut manajemen organisasi harus peka terhadap keadaan
dan selalu mengantisipasi dengan rencana-rencana perusahaan untuk menyesuaikan
diri terhadap lingkungan. [28]
Suatu organisasi yang tidak
memiliki perencanaan akan sulit mengantisipasi perubahan karena tidak memiliki arah
dan tujuan yang jelas. Berikut merupakan alasan tentang pentingnya seuah
perencanaan.[29]
1.
Koordinasi
Perencanaan merupakan upaya untuk
menyatukan pandangan-pandangan individu yang ada pada organisasi. Setiap
individu dalam organisasi memiliki sudut pandang yang berbeda, sehingga perlu
penyamaan asumsi antarindividu terkait dengan tujuan organisasi. Selain itu,
pekerjaan yang dilakukan di dalam organisasi terdapat pekerjaan yang bersifat
individu dan kelompok, sehingga penyamaan presepsi perlu disamakan agar tujuan
organisasi dapat tercapai.
2.
Menghadapi Perubahan
Perubahan yang dipengaruhi lingkungan
organisasi merupakan sebuah kepastian karena organisasi hidup dalam lingkungan
organisasi. Lingkungan tersebut akan menimbulkan tantangan-tantangan yang harus
dijawab oleh organisasi, seperti perubahan teknologi yang apabila organisasi
tidak siap meresponsnya, maka organisasi harus siap-siap tertinggal dengan
lingkungan eksternal lainnya, seperti pesaing dan pelanggan yang akan berpindah
dari organisasi tersebut. Dalam hal ini, perencanaan yang baik dapat
mengantisipasi perubahan tersebut. Efektivitas dari sebuah perencanaan yang
baik, bergantung dari seberapa besar kemampuan organisasi dalam menganalisis
kondisi yang terjadi di masa yang akan datang.
3.
Mengurangi Ketidakpastian
Ketidakpastian yang terjadi di masa yang
akan datang terjadi sama dengan perubahan yang terjadi di masa yang akan
datang. Manajemen harus dapat merencanakan dengan baik yang secara efektif
dibangun dengan kemampuan analisis seorang manajer dalam melihat kondisi di
masa yang akan datang dan diterapkan pada organisasi untuk menghadapi
ketidakpastian di masa depan.
4.
Pengembangan Manajer
Perencanaan yang baik menuntut manajer
untuk selalu terus belajar dan berkembang dan mampu menganalisis suatu perubahan
dan ketidakpastian di masa depan. Hal tersebut karena manajer adalah selaku
pengambil keputusan dalam perencanaan suatu organisasi, sehingga mau tidak mau
seorang manajer harus terus menganalisis intuisi yang dimiliki dalam
mengidentifikasi perubahan yang dihadapi oleh organisasi.
5.
Mengemban Standar Kinerja
Organisasi
Pentingnya sebuah perencanaan dapat
digunakan untuk menentukan dan mengembangkan sebuah standar kinerja organisasi.
Standar organisasi ini perlu ditentukan dan dikembangkan karena berkaitan
dengan tujuan organisasi yang akan datang. Apabila tidak ada standar kinerja
organisasi, maka akan sulit mengukur kinerja organisasi karena semua ukuran
akan bergantung pada subjektivitas masing-masing individu dalam organisasi.
Subjektivitas ini akan berdampak pada ukura-ukuran yang kurang realistik dalam
pencapaian tujuan-tujuan organisasi.
L.
Sifat Rencama yang Baik
Dalam sebuah perencanaan juga
perlu memperhatikan sifat rencana yang baik. Sifat rencana yang baik yakni :[30]
1.
Teintegrsi dengan baik, rencana harus bisa
dikomunikasikan pemakaian kata-kata yang sederhana dan jelas dalam arti mudah
dipahami oleh yang menerima sehingga penafsiran yang berbeda-berbeda dapat
ditiadakan.
2.
Fleksibel, suatu rencana harus dapat
menyesuaikan dengan keadaan yang seebenarnya bila ada perubahan maka tidak
semua rencana dirubah dimungkinkan diadakan peneysuaian-penyesuaian saja.
Sifatnya tidak kaku harus begini dan begitu walaupun keadaan lain dari yang
direncanakan.
3.
Stabilitas, tidak perlu setiap kali
rencana mengalami perubahan jadi harus dijaga stabilitasnya setiap harus ada
dalam pertimbangan.
4.
Ada dalam perimbangan berarti bahwa pemberian waktu
dan faktor-faktor produksi kepada siapa tujuan organisasi scimbang dengan
kebutuhan.
5.
Detail, rencana yang baik harus meliputi
seluruh tindakan yang dibutuhkan, jadi meliputi fungsi-fungsi yang ada dalam
organisasi.
6.
Aplikatif, sederhana dan tidak sulit
dijalankan. Perencaaan sudah tentu
memperhitungkan segala kemungkinan yang ada. Kemungkinan yang paling mudah
dijalankan adalah pilihan yang diprioritaskan.
M.
Proses Perencanaan
Proses perencanaan akan menjadi sebuah tindakan jika
tahapan ini merupakan salah satu tahapan atau program kerja dalam sebuah
organisasi. Misalnya dalam melakukan transformasi dari input menjadi output,
harus terjadi proses perencanaan yang matang. Lihat gambar berikut:[31]
Gambar 2.2 Proses Perencanaan
1.
Tahap Perencanaan
Proses perencanaan terdiri dari berbagai
langkah-langkah atau tahapan-tahapan yang sistematis. Menurut Samuel Certo,
perencanaan terdiri dari 6 tahapan.[32]
a.
Menyatakan Tujuan Organisasi
Tujuan harus diturunkan dari visi/misi organisasi
tentang kondisi di masa yang akan datang sehingga kualitas tujuan sangat
tergantung dari kejelasan arah, ruang lingkup kegiatan, segmen produknya dan
pasar serta tingkat keberhasilannya yang ingin dicapai. Ciri-ciri tujuan yang
baik adalah harus spesifik, realistis, menantang, terukur, dan berbatas waktu,
sehingga agar tujuan dapat menimbulkan komitmen dan menjadi sumber motivasi. [33]
b.
Menyusun Daftar Alternatif
Untuk mencapai tujuan Apabila tujuan organisasi telah
ditetapkan, maka seorang manajer harus menyusun daftar alternatif sebanyak
mungkin untuk mencapai tujuan tersebut. Untuk menyusun alternatif diperlukan
informasi, sebab setiap alternatif membutuhkan informasi yang berbeda-beda yang
disesuaikan dengan faktor kunci keberhasilan organisasi.[34]
c.
Menyusun asumsi sebagai dasar
untuk setiap alternatif
Kelayakan suatu alternatif banyak dipengaruhi oleh
asumsi yang menjadi dasar dari alternatif tersebut. Alternatif dikatakan layak,
apabila asumsi-asumsi yang muncul dianggap wajar dan relevan. [35]
d.
Memilih alternatif terbaik
untuk mencapai tujuan
Evaluasi alternatif juga harus dibarengi dengan
evaluasi asumsi-asumsi yang mendasarinya. Seoarang manajer harus mampu memilih
alternatif yang terbaik berdasarkan kriteria yang ada (Benefit/cost).
e.
Menyusun Rencana atas
alternatif yang terpilih
Setelah memilih alternatif, maka manajer harus mampu
menerjemahkan rencana-rencana jangka pendek dan jangka panjang atas alternatif
tersebut. Menyusun rencana didalamnya menentukan sumber daya yang akan
digunakan serta keahlian yang dibutuhkan yang nantinya tidak mengganggu
pelaksanaan.
f.
Mengubah rencana menjadi
tindakan
Melaksanakan rencana adalah proses operasionalisasi
upaya dan mobilisasi sumber daya. Pada langkah ini, kadang-kadang diperlukan
penyesuaian dikarenakan adanya tambahan atau perubahan informasi, hal-hal di
luar perkiraan semula.
2.
Perencanaan Organisasi
Orang yang merencanakan merupakan masukan paling
penting dalam proses perencanaan untuk mendapatkan keluaran berupa rencana
organisasi yang efektif. Untuk itu dibutuhkan kualifikasi, tugas, dan evaluasi
dalam merencanakan bagaimana sistem manajemen organisasi mampu mencapai
tujuannya. Para manajer harus mampu memiliki 4 (empat) kualifikasi primer dalam
melakukan proses perencanaan, yaitu: [36]
a.
Harus memiliki pengalaman praktik yang
memadai dalam organisasi.
b.
Harus mampu mengganti pandangan
organisasi yang sempit yang dimilikinya menjadi sebuah pandangan yang
menyeluruh terhadap organisasi.
c.
Harus memiliki pengetahuan dan
ketertarikan (minat) pada trend sosial-politik, dan ekonomi yang dapat
mempengaruhi masa depan organisasi.
d.
Harus mampu bekerja sama dengan orang
lain.
3.
Evaluasi dalam Perencanaan
Sejalan dengan pelaksanaan rencana, maka harus
dibarengi dengan evaluasi hasil sebagai tindakan korektif apabila rencana tidak
mampu menjawab tujuan yang diinginkan.[37]
Dengan demikian, para perencana memiliki tiga (3) tugas utama dalam
mengevaluasi rencana yang telah disusun. Evaluasi yang dilakukan dalam proses
perencanan seperti:
a.
Sejauh mana tingkat keberhasilan terhadap
tujuan?
b.
Berapa banyak persoalan penting yang
telah dapat dipecahkan dan apakah timbul persoalan baru?
c.
Berapa besarnya pengorbanan, misalnya
biaya, yang diperlukan untuk mencapai hasil-hasil tadi?
d.
Apakah ada hasil sampingan yang
bermanfaat bagi organisasi?
N.
Siapa Pembuat Rencana
1.
Panitia Perencanaan
Panitia
ini terdiri dari beberapa unsure yang mewakili beberapa pihak, yang
masing-masing membawakan misinya untuk menghasilkan suatu rencana, dengan
harapan rencana yang dibuat akan lebih baik.[38]
2.
Bagian Perencanaan
Seringkali
tugas perencanaan, merupakan tugas rutin dalam suatu organisasi atau
perusahaan. Ini merupakan satu unit dalam suatu organisasi yang bertugas khusus
membuat rencana. Jadi disini tidak ada unsur perwakilan yang mewakili suatu
bagian dalam organisasi. [39]
3.
Tenaga Staf
Pada
sebuah organisasi atau perusahaan ada dua kelompok fungsional yaitu : [40]
a. Pelaksana, tidak disamakan
dengan pimpinan yaitu kelompok yang langsung menangani pekerjaan
b. Staf (pemikir) yaitu kelompok
yang tidak secara langsung menghasilkan barang atau produk perusahaan, tugasnya
menganalisa fakta-fakta untuk kemudian merencanakan sesuatu guna.
O.
Maksimalisasi Efektivitas Proses Perencanaan
Keberhasilan dalam
melaksanakan sebuah sistem perencanaan tidak akan dicapai dengan mudah. Dengan
meningkatnya ukuran organisasi, tugas perencaaan menjadi begitu kompleks, lebih
banyak membutuhkan informasi. Terdapat 4 (empat) hal yang dapat menjamin bahwa
proses perencanaan dapat mencapai efektivitas, yaitu:[41]
1. Mendapatkan dukungan manajemen
puncak, dimana berupa perhatian yang jelas dan berkelanjutan.
2. Proses perencanaan yang
didesain dengan baik, yang berarti memiliki kejelasa, mampu diukur
pencapaiannya, bersifat fleksibel dan dapat disesuaikan guna merespon kondisi
perencanaan yang kemungkinan dapat berubah (tidak kaku).
3. Perencanaan yang berfokus pada
implementasi. Rencana hanya akan efektif jika implementasinya membantu
tercapainya tujuan organisasi. Sehingga setiap rencana harus memberikan hasil
akhir berupa tindakan yang berdasar pada sasaran yang diinginkan.
4. Mengikutsertakan orang-orang
yang tepat. Dalam merencanakan, sebaiknya mengikutsertakan para manajer dalam
bidang-bidang fungsional dalam organisasi sehingga dapat memperoleh informasi
yang relevan dan akurat. Orang-orang yang teapat dapat memberi masukan dan
umpan balik dalam proses perencanaan dan implementasi rencana.
P.
Perspektif dalam Perencanaan
Perbedaan antara sebuah
rencana dengan rencana yang lain dapat dikaji atas dasar 5 (lima) prespektif,
yaitu:[42]
1.
Horison Waktu
Biasanya dibagi menjadi: Jangka Panjang,
Menengah dan Pendek. Semakin panjang horizon waktunya, maka tinggi
ketidakpastian yang dimilikinya (akurasinya relatif rendah). [43]
a. Perencanaan Jangka Panjang
Perencanaan semacam ini menjangkau waktu sekitar 20-30 tahun ke depan. Rencana
hanya berbentuk garis-garis besar dan bersifat sangat strategis dan umum.
b. Perencanaan Jangka Menengah Perencanaan jangka
menengah memiliki durasi waktu antara 3-5 tahun kedepan. Perencanaan jangka
panjang dapat dibagi dalam beberapa rencana jangka menengah..
c. Perencanaan Jangka Pendek
Perencanaan ini memiliki jangka waktu paling lama 1 tahun. Rencana jangka
pendek juga dapat dibuat dalam bulanan, per-tiga bulanan, tergantung dari
desain organisasi.
2.
Bidang perencanaan
Karakteristik perencanaan sangat
tergantung dari bidang yang direncanakan, misalkan rencana produksi adalah
untuk menjamin pasokan permintaan pasar, baik kuantitas maupun kualitas, serta
waktu produksinya. Tetapi rencana pengembangan sumber daya manusia ditujukan
untuk meningkatkan kemampuan teknis dan interpersonal dikarenakan jumlahnya
karyawan sudah optimal. [44]
3.
Elemen Rencana
Elemen utama rencana strategis adalah
tujuan, program dan kebijaksanaan bagi keseluruhan organisasai; Sedangkan
elemen pokok dari rencana taktis yang berjangka waktu lebih pendek adalah
jawaban bagaimana mendayagunakan sumber daya perusahaan untuk memenangkan
kompetisi dengan perusahaan-perusahaan lain. [45]
4.
Karakteristik Rencana
Karakteristik rencana sangat tergantung
dari tingkat kepastian lingkungan, apabila tingkat persaingan semakin ketat,
maka karakteristik rencana juga semakin tidak pasti. [46]
5.
Unit Organisasi
Perencanaan usaha yang mencakup
keseluruhan organisasi jauh lebih rumit dibandingkan dengan perencanaan untuk
sebuah unit organisasi. Perbedaan kerumitan ini misalnya dapat dilihat dalam
aspek persepsi dan wawasan tentang masa depan, mekanisme perencanaan, kendala
perencanaan serta ukuran-ukuran keberhasilan untuk menilai performansi
pelaksanaan rencana.
Q.
Hubungan Fungsi Perencanaan dengan Fungsi Lainnya
Perencanaan adalah fungsi yang paling dasar dari fungsi manajemen
lainnya. Fungsi perencanaan dan fungsi-fungsi serta kegiatan manajerial lainnya
adalah saling berhubungan saling tergantung dan berinteraksi.
Pengoranisasian (organizing) adalah perencanaan untuk menunjukkan
cara dan perkiraan bagaimana mengoranisasikan sumber daya-sumber daya orgnisasi
untuk mencapai efektivitas paling tinggi.
Pengarahan (directing) adalah perencanaan untuk menentukan
kombinasi paling baik dari sumber daya-sumber daya yang diperlukan untuk
mengarahkan, mempengaruhi dan memotivasi karyawan.
Pengawasan(controlling) adalah perencanaan dan pengawasan yang
saling berhubungan erat. Pengawasan bertindak sebagai kriteria penilaian
pelaksanaan kerja terhadap rencana.[47]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Setelah menjelaskan dan menguraikan
tentang Fungsi Perencanaan, dapat disimpulkan Fungsi
perencanaan merupakan bagian integral dari tugas manajer. Iameliputi
pengembangan strategi dan disain alat-alat untuk pelaksanaannya. Perencanaan
memberikan kerangka-kerja untuk pengambilan keputusan terpadudalam seluruh
organisasi. Perencanaan adalah pemilihan atau penetapan tujuan organisasi
penentuanstrategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, sistem, metoda,
anggaran danstandar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Perencanaan
merupakan pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang
harusdilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa.
B.
Saran
Saran Perencanaan yang baik akan
menghasilkan menejemen yang baik.Sebaiknya dalam mengambil keputusan dan
tindakan dalam berbagai bentuk organisasi menggunakan proses dasar manajemen
berupa perencanaan. Dalam sebuah perencanaan perlu memperhatikan sifat rencana
yang baik untuk mencapai hasil yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Christian, Adihitya Rechandy, and Tina
Sulistiyani. “Pengantar Manajeman Bisnis - Google Books.” Edited by Budi
Asyhari, Farid Ma’ruf, and Yusuf Hanafiah. Universitas Ahmad Dahlan PRESS.
Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan PRESS, 2021.
https://www.google.co.id/books/edition/PENGANTAR_MANAJEMEN_BISNIS/uQU_EAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=pengantar+bisnis+manajemen&printsec=frontcover.
E Kastbdan, Fermon,
and James E Rosenzwing. “Organisasi Dan Manajemen.” Radar Jaya Offset. Jakarta:
Radar Jaya Offset, 1991.
Firmansyah, M.
Anang, and Budi W. Mahardika. “Pengantar Manajemen - Google Books.” Deepublish,
April 2018.
Kadek Suryani, Ni,
Pedi Riswandi, Imanuddin Hasbi, Alfi Rochmi, Daniel J I Kairupan, Muhammad
Hasan, Hesti Setiorini, et al. Pengantar Manajemen Dan Bisnis. Widina
Bhakti Persada Bandung. 1st ed. Bandung, Jawa Barat: WIDINA BHAKTI PERSADA
BANDUNG, 2021.
Rizaldhi, Michek.
“Fungsi Perencanaan | PDF.” Scribd, September 3, 2016.
https://id.scribd.com/document/322962921/FUNGSI-PERENCANAAN.
Sarinah, and
Mardalena. “Pengantar Manajemen - Google Books.” Edited by Invalindiant
Candrawinata. Deepublish. Yogyakarta: Deepublish, 2017.
https://www.google.co.id/books/edition/Pengantar_Manajemen/NBExDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=pengantar+manajemen&printsec=frontcover.
Setiawan, Joko.
“Modul Kuliah Akademik Akuntansi Permata Harapan Batam.” Bandung, 2009.
file:///C:/Users/ACER/Documents/Refrensi/PENGANTAR-MANAJEMEN-BISNIS.pdf.
Wibowo, Sampurno. Pengantar
Manajemen Bisnis Introduction to Business Management. Politeknik Telkom.
Bandung: Politeknik Telkom, 2009.
Wijayanti, Irine
Diana Sari. “Manajemen.” Nuha Medika. Yogyakarta: Nuha Medika, 2012.
[1] Fermon E Kastbdan and James E Rosenzwing, “Organisasi
Dan Manajemen,” Radar Jaya Offset (Jakarta: Radar Jaya Offset, 1991).
[2] Irine Diana Sari Wijayanti, “Manajemen,” Nuha Medika
(Yogyakarta: Nuha Medika, 2012)., hlm. 9
[3] Ibid., hlm. 10
[4] Sarinah and Mardalena, “Pengantar Manajemen - Google
Books,” ed. Invalindiant Candrawinata,Deepublish(Yogyakarta:Deepublish,2017),
https://www.google.co.id/books/edition/Pengantar_Manajemen/NBExDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=pengantar+manajemen&printsec=frontcover.
[5] Sampurno Wibowo, Pengantar
Manajemen Bisnis Introduction to Business Management, Politeknik Telkom (Bandung: Politeknik Telkom, 2009)., hlm. 37
[6] Ibid., hlm. 37
[7] Ibid., hlm 37
[8] Ibid., hlm. 38
[9] Ibid., hlm. 38
[10] Sarinah and Mardalena, “Pengantar Manajemen - Google
Books.” Sarinah and Mardalena, ‘Pengantar Manajemen - Google
Books’, ed. by Invalindiant Candrawinata, Deepublish
(Yogyakarta: Deepublish, 2017)., hlm. 26
[11]
Michek Rizaldhi, “Fungsi Perencanaan | PDF,” Scribd,
September 3, 2016, https://id.scribd.com/document/322962921/FUNGSI-PERENCANAAN.
[12] Wibowo, Pengantar
Manajemen Bisnis Introduction to Business Management., hlm. 38
[13] Ibid., hlm. 36
[14] Ni Kadek Suryani et al., Pengantar Manajemen Dan Bisnis, Widina
Bhakti Persada Bandung, 1st ed. (Bandung, Jawa Barat: WIDINA BHAKTI PERSADA
BANDUNG, 2021)., hlm. 86
[15] Ibid., hlm.86
[16]
Ibid., hlm. 86
[17]Sarinah and Mardalena, “Pengantar Manajemen - Google
Books.”Sarinah and Mardalena, ‘Pengantar Manajemen - Google
Books’, ed. by Invalindiant Candrawinata, Deepublish
(Yogyakarta: Deepublish, 2017)., hlm. 28
[18] Rizaldhi, “Michek Rizaldhi, “Fungsi Perencanaan | PDF,” Scribd,
September 3, 2016., hlm. 2
https://id.scribd.com/document/322962921/FUNGSI-PERENCANAAN. Fungsi
Perencanaan | PDF.”
[19] Michek Rizaldhi, ‘Fungsi Perencanaan | PDF’, Scribd, 2016., hlm. 2 <https://id.scribd.com/document/322962921/FUNGSI-PERENCANAAN>
[accessed 21 February 2022]..
[20] Wibowo, Pengantar
Manajemen Bisnis Introduction to Business Management., hlm. 38
[21] Ibid., hlm. 40.
[22] Sarinah and Mardalena, “Pengantar Manajemen - Google
Books.” Sarinah and Mardalena, ‘Pengantar Manajemen - Google
Books’, ed. by Invalindiant Candrawinata, Deepublish
(Yogyakarta: Deepublish, 2017)., hlm. 29
[23]
Joko Setiawan, “Modul Kuliah Akademik Akuntansi
Permata Harapan Batam.” (Bandung, 2009),
file:///C:/Users/ACER/Documents/Refrensi/PENGANTAR-MANAJEMEN-BISNIS.pdf.
[24] Ibid., hlm. 45
[25] Wibowo, Pengantar
Manajemen Bisnis Introduction to Business Management., hlm. 39.
[26] Kadek Suryani et al., Pengantar Manajemen Dan Bisnis., hlm. 88-90
[27]
Rizaldhi, “Fungsi Perencanaan | PDF.”
[28] Adihitya Rechandy Christian and Tina Sulistiyani,
“Pengantar Manajeman Bisnis - Google Books,” ed. Budi Asyhari, Farid Ma’ruf,
and Yusuf Hanafiah, Universitas Ahmad Dahlan PRESS
(Yogyakarta:UniversitasAhmadDahlanPRESS,2021) https://www.google.co.id/books/edition/PENGANTAR_MANAJEMEN_BISNIS/uQU_EAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=pengantar+bisnis+manajemen&printsec=frontcover.
[29] Ibid.
[30]
M. Anang Firmansyah and Budi W. Mahardika, ‘Pengantar
Manajemen - Google Books’, Deepublish,
2018., hlm. 42-43
<https://www.google.co.id/books/edition/Pengantar_Manajemen/fkyCDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=pengantar+manajemen&printsec=frontcover>
[accessed 21 February 2022].
[31] Wibowo, Pengantar
Manajemen Bisnis Introduction to Business Management., hlm. 42
[32] Ibid., hlm. 42
[33] Ibid., hlm. 42
[34] Ibid., hlm. 43
[35] Ibid., hlm. 43
[36] Ibid., hlm. 44
[37] Ibid., hlm. 44
[38] Setiawan, “Modul Kuliah Akademik Akuntansi Permata
Harapan Batam.” hlm. 45
[39] Ibid., hlm. 45
[40] Ibid., hlm. 45
[41] Wibowo, Pengantar
Manajemen Bisnis Introduction to Business Management., hlm. 45
[42] Ibid., hlm. 45
[43] Ibid., hlm. 45
[44] Ibid., hlm. 46
[45]
Ibid.,
hlm. 46
[46]
Ibid.,
hlm. 46
[47]Michek Rizaldhi, ‘Fungsi Perencanaan | PDF’, Scribd, 2016., hlm. 8 <https://id.scribd.com/document/322962921/FUNGSI-PERENCANAAN>
[accessed 21 February 2022]..
0 Response to "makalah pengantar bisnis dan manajemen || Fungsi Perencanaan"
Posting Komentar